4 :: Bekerja paruh waktu
Jari jari tangan nya yang menjadi kasar karena debu debu di tumpukan buku, berusaha meraih sebuah tangga yang biasa ia gunakan untuk meletakkan buku buku tebal itu di rak teratas. Peluh di dahinya terus mengucur menandakan bahwa dia sudah bekerja keras hari ini.
Ia menguap. Rasa kantuk dan lelah mulai menjalar membuatnya ingin segera pulang dan merebahkan dirinya di kasur yang empuk. Ini sudah pukul 8 malam. Tinggal satu jam lagi tersisa agar ia bisa menyudahi kegiatan nya. Kebetulan sekali perpustakaan kota sedang ramai sejak sore tadi. Ditambah lagi beberapa pustakawan yang seharusnya ditugaskan untuk berjaga hari ini kebanyakan sedang mengambil libur. Jadi, ia harus bekerja ekstra hari ini sendirian.
Walaupun sempat hampir kewalahan, beruntung ia bisa menanganinya dengan cekatan. Para pengunjung juga ada yang mau membantunya membereskan buku buku yang berjatuhan. Kini ia sedang duduk dibawah kipas angin besar, mencari kesejukan setelah selesai merapikan buku buku nya.
TING TING
Pintu perpustakaan kembali terbuka menandakan seseorang baru saja datang. Padahal ini sudah akan tutup. "Permisi, apa perpustakaan nya masih buka?" tanya laki laki itu pada Athena.
"Sebentar lagi akan tutup. Tolong segera mencari buku yang ingin an--"
"Athena?"
"Kau?"
Athena mengangkat sebelah alisnya. "Ingin mencari buku apa?"
"I-itu ... aku ingin mencari ensiklopedia tanaman hijau. Bisakah kau membantuku?"
Athena mengangguk. Keluar dari meja kerja nya. "Ikuti aku,"
Armin berjalan mengekori Athena, menyusuri rak rak buku besar di dalam perpustakaan kota. Padahal ia masih terkejut karena melihat Athena di ... perpustakaan?
"Kau, bekerja disini?" tanya Armin ragu ragu.
"Ya."
"Aku baru melihat mu."
"Aku baru disini."
"Begitu ... sebenarnya aku biasa datang tiap hari jumat. Tapi, kebetulan aku memerlukan buku itu untuk kepentingan club."
"Sebelah sini,"
"O-oh i-iya. Terimakasih."
Ucapan Armin nyatanya tak digubris oleh Athena. Tentu itu membuat Armin menjadi tersenyum canggung. Ia berusaha mengalihkan kekecewaan nya pada deretan buku buku tebal di atas rak.
Sementara Armin memilih bukunya, Athena mengambil posisi duduk di bangku dekat rak. Menenggelamkan wajahnya di balik meja berniat mengistirahatkan mata lelahnya untuk sesaat.
Perpustakaan semakin sepi karena waktu tutup akan segera tiba. Hanya tersisa Athena dan Armin di tengah perpustakaan besar itu. Pelan tapi pasti, Armin terus berusaha mencari buku yang ia butuhkan tanpa membuat keributan sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA✔️
Fiksi Penggemar˚ · . [ ARENA ] ✧ ˚ · . ┊ ┊ ˚ ༘♡ ⋆。˚ ꕥ Seperti ranting pohon yang mudah patah saat diterjang badai, kau sama lemah nya seperti itu. Tapi, kau juga seperti badai yang menghancurkan pertahanan ter...