Part 16

601 52 1
                                    

"Makasih tante, om

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makasih tante, om. Maaf yah udah ngerepotin" ujar Alana tersenyum sopan. Kegugupannya tadi seketika hilang, kini ia terlihat tenang.

Clara terkekeh pelan, "Ngga kok, lain kali sering-sering datang kesini yah. Banyak resep kue lagi yang tante pengen kamu cobain".

Alana tersenyum manis, Clara terlihat antusias sekali dari dirinya baru saja datang hingga dirinya pulang pun tak henti hentinya wanita menawan itu mengajaknya bercengkrama. Clara sangat tau membuat orang baru seperti dirinya nyaman.

"Ayo" ajak Kenzo sesudah mengeluarkan mobil Lexus-nya, ia terpaksa membawa mobil tersebut karena Bugatti Divo nya tertinggal dibasecamp markas.

"Yaudah tante, kalo gitu aku permisi yah. Selamat malam" ujarnya sopan. Ini bukan sebuah pencitraan semata, selain stay produktive, ditubuhnya yang dulu selalu berlaku sopan kepada siapapun. Karena keluarga Austin mempunyai moral etika yang sangat tinggi.

"Aduh pah, sopan banget yah calon mantu kita. Ga salah pilih mama" Telinga Alana seketika memanas, ia memalingkan wajahnya kesamping. Calm down Alana, batinnya sedikit geram.

Kenzo terkekeh geli melihat tingkah gadis itu yang sedari tadi malu-malu, ia segera mengajak Alana kedalam mobil saat melihat gadis itu melotot kearahnya seolah-olah berkata 'cepat pulang gue malu'. Ingin rasanya ia tertawa saat ini juga.

Setelah memastikan gadis itu telah masuk, Kenzo kembali menatap kedua orang tuanya. "Gue mau anter dia dulu" ujarnya enteng.

Albarack yang mendengar itu sontak menatapnya horor. Seketika aura tak mengenakan terasa disekitarnya membuatnya bergidik ngeri, ditatap nya Clara yang kini juga menatapnya tajam, "Kelakuan kamu dulu juga begitu, makanya nurun ke Kenzo jadinya" galaknya menyalahkan suaminya.

"Honey, kenapa kamu menyalahkan ku" melas Albarack memeluk pinggang Clara.

"Apasih pegang-pegang. Inget kamu juga gitu yah dulu" ketus Clara menghempaskan tangan pria yang berstatus suaminya itu.

"Jangan menyalahkan ku, anakmu sendiri yang tidak tau menggunakan bahasa sopan" dengkus Albarack saat tangannya dihempaskan begitu saja.

"Dia anakmu juga dan pasti kamu mengajarinya seperti itu!".

Tuan Aldebaran itu hanya bisa mendesah sabar, yah wanita selalu benar dan dirinya yang pria ditakdirkan selalu salah. Mungkin satu cara ini yang bisa membuat istri galaknya itu tak berkutik.

Cup.

"Iya aku salah, i'm sorry shawty" ujarnya selembut mungkin. Pipi Clara merona seketika, ia menyembunyikan wajahnya dibalik dada bidang suaminya itu.

"Apa sih kamu" malu Clara memukul pelan dada bidangnya membuat Albarack terkekeh pelan.

Nampaknya naluri liar pria itu keluar malam ini, terbukti saat ini ia kembali melakukan kegiatan kissingnya dengan istri tercintanya itu. Jangan lupa tangan liarnya yang mulai bergerilya dimana-mana, Clara nampak menikmati itu semua.

Alana SastieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang