🌷 Now playing: The Chainsmokers - All We Know 🌷
Intermezo? Enjoy it!
🎬
Enam pekan berlalu terasa cepat meski melalui hari-hari yang dipenuhi kesibukan.
Eryth dan tim dari ERL Venture sibuk mempersiapkan situs web halloworld.com, situs saingan booble.com yang telah sembilan puluh persen selesai, sementara Henry juga tim dari Addison Group menyiapkan pemasaran untuk situs tersebut dan segala keperluan lainnya.
Mereka sama-sama tenggelam dalam pekerjaan masing-masing dan dalam enam pekan itu pula mereka tidak pernah bertemu. Eryth selalu berada di kantor Addison Group saat pagi sampai dengan sore hari, tetapi ia tak pernah lagi melihat sosok Henry di tempat itu sejak rapat lalu selesai.
Pernah sekali Eryth yang penasaran bertanya pada Kent. "Di mana bosmu? Mengapa akhir-akhir ini aku jarang melihatnya?"
Kent hanya menjawab, "Mr. Addison memang tak begitu sering berada di kantor kalau tidak ada keperluan genting, Nona Lloyd. Ia lebih sering menghabiskan waktu di penthouse miliknya."
Sejak mendapat jawaban itu, Eryth memutuskan untuk tidak peduli lagi dan fokus pada pekerjaannya sebagai Cyber Security Manager, yakni memperketat sistem keamanan situs mereka—yang mana itu sudah menjadi bagian tugasnya selain menjadi seorang IT Project Manager.
Hari-harinya berjalan begitu saja, cukup monoton, tetapi ia memiliki pengalaman baru dengan bekerja di perusahaan teknologi ini. Yang berbeda dari kehidupannya dahulu hanyalah penampilan dan sikapnya yang lebih membaik, sisanya sama saja.
Oh, tambahkan satu hal yang tidak berubah pada penampilannya: sepatu sneakers. Eryth memang mempertahankan penampilan barunya dengan pakaian bagus yang Henry pilihkan, riasan wajah yang simpel tetapi menarik, dan gaya rambut keriting yang lebih rapi. Namun, tidak untuk sepatu high heels yang waktu itu melekat di kedua kakinya. Hanya hari itu saja ia berusaha nyaman menggunakan sepatu berhak tinggi itu, tetapi tidak untuk hari lainnya. Eryth membenci high heels, ia mencintai sepatu sneakers-nya.
Baiklah, lupakan soal penampilan Eryth.
Waktu di siang hari ini menunjukkan pukul dua belas. Jam makan siang dan waktu istirahat telah tiba. Hari-hari sebelumnya, Eryth selalu melewatkan makan siang—sama seperti kehidupannya dahulu. Akan tetapi, suara perutnya yang terkadang meresahkan, berbunyi keras. Itu mengganggu meskipun hanya ada dirinya sendiri di ruangan kerja yang telah Henry persiapkan untuknya itu, terpisah dari karyawan lain.
Eryth memundurkan kursi sejenak dari komputer di depannya. Menghela napas lelah, ia mengambil tas berisi dompet dan ponselnya sambil menimang-nimang, haruskan ia pergi ke restoran kantor dan membeli makan siangnya?
Bak pahlawan yang datang tepat waktu, Freya—salah satu karyawan Addison Group yang akhir-akhir ini dekat dengan Eryth—melewati ruang kerja Eryth dan menyapanya dari pintu masuk. "Hai, Eryth! Apa pekerjaanmu sudah selesai?"
Eryth menoleh ke arah pintu dan menyahut. "Tinggal sedikit lagi, tapi tidak apa-apa. Aku akan segera menyelesaikannya."
"Santai saja." Freya tertawa dan memasuki ruang kerja Eryth. "Mau makan siang bersamaku?"
Eryth terdiam. Tidak tahu.
"Ayolah, ikut saja. Sudah berapa kali kau melewatkan makan siangmu, huh? Kau tahu, itu tidak baik untuk kesehatanmu."
"Anggap saja, aku sedang diet."
Freya tertawa. "Tubuhmu sudah ramping. Tidak perlu diet segala." Gadis berambut pendek, tomboi, itu menyenggol lengan Eryth.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alarm of The Heart-Program
Romance(SELESAI & BELUM DIREVISI) [!] 15+ pls be wise Erythrina memang keras kepala. Gadis yang merupakan programmer serta peretas andal itu tidak memedulikan apapun kecuali uang dan pekerjaannya, juga hidup tenang. Bahkan ketika gadis itu dipertemukan den...