Part 19

481 48 0
                                    

Haii!!

Apa kabar readers? Semoga baik" aja ye kan.

Di part kali ini mungkin agaknya sedikit ada nyesek"nya karna scense kali ini lebih dominan dengan Devan dan kebulolannya😂. Ah iya, mon maap kalo feelnya ga dapet karna gua sendiri kurang pas kalo bikin cerita sampe terbawa suasana wkwkwk.

Saran gua sih kalian kalo baca part ini pas lagu sendiri, trus rebahan dikamar, sambil denger lagu Sisa Rasa - Mahalini, gua jamin feelnya bakal dapet.

Oke, hmm gua sebagai author boleh minta target ga? Ayolah boleh oke?:)

10vote+5comment
Sedikit kan? Iya dong, gue sebagai penulis sadar diri karna tidak setenar penulis lain yang yang minta target sampe bejibun. Kita ini simbiosis mutualisme.

Done! Selamat membaca!

Jangan lupa share cerita ini ke sahabat, teman, pacar, saudara kalian biar readersnya semakin banyak:)

Suasana rooftop yang begitu menyejukan menyaksikan keheningan antara dua orang yang sedari tadi hanya berdiam diri saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana rooftop yang begitu menyejukan menyaksikan keheningan antara dua orang yang sedari tadi hanya berdiam diri saja. Ah lebih tepat-nya bingung untuk memulaikan topik dari mana.

Devan dan Aurel, yah semenjak kejadian tadi Devan langsung membawa Aurel ditempat favorite-nya, ditingkat paling atas gedung kelas IPA.

"Hah" Bunyi helaan nafas Aurel sontak membuat Devan menatapnya.

Tidak ada lagi raut wajah judes, tidak ada lagi raut wajah dingin dan tak tersentuh. Hanya Aurel yang membuat-nya melemah seperti ini, yah ia sudah dibutakan dengan cinta sehingga ia berekspresi sendu, seperti orang yang benar-benar sudah jatuh hati.

"Ale" Hanya satu nama itu yang membuatnya gila selama ini, yang membuatnya kelimpungan, dan yang membuatnya rindu setengah mati.

"Selama ini ka---" nafas Devan tercekat saat ingin melanjutkan kalimatnya, "Lo kemana aja?" Suara Devan terasa seperti berdesis seakan menahan sesuatu yang tertekan didada-nya.

Ia rela belajar menjadi peretas hanya untuk mencari dan melacak keberadaan gadis kesayangannya itu entah kemana, keberadaan Aurel benar-benar tersembunyi semenjak ia telah resmi menjadi bagian dari keluarga Kardashian.

Aurel seketika tersenyum getir semenjak meninggalkan Devan, pria itu ternyata sudah berubah. Ia sudah tidak mendengar lagi suara lembut dari pria itu, bahkan wajah yang selalu tersenyum kearahnya telah lenyap. Yah, ini semua salahnya.

"Aku ga kemana-mana" ujar gadis itu berusaha tersenyum manis.

Devan menatap gadis itu lekat. Kalau tidak kemana-mana, lantas hal apa yang membuat gadis itu menghilang bak ditelan bumi?, "Selama ini gue nunggu lo Al, gue seneng akhirnya bisa liat lo lagi" ujar Devan tulus, ia sangat merindukan wajah kemayu gadis itu. Benar-benar tidak ada yang berubah disetiap inci visual wajahnya, yah meskipun sekarang terlihat sedikit tirus.

Alana SastieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang