2. ⚘•

366 10 0
                                    

"Nah non sudah rapih dan cantik. Ayo non sarapan dulu, biar bibi suapi ya" tiara hanya mengangguk dengan ucapan bibi rania

"Masakan bibi selalu yang paling yhe best!" Tiara memberikan sebuah 2 jempol tangan miliknya membuat bibi rania terkekeh

Beberapa menit setelah tiara sarapan, mereka berdua pun jalan dengan tiara yang dibantu bibi untuk kedepan mansion

Ting

Pintu lift terbuka menampilkan tiara dan bibi rania yang langsung saja disugukan oleh pemandangan harmonis keluarga xander

"Sudah cacat menyusahkan orang lain pula!" Sinis dari sang ibu terhadap dirinya. Tiara hanya menampilkan senyum manisnya membuat mereka kesal melihat senyum tiara

"Pergi kau anak cacat! Merusak pemandangan pagi hari saja!" Ketus sang ayah dengan wajah datarnya

"Ayo bi" ujar tiara pelan setelah mengucapkan assalamualaikum kepada keluarganya, sedangkan keluarga nya hanya acuh dan acuh. Bagi mereka anak mereka hanya tania dan juga Tian

Tania sang kaka dari tiara menatap kepergian sang adik dengan remeh, dia tidak akan membiarkan tiara mendapatkan kasih sayang selama dia hidup, lagi pula umur dia kan tidak lama karena penyakitnya sedangkan tiara dia sehat sehat saja walaupun cacat

"Mah tania berangkat dulu ya" ujar nya dengan manja yanh di sambut hangat oleh sang ibu begitu juga ayah

"Ayo sayang  abang antar" kali ini sang abang yang bernama Tian juga menyahuti, padahal ya kalau dipikir pikir antara sekolah tania dan Tian itu  berbeda arah tetapi dia tidak pernah menolak ajakan sang adik berbeda lagi dengan tiara yang meminta pasti tidak akan pernah dikabulkan, mereka hanya melemparkan kartu atm atau uang untuk tiara

🥀

"Makasih bibi" ujar tiara dengan lebut yang disambut senyuman hangat dari bibi rania yang merupakan kepala maid dimansion nya

"Sama sama atuh non, ini bibi siapkan bekal siang untuk non ya. Nanti supir non sama bodiguard non akan menunggu non disekolah ya"

"Iya bibi, kalau begitu tiara masuk dulu. Pa gali tolong bantu aku ya"

Tiara pun pergi dari halaman sekolah menuju lapangan yang sudah banyak peserta mos penerimaan murid baru itu, tepat pada saat tiara sampai disana semua mata kini tertuju kepadanya. Ada yang menatap nya kasihan ada yang menatap nya dengan mengejek bahkan ada pula yang terang terangan menatap nya dengan tidak suka akan penuh kebencian

"Lihat deh anak murid itu"

"Wah cantik sekali ya dia"

"Buat apa cantik kalau cacat"

"Iyah buat apa cantik kalau cacat fisik, siapa yang mau sama orang cacat"

"Bukankah harusnya dia masuk kesekolah khusus?"

"Apakah dia tidak salah alamat sekolah?"

"Cantik cantik ko cacat"

"Menyusahkan orang saja"

Tiara yang mendengarkan semua ejekan terhadap nya hanya menabggapi dengan senyuman tetapi tetakhir kata yang dia dengar cukup menganggu

"Pa gali tunggu di ruang tunggu jemput siswa aja pak, tiara tidak mau merepotkan pa gali" lirih nya dengan pelan padahal hati nya sudah menangis sedih

"Baik non"

Setelah kepergian sang bodiguard sang guru yang melihat kejauhan menghampiri tiara untuk segera memasuki barisan akan tetapi tiara ditempatkan dibaris para guru, karena tidak mungkin tiara ikut berbaris bersama peserta lain nya

"Nama kamu siapa cantik?" Tanya salah satu guru yang berada disampingnya

" Aphrodite Queen tiara xander bu" ucap tiara dengan senyuman manisnya

Sang guru terkejut baru kali ini dia melihat secara langsung anak xander yang disembuyikan, memang rumor nya bahwa putri bungsu xander yang bernama aprodethe itu disembuyikan wajahnya sejak beberapa tahun yang lalu, tidak disangka bahwa putri yanf disembunyikan itu terdapat wajah yang sangat sangat cantik

"Kamu sangat cantik aprodethe, hhmm ibu boleh nanya sesuatu tidak?" Ujarnya dengan hati hati takut anak murid nya tersinggung

"Beberapa tahun yang lalu tiara kecelakaan mengakibatkan kaki tiara lumpun untuk sementara, makannya tiara tidak ingin masuk kesekolah khusus karena sebentar lagi kata dokter tampan tiara bisa berjalan lagi bu guru cantik" lirihnya dengan semangat membuat guru disampingnya tersenyum

"Ah begitu, kalau begitu tiara harus tetap semangat oke!" Tiara mengangguk semangat mendapatkan semangat dari guru nya

Tiara mengalihkan pemandangan dia melihat dibarisan paling belakang terdapat anak perempuan yang terus menatap nya sejak tadi, dia hanya tersenyum kemudian dia mengalihkan kedepan lagi

"Oke terakhir untuk gadis barbie hidup disana, nah sekarang kamu perkenalkan diri kamu cantik" ujar ketua osis itu dengan semangat

"Perkenalkan nama aku Aphrodite Queen tiara xander"

Semua orang menahan nafas mendengar marga yang disebutkan oleh gadis yang berbaris disamping mereka ini, marga yang disebutkan oleh gadis itu bukan marga sembarangan, siapa yang tidak mengenal keluarga xander itu

"Ekhem baiklah sekarang kalian masuk kekelas masing masing sesuai dengan pita dan topi kalian yah!"

Para siswa berhamburan mencari kelas masing masing, berbeda dengan tiara dia masih terdiam dilapangan yang luas itu bahkan sangat luas. Para guru juga sudah tidak ada karena para guru tadi sempat bubar duluan sebelum para siswa dibubarkan

Tiara menunduk dengan sedih, hampir saja sebutir air mata bening jatuh mengenai pipi nya kalau saja sepasang tangan menumpu nya

Tiara mendongkak untuk melihat siapa yang berada didepannya. Ahh ternyata gadis baris belakang yang menatap dirinya tadi

"Gua bantu"

"Eh tidak usah tiara bisa sendiri ko, lagian kan warna kamu hijau sedangkan tiara warna pink" tiara sungguh tidak enak hati karena menurut dia, dia memang menjadi beban untuk semua orang

Gadis didepan nya menghela nafas dengan kasar, dia menekuk kaki dia agar sejajar dengan tiara. Kemudian dia menggemgam tangan tiara yang sangat sangat halus

"Dengar gua baik baik, gua tulus membantu lo. Lagi juga lo mengingatkan gua sama adik gua yang telah pulang duluan"

"Maaf" lirih tiara membuat gadis didepannya menahan tangis

"Gua gak tau kenapa wajah lo sangat mirip sama adik gua, hanya mata dan hidung yang membedakan kalian, jika abel mempunyai pipi chuby maka lo mempunyai rahang pipi yang tegas. Gu..gua kangen banget sama dia..gua gak bisa jagain dia waktu dia sekolah disini"

Perkataan terakhir gadis didepan nya membuat tiara bingung, lihat saja kata kata nya sangat ambigu bukan

"Gua boleh peluk lo gak?" Tanya gadis didepan nya dengan hati hati yang diangguki oleh tiara

Dengan cepat gadis didepan nya memeluk tiara dengan erat bahkan sangat erat sampai ssmpai dia mengeluarkan air mata karena dia sangat rindu dengan adik nya yang sudah meninggal

Tampa mereka sadari ada sekelompok anak laki laki menatap mereka dari kejauhan bahkan diam diam salah satu dari mereka memotret keduanya dari jauh

⚘🥀⚘

Antara sedih dan bahagia- Tiara

⚘🥀⚘

Terimakasih sudah membaca, jangan lupa untuk vote nya

Dont copy my novel. Karena ini hasil imajinasi aku sendiri!!

00.00 Aphrodite🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang