4. ⚘•

222 8 0
                                    

Semua murid memberi jalan saat sebuah suara yang keras dan menggema itu. Gita tertara di name tage itu seketika semua orang berangsur mundur bahwa suasa kali ini lebih mencekam

"Shut up bitch!" Sarkas gita dengan datar saat ziva ingin memprotes acara kegiatan nya diganggu oleh gita. Tentu saja dia tidak terima Heyy dia ini ratu bully disekolah!! ○_○

Gita mengalihkan pandanganya untuk melihat tiara. Sontak gita bertambah kesal dia segera menarik salah satu siswa laki laki disana untuk membantu dirinya mengangkat tubuh tiara tentu saja saat ini prioritas nya adalah tiara

"Mera lo ikuti dia. Jaga tiara untuk gue paham?" Ucap gita kepada gadis lolipop itu yang diangguki oleh hamera

Setelah kepergian tiara dan hamera. Gita membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang berani membully tiara seperti itu. Orang waras mana yang akan bertingkah seperti itu. Tidak ada orang yang waras bertingkah seperti itu. hanya orang tidak waras yang akan bertingkah hal menjijikan seperti itu

"Lo siapa sih?" Ketus ziva kepada gita yang saat ini dirinya padahal sedang ditatap dingin dan datar oleh gita membuat ziva menelah ludahnya dengan susah

"Lo keterlaluan!" Dingin gita dengan tatapan menusuknya untuk ziva. Para murid yang menatap gita mengeluarkan aura permusuhan seketika mereka semua menjauh untuk menonton nya

"Cupu banget si lo!! Lo bilang keterlaluan? Heyy yang gue lakuin itu benar. Cacat malu-maluin sekolah tau gak!" Ketus ziva membuat para murid disana gugup. Tidak bisakah ziva mengakui kesalahan nya kali ini?

"Siapa yang lo bilang cacat?" Sarkas gita membuat ziva tertawa terpingkal pingkal ●_●

"Heyyy jangan bilang lo teman si cacat? Serius grils? Lo mao temenan sama cacat? Saking gak lakunya lo sampai berteman dengan cacat sungguh bodoh!" Ziva tertawa kembali setelah selesai dengan ucapan nya tentu saja di ikuti oleh antek antek nya

Gita yang sudah geram segera menampar mulut ziva dengan keras membuat gadis itu langsung tersungkur saking terkejutnya apa yang dia terima barusan

Gita segera menarik paksa ziva agar berdiri. Menarik tangan ziva dengan keras menuju ruang bk saking kuatnya pegangan tangan gita membuat sang empu meringis kesakitan. Masih untung tangan yang ditarik bukan rambut nya pikir gita

"Awsss sakit bodoh!" Sarkas ziva mencoba melepaskan cengkraman yang dilakukan oleh gita

Para murid menelan ludahnya susah payah saat melihat gita yang menatap nyalang kepada siapapun itu. Mereka semua memilih untuk bubar dari pada berurusan sama mereka semua

Brukk

"APA APAAN INI!!" Marah sang guru BK karena dirinya terkejut, ruangan yang tadinya tenang dan sunyi seketika dikagetkan dengan suara yang keras membuat dia terkejut untung saja dirinya tidak memiliki riwayat penyakit jantung

Gita gadis itu langsung mendorong ziva membuat gadis itu tersungkur ke lantai sontak saja langsung dibantu oleh kedua teman nya untuk membantu ziva. segera berdiri bahkan mereka mau saja disuruh membersihkan tubuh ziva yang kotor. Gita yang melihat itu hanya berdecih sinis

"Apa apaan ini?!" Tanya bu armita dengan wajah memerah. Dapat di lihat juga nama armita di meja nya dengan gelarnya tidak lupa

"Dia melakukan pembullyan disekolah ini. Apakah kau sebagai guru tidak tahu?" Tanya gita sambil menatap gurunya yang sedang menatap dirinya juga begitu juga dengan ziva beserta teman nya yang saling pandang

⚘⚘

Gadis yang memegang permen itu siapa lagi kalau bukan hamera sedari tadi hanya mundar mandir saja sambil menunggu gita, lagi juga dia tidak tahu gadis siapa yang telah ditolong gita. Apakah dia teman gita atau adik perempuan gita?

"Ihh sadar dong kan mera gak tau harus ngapain kalau kamu tidur terus" ujarnya dengan nada cemberut. Para pembaca hanya menatap jengah kegadis permen itu

Ceklek

"Bunda gita!" Pekik gadis itu dengan semangat saat wajah gita lah yang tertampang di depan nya. Sedangkan gita gadis itu melototkan matanya saat hamera memanggilnya dengan bunda!! Apa apaan gadis ini!!

"Lo udah kasih aroma terapi belom?" Tanya gita membuat sang empu yang di tanya mengangguk angguk kemudian menepuk keningnya. Gita yang melihat itu menghela nafas dia sudah tahu apa yang dilakukan gadis itu

Gita berjalan kearah laci uks dengan kesal dia mencari aroma terapi mengabaikan hamera yang membuntutinya

"Buna gita emang ini siapa?"

"Buna dia adik buna ya?"

"Wahh benar kan dia adiknya buna?"

"Ishh buna gita jawab dong"

"Tapi dia cantik banget loh buna, lihat wajahnya kayak boneka hamera dirumah"

"Buna harus liat pokoknya nanti, ishh buna diem aja si!! Kaka ini siapa buna?"

"Buna"

"Buna gita!"

"Bun-"

"Stop panggil gue buna mera!!" Kesal gita yang mulai jengah saat gadis lolipop itu terus menyebutnya buna. Apakah dia tidak haus sedari tadi terus mengoceh?

"Ishh kan mera pengen tahu bun...hehe iya iya gak panggil itu. Tapi...seriusan bagus tau pokoknya mau panggil buna gita" kekeh gadis itu sambil melotot kan matanya menatap gita dengan garang. Tetapi tindakan itu tidak membuat gita takut akan tetapi sebaliknya

"Duduk hamera ishh!" Hamera hanya mangut mangut saja, dia tidak akan menganggu gadis itu lagi. Lebih baik dia menunggu boneka hidup nya bangun saja

"Buna dia emang siapa si?" Gita menoleh kearah hamera yang saat ini sedang tiduran sambil mengemut permen yang ditangan nya

"Sahabat gue" hemara melototkan matanya. Ternyata dia sahabat nya gita dia kira dia adik dari gita. Hamera hanya mangut mangut saja. Dia kembali mengemut permen nya

"Jangan sambil tiduran!" Ucap gita sambil berkacak pinggang. Hamera yang malas kembali membangunkan tubuhnya dari acara rebahan nya yang nikmat

Gita kembali lagi ke tiara. Dia terus saja mengoles aroma terapi itu agar tiara cepat sadar. Dia bahkan meneteskan air matanya saat tahu tiara diperlakukan dengan tidak baik oleh masyarakat sekolah. Ini salah dia karena telat menjemput tiara!

"Wake up please!" Lirih gita sambil dia menggemgam tangan halus dan putih itu

"Buna! Hamera pen dot deh!" Lirih gadis dibelakangnya. Gita mengkerutkan keningnya. Apa tadi gadis itu bilang dot? Hamera masih ngedot?

"Apa?" Saut gita. Dia penasaran apakah gadis pengagum dirinya ini masih saja ngedot

"Mera haus buna! Mera pengen dot! Tapi kata momy gak boleh ngedot di sekolah"

"Seriusan hamera masih ngedot?" Tanya gita sambil mendekat kearah gadis itu

"Iya buna. Tapi kata mommy nanti cantik mera ilang kalau ngedot disekolah. Kan mera gak mau cantik mera hilang nanti jelek ihh" gita hany menggelengkan kepalanya dia baru tahu bahwa gadis seusia hamera masih ngedot

"Kalau gitu bawa aja besok!" Enteng gita karena dia penasaran membayangkan nya saja dia sudah geli kalau melihat hamera ngedot nanti

"Siap buna!" Jawab gadis itu dengan semangat

🥀🥀

Manusia memang penuh kehakiman-tiara

🥀🥀

Haii guys terimakasih sudah membaca cerita ini! Jangan lupa untuk VOTE DAN KOMEN NYA YAH!!

SEE YOU

00.00 Aphrodite🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang