Chapter 24

351 25 12
                                    






"Hee? Misi selama sepuluh hari di Sunagakure?" Rin menatap tidak percaya kepada seorang pria berambut kuning di hadapannya, Namikaze Minato.

"Iya. aku tahu kau akan keberatan. Tapi saat ini hanya kau yang bisa kuandalkan," ujar Minato sebelum Rin menyuarakan protesnya.

"Tapi, aku tidak bisa meninggalkan anak-anak ku selama itu. Dia masih sangat bergantung padaku," Tukasnya. "Dan lagi, aku rasa Obito-kun tidak akan setuju dengan hal ini."

"Tapi Rin, ini menyangkut nyawa seseorang. Hanya kau yang bisa mengobati kerabat dekat Kazekage yang terkena racun langka."

"Tapi..." Rin tidak bisa melanjutkan perkataannya. Ia benar-benar dihadapkan pada pilihan yang sulit. Jika ia menerima tawaran ini berarti ia harus meninggalkan suami dan anak-anaknya selama sepuluh hari, jika tidak menerima tawaran ini tentu saja Konoha akan mendapatkan masalah yang cukup besar.

Dan hal ini juga menyangkut nyawa seseorang, sebagai seorang ninja medis Rin tentu saja tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja. "Apa kau sudah memberitahu Obito-kun?" tanya Rin.

Minato menggeleng pelan. "Belum, tapi nanti akan kujelaskan secara langsung pada Obito. Lagipula saat ini Obito sedang menjalani misi di perbatasan desa dan baru akan kembali nanti malam. Dan kau harus berangkat ke Sunagakure siang ini juga bersama dua orang yang kuutus untuk mendampingimu," ucap Minato.

Rin masih terlihat bimbang memutuskan akan menerima misi ini atau tidak.

"Masalah anak-anakmu, kau bisa menitipkan mereka pada Kushina selama kau pergi," Sambung Minato, berusaha meyakinkan Rin.

Rin menghela napasnya berat. "Hah... baiklah. Bagaimanapun aku tidak bisa menolak misi ini karena menyangkut nyawa seseorang. Kuharap kau bisa memberi pengertian pada Obito-kun saat dia pulang nanti, Sensei," Balas Rin pasrah.

"Tenang saja. Aku pasti akan menjelaskan pada Obito tentang hal ini," Ucap Minato tersenyum.

"Kalau begitu aku pamit dulu. Aku harus bersiap-siap dan meninggalkan pesan pada anak-anakku," ucap Rin. Ia lalu beranjak meninggalkan ruang Hokage.









Our Fate






"Yosh! Rumah sudah bersih, bahan makanan untuk sepuluh hari ke depan juga sudah ku beli, pesan untuk Obito-kun dan anak-anak juga sudah siap," Gumam Rin saat melihat keadaan rumahnya yang sudah rapi.

"Ah, sudah siang. Sepertinya aku tidak sempat memberitahu kalian," ujar Rin saat ia melihat pigura foto keluarganya di ruang tamu rumahnya.

Rin lalu membawa tas ransel yang berisi keperluannya selama menjalani misi. Ia beranjak keluar rumah dan mengunci pintu.

_______

"Ahh~" keluh Ryo saat ia dan Ryu telah memasuki kawasan perumahan Uchiha. "Aku ingin segera makan masakan Kaasan," lanjutnya.

"Kuharap Kaasan tidak marah lagi pada kita," sahut Ryu yang berjalan di samping Ryo.

"Mm-hmm," Ryosuke menyahut sambil menganggukkan kepalanya. Namun kedua alisnya bertaut saat melihat rumahnya dalam keadaan gelap gulita. Begitu juga dengan Ryu.

"Aneh, kenapa rumah kita gelap gulita. Apa Kaasan dan Tousan belum pulang?" gumam Ryu.

"Kalau Tousan belum pulang jam segini wajar. Tapi Kaasan tidak pernah pulang larut kecuali kalau Kaasan kena shift malam di rumah sakit," ujar Ryosuke.

Our Fate { Obito X Rin }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang