05

373 67 0
                                    

5 :: Bekas Luka Masa Lalu

Tidak hanya ditempatnya bekerja, tetapi, di sekolah pun dia juga harus berhadapan dengan buku buku tebal yang harus ia bawa dari gedung perspustakaan ke gedung sekolah yang tempat nya terpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak hanya ditempatnya bekerja, tetapi, di sekolah pun dia juga harus berhadapan dengan buku buku tebal yang harus ia bawa dari gedung perspustakaan ke gedung sekolah yang tempat nya terpisah. Setelah keluar dari perpustakaan, selanjutnya, dia harus membawa buku buku itu ke ruangan tempat ekstrakurikulernya berlangsung.

KRING

Bell pulang sekolah berbunyi menandakan murid murid akan segera menghambur ke arah halaman depan menuju gerbang sekolah. Athena berdecak. Ia pasti akan melewati kerumunan saat membawa buku buku tebal ini. Tentu itu akan sangat merepotkan nya. Tentu itu mengharuskan nya agar berjalan lebih cepat.

Sayangnya terlambat. Murid murid mulai berdesak desakan agar segera keluar dari gedung itu. Ada yang berlarian ada juga yang berjalan bersama sekumpulan geng nya.

"Athena?!" sapa seorang laki laki dari kejauhan. Ia berjalan mendekati gadis itu.

Merasa namanya dipanggil, Athena menoleh mendapati Armin melambai padanya. Baru saja ia hendak melangkah mendekati laki laki itu, seseorang tak sengaja membuat tubuh ya terdorong. Pertahanan tangan nya menjadi oleng, menjatuhkan buku buku itu bersamaan dengan tubuhnya yang juga ikut terjatuh.

Athena meringis. Ia mendongak melihat si pelaku. "Apa kau buta? apa kau tidak melihat ada banyak buku ditangan ku?!"

Laki laki pendek itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maafkan aku. Aku terdorong oleh teman teman ku."

"Bantu aku memunguti bukunya ... atau kaki kaki pendek mu itu akan ak--"

"Kau pergi saja. Biar aku yang menolong nya." sergah Armin yang tadi langsung berlari menghampiri Athena.

Laki laki pendek itu mengerjap. Bukan karena ia merasa bersalah pada Athena. Tapi, ia sedang meratapi ucapan Athena soal kaki kaki pendek nya. "Baiklah. Sekali lagi aku minta maaf." ia langsung meenggang setelah itu.

Armin langsung memunguti buku buku yang terjatuh sambil menyasap nya agar tak sampai kotor. Sementara Athena sudah berdiri sendiri tanpa membantunya.

"Apa kau bodoh? seharusnya biarkan saja dia yang membawa buku buku ini. Dia yang sudah mendorong ku." gerutu Athena, kesal.

"Tidak masalah. Apa kau terluka?"

Keduanya serempak menoleh ke arah kaki jenjang Athena. Melihat darah segar yang mengalir di lutut kanan Athena.

"Berikan bukunya."

Athena hendak mengambil alih buku buku nya. Tapi, dengan cepat Armin menjauhkan nya dari tangan gadis itu. "Tidak. Aku yang akan membawakan nya. Setelah itu, aku akan mengantar mu ke UKS."

"Berikan atau kau ku pukul."

"Tidak masalah jika kau memukul ku, asal kau membiarkan ku membantu mu."

ARENA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang