04 ¡! Sweet Goose

250 19 5
                                    

🎻 Now playing: One Direction - What Makes You Beautiful 🎻

I give 2.400 for you,
Happy reading!

❤️‍🩹

Pukul sepuluh tepat. Erythrina sudah menapakkan kakinya di depan pintu bangunan menjulang tinggi yang terletak di Century City, Los Angeles itu. Kantor Addison Group. Tadi malam, Henry telah mengirimkan lokasi yang menjadi tempat kerja barunya tersebut dan sekarang ia telah berada di sana.

Gadis itu gelisah. Ia menggaruk kepala, memasukkan tangan ke dalam saku celana jeans-nya, berjalan mundar-mandir di lobi utama, duduk di sofa tunggu, lalu berdiri dan berulang kali mengembuskan napasnya secara kasar. Ia tak suka berada di posisi seperti ini, berada di tempat yang dilalui oleh banyak orang yang menganggapnya seperti sampah.

Oh, memang terdengar amat buruk, tetapi itulah kenyataannya.

Mereka, orang-orang dewasa berpakaian formal itu, melontarkan tatapan heran dan ... entahlah tatapan macam apa itu dengan dahi berkerut sambil bibirnya berucap tak jelas ketika berpapasan dengan Eryth. Mereka terlihat menganggap Eryth sebagai gelandangan yang salah memasuki kantor Addison Group.

Alasannya mungkin terletak pada penampilan gadis berusia delapan belas tahun yang seringkali dicap sebagai murid kutu buku yang aneh di sekolahnya karena penampilannya itu, padahal tidak sama sekali. Lagi, Eryth hanya mengenakan hoodie hitam yang dipadukan dengan celana jeans, namun kali ini ia menggerai rambut keritingnya itu, dan mengenakan kacamata tebal seperti biasanya.

Apa pakaiannya ini terlihat salah di mata para karyawan Addison Group karena ia tidak mengenakan pakaian formal? Ataukah karena pakaiannya tidak bermerek sama sekali?

Ya ampun! Inilah mengapa Eryth lebih menyukai bekerja di kantornya sendiri, bersama orang-orang yang bisa menghargai dirinya, dan menghindari orang-orang semacam ini.

Untung saja tadi, sekuriti di depan pintu masuk tidak bertingkah bodoh dan dapat mengenalinya saat Eryth memberikan kartu tanda pengenal, lantas mempersilakan masuk karena nama Erythrina Lloyd ada dalam daftar tamu Mr. Henry Addison.

Ponsel pintar di saku Eryth bergetar menandakan pesan masuk. Itu dari rekan kerja terhormatnya, Henry Addison, yang meminta Eryth langsung saja memasuki lantai tujuh gedung karena ia tidak bisa menjemputnya di bawah.

Eryth sekali lagi mengembuskan napasnya dengan kuat, lalu memantapkan langkah menuju lift dan pergi ke ruang kerja utama Henry, mengabaikan segelintir orang yang berada satu lift dengannya dan bersikap tidak normal seperti yang lain.

Apa orang-orang ini memang tidak bisa mengendalikan tatapan, raut wajah tak suka, dan pikiran buruknya? Siapa yang terang-terangan menampakkan ketidaksukaannya pada orang lain sejelas itu!?

Eryth menggerutu dalam hatinya. Sejenak ia berpikir, apa penampilannya seburuk itu? Apa saat ini ia ... bau? Uh, tidak. Eryth mungkin selalu terlihat kasual dan malas, tetapi tubuhnya selalu harum dengan parfum minimalis yang ia beli di Target.

Pintu lift akhirnya terbuka di lantai tujuh. Baik, lupakan tentang hal itu dan mari kita lakukan saja.

Eryth mengedarkan pandangan ke sekeliling sudut ruang kerja luas berdesain modern, ya, sebelas dua belas dengan kantor ERL Venture. Hanya saja, lantai tujuh ini lebih luas dari kantornya di apartemen. Beberapa karyawan terlihat sibuk bekerja dan beberapa lagi sibuk memperhatikan kedatangannya. Eryth langsung membuang muka dan memasang wajah dingin pada mereka.

Ia mempercepat jalannya dan mencari letak ruangan Henry. Semakin langkah Eryth mendekati ruangan besar yang terletak di paling ujung itu, telinganya menangkap suara ribut serta perdebatan yang terdengar jelas. Melalui gorden berumbai-rumbai yang tertiup pendingin ruangan di kaca pembatasnya, Eryth juga mendapati sosok Henry yang terlihat setengah kesal bersama dengan karyawan-karyawan.

Alarm of The Heart-ProgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang