08 !¡ Papa

178 17 2
                                    

🌸 Now playing: One Direction - C'mon C'mon 🌸

Happy reading🕊

!!

Matahari belum sepenuhnya terbit, tetapi Henry sudah beranjak dari kasurnya sejak setengah jam yang lalu dan saat ini lelaki bertubuh six pack itu tengah mengenakan kemeja hitam yang akan ia gunakan untuk pergi ke kantor hari ini. 

Sambil berkaca di depan cermin, ia merapikan rambutnya menggunakan sisir dan pomade agar terlihat semakin tampan—menurut Henry. Lantas ia tersenyum kecil dan segera menuruni tangga menuju dapur di lantai dasar penthouse-nya. 

Pemandangan indah fajar hari di Venice, Los Angeles terlihat amat cantik lewat jendela kacanya. Semburat kuning di kaki timur menyiram pantai dan kota di pesisirnya perlahan-lahan. Matahari naik ke permukaan. Langit mulai terang.

Henry menikmati pemandangan itu seraya menyantap menu sarapan yang telah disiapkan olehnya sendiri dan juga mengecek beberapa surel yang dikirimkan oleh Kent.

"Pihak dari Hunterzone, Mr. Dickinson, putranya, dan beberapa orang kepercayaan mereka akan datang ke kantor pada pukul sembilan nanti, Sir. Mereka telah menemui Mr. Clarke sebelumnya dan sepertinya, mereka hendak membahas mengenai hal itu padamu hari ini."

Mengetik beberapa kalimat perintah, lalu Henry menutup laptopnya tersebut dan mempersiapkan keperluannya ke dalam tas.

Setelah semua selesai, Henry bergegas keluar dari penthouse dan menuju ke lantai dasar gedung hotel berbintang lima di dekat pantai Venice itu. Kali ini, mobil sport dengan merek Lamborghini yang menemani Henry ke kantor Addison Group.

Jalanan di pagi hari yang senggang membuat Henry lebih cepat sampai di sana dibandingkan hari-hari biasanya. Segeralah pria itu memarkirkan kendaraannya di tempat parkir khusus, lantas memasuki gedung kantor dengan berlari kecil. 

Kent yang pertama kali ditemui oleh Henry ketika kakinya menapaki lantai tujuh kantor. "Persiapkan segalanya dari sekarang, Kent. Ruang pertemuan, berkas-berkas, juga beberapa karyawan terbaik untuk mendampingi pertemuan nanti. Minta Freya, Riley, dan Patrick yang akan menyambut mereka, kau akan bersamaku di ruang kerjaku lebih dahulu. Pastikan jangan sampai ada kesalahan sekecil apapun." 

Pria itu terus berbicara pada Kent seiring dengan langkahnya yang memasuki ruangan kerja, melewati Eryth yang berdiri bersama Freya tak jauh darinya begitu saja.

Eryth mengernyit, melirik jam tangannya. Ini masih pukul delapan tiga puluh pagi, untuk apa Henry sudah datang dan bersiap-siap sepagi ini?

Tak lama setelahnya, Kent mendatangi Freya dan mengatakan tugasnya. Freya mengangguk dan hendak meninggalkan Eryth untuk urusan pekerjaan, namun Eryth menghentikan gadis yang berusia dua tahun lebih tua darinya itu lebih dahulu.

"Apa yang sedang terjadi?" 

"Kita kedatangan tamu dari perusahaan sebelah. Hunterzone. Mereka akan menemui bos dan bos memintaku untuk menyiapkannya. Jadi, aku harus pergi sekarang, Eryth, sampai jumpa nanti!" 

Freya juga pergi begitu saja setelah menjawab pertanyaan Eryth.

"Hunterzone?" Erythrina bergeming sambil mengerutkan dahinya mendengar nama itu. Oh, ini gawat. Eryth harus menghindari anggota-anggota perusahaan yang akan menemui Henry itu. Jika tidak, ini akan sangat amat berbahaya.

Eryth berbalik dan bergegas menuju ke ruangannya, berniat mengunci dirinya di ruangan itu dan menyibukkan diri dengan menyelesaikan seluruh pekerjaannya hari itu juga, namun terlambat karena Henry yang sedang memainkan ponsel ternyata masih berdiri di pintu masuk ruangan kerjanya dan menyapa Eryth ketika ia menyadari keberadaan gadis itu.

Alarm of The Heart-ProgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang