Sesampainya di rumah sakit, Obito dan Rin melangkahkan kakinya menuju kamar inap Kakashi. Diluar ruangan ternyata ada beberapa jounin, termasuk Asuma, Kurenai, Genma, dan Guy. Rin agak kebingungan kenapa mereka tidak masuk saja kedalam.
"Ada apa?" Tanya Rin bingung.
"Entahlah, kami dilarang masuk oleh suster karena terllau banyak yang datang. Tapi, sebelumnya aku melihat seorang gadis yang sebelumnya sudah datang duluan kesini." Jawab Guy.
Rin menatap pintu kamar inap itu dengan khawatir. Gadis? Siapa gadis yang dimaksud Guy? Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena Kakashi tidak pernah dekat dengan perempuan selain dirinya.
"Aku mau masuk." Ucap Rin tiba-tiba, mengejutkan Obito dan yang lain. Namun lengannya ditangkap oleh Kurenai.
"Kau menghalangiku? Sebenarnya ada apa ini?"
Obito mengerutkan keningnya. Ia sebenarnya juga tidak tahu kenapa teman-temannya bersikap aneh seperti ini.
"Kurenai, lepas." Ucap Rin menekankan nada bicaranya. Kurenai menghela nafas lalu melepaskan tangannya. Rin langsung masuk sementara Obito yang hendak masuk dihalangi oleh Asuma.
"Ada apa ini?" Tanya Obito bingung. "Kenapa kalian semua menghalangiku dan Rin masuk kedalam?"
________
Rin masuk dan kakinya melangkah dengan penuh harap. Berharap Kakashi akan menyukai bunga yang dibawanya hari ini. Mawar putih. Bunga yang harum dan indah. Siapapun berharap ingin kisah cintanya seperti mawar putih yang melambangkan sebuah awal dari cinta abadi.
Tersenyum sumringah, tangan Rin menyingkap gorden yang menghalangi tubuh Kakashi dibaliknya.
"Kakashi-kun! Konbawa.."
Nada Rin yang awalnya ceria, perlahan-lahan suaranya menyusut dan menghilang. Sedang kedua bola mata coklatnya membulat.
Rin terkejut mendapati Kakashi bersama seorang wanita cantik berambut panjang yang sedang berada di sampingnya. Ia sebenarnya sedikit familiar siapa orang itu.. Wanita dari negeri kunci yang memata-matai Desa Konoha beberapa bulan yang lalu, lantas kenapa ada disini?
"Rin?" Kakashi menyadari keberadaan rekannya, ia tersenyum.
"Kau datang, perkenalkan dia Hanare. Kunoichi hebat dari Desa Kunci."
Rin merasa seakan sesuatu menyedot habis udara di sekelilingnya, membuatnya sulit bernapas. Ia tak percaya pada apa yang didengarnya. Cara Kakashi memuji wanita disampingnya sangat penuh perasaan.
Kakashi-kun...
Wajah Kakashi tampak rileks, tidak kaku seperti yang biasa Rin lihat saat sedang bersamanya. Sepasang mata seolah tak bisa lepas dari wanita di sebelahnya yang tampak luar biasa.
"Begitu ya," Ucap Rin menahan rasa cemburunya, tangannya terulur pada Hanare dan wanita itu langsung menerima jabat tangan Rin, "Namaku Nohara Rin. Senang berkenalan denganmu.."
"Hanare."
"Oh, ya." Kakashi teringat sesuatu saat Hanare mengingatkannya, "Semua Jounin se-angkatan kita sudah tahu. Hanya kau dan Obito yang belum.. ngomong-ngomong, dimana Obito?"
Rin mengabaikan pertanyaan Kakashi, "Tau apa?"
"Aku akan menikah dengan Hanare."
Rin terkejut bukan main. Matanya beralih pada Hanare. Hanare memang cantik, tapi apa yang membuat Kakashi jatuh hati pada wanita lain selain dirinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fate { Obito X Rin }
ФанфикWanita itu, lebih suka menyibukkan dirinya sebagai ninja medis dari pada berada di sini, di tengah orang-orang yang putus asa. Nohara Rin yang putus asa untuk melepaskan diri dari cintanya karena Hatake Kakashi menikah dengan orang lain. "𝘛𝘶𝘩𝘢𝘯...