03 !¡ Honorable Co-worker

266 20 1
                                    

🎵 Now playing: Justin Bieber - Cold Water 🎵

This part contains 2.000 words¡¡
Happy reading!!

🎬

Hari kedelapan. Ini memang sudah lewat satu hari dari batas waktu yang Henry berikan pada Kent. Lelaki berkepala tiga itu juga sudah nyaris putus asa karena takut kehilangan pekerjaannya jika ia tak bisa membantu Henry melancarkan serangannya.

Tujuh hari lalu tidak begitu memberikan hasil yang baik bagi Kent. Kesimpulannya, hidup Eryth memang begitu monoton dan terlihat tidak ada yang bisa diharapkan darinya.

Kecuali satu hal baru, berita yang muncul di sela-sela kepanikan Kent memberinya sebuah harapan, Kent menemukan fakta bahwa Eryth masih bersekolah.

Ya, kemarin di hari senin, gadis berusia delapan belas tahun itu pergi ke sebuah tempat, sekolahnya, dengan menggunakan pakaian seragam lengkap plus gaya khas seorang Erythrina Lloyd. 

Kent berpikir hal itu pasti bisa membuatnya menyelesaikan tugas penting yang diberikan Henry. Tidakkah itu mengejutkan bahwa gadis seberingas Erythrina ternyata masih duduk dibangku sekolah? Jadi, langsung saja ia melapor pada bosnya itu.

"Erythrina Lloyd pergi ke sekolah pagi hari ini menggunakan transportasi umum."

Maka perintah selanjutnya dari Henry adalah, "Cari tahu baik-baik, bagaimana sikapnya di sekolah itu, hubungan pertemanan dan sekitarnya, apa yang ia lakukan di sana, dan semua hal yang bisa kau dapatkan dari tempat itu. Aku membutuhkannya sekarang juga karena ini hari terakhirmu, Kent." Itulah yang dikatakan Henry.

Laporan berikutnya dikirim oleh Kent pukul delapan malam, berisi segala hal tentang Erythrina Lloyd yang bisa ia dapatkan dari sekolahnya dan hal itu membuat Henry memutuskan untuk menambah waktu tugas satu hari lagi pada Kent. 

Dan hari ini, Henry telah menyiapkan sesuatu untuk calon rekan kerjanya tersebut.

Sementara itu, Eryth datang tergesa-gesa ke sekolahnya lengkap dengan satu set seragam yang rapi.

Hari ini, ia datang ke sekolah bukan untuk belajar atau mengikuti kegiatan lainnya. Ia telah mengikuti ujian akhir dan lulus sebulan yang lalu. Di sini, ia hanya hendak mengambil rapor dan berkas-berkas kelulusan yang perlu diambil dari sana. Setelah menyelesaikannya, ia akan segera kembali ke apartemen dan melanjutkan pekerjaan. Oleh karena itu, Eryth ingin sekali cepat-cepat menyelesaikan urusannya di sini dan meninggalkan sekolah itu untuk selama-lamanya.

Sayang sekali, nasib baik sedang tidak berpihak pada si gadis berkacamata tebal hari ini. 

Eryth tengah berjalan menuju ke loker di depan kelasnya--setelah ia mengambil rapor dari salah seorang guru--untuk mengembalikan barang-barang sekolah yang dipinjamkan bagi para murid.

Dari dalam tasnya, Eryth mengeluarkan chromebook dan tablet milik sekolah dan hendak meletakkannya kembali di loker. Karena bergerak dengan terburu-buru, gadis itu tak sengaja menjatuhkan dompet kecilnya yang tak tertutup dari dalam tas dan membuat isinya berserakan di atas lantai.

Eryth menggeram pelan, lantas segera membungkuk untuk mengambil beberapa uang dolar, koin, serta flashdisk-nya yang tercecer.

Namun, kaki kanan seseorang tiba-tiba menjulur ke depan Eryth dan hampir menginjak flashdisk-nya itu—tidak, karena orang itu menarik flashdisk Eryth dengan kakinya ke belakang dan mengoper benda kecil itu pada teman di belakangnya.

Suara tawa mengejek terdengar menjengkelkan di telinga Eryth dan ia tahu siapa siswi di hadapannya ini. Geng baddies yang tidak pernah menyukai gadis berpenampilan culun seperti dirinya. Sekelompok siswi yang sukses membuat empat tahunnya di sekolah itu dipenuhi ujian yang menguji kesabaran setiap harinya. 

Alarm of The Heart-ProgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang