23

27.7K 2.4K 112
                                    

Voment!

Haechan turun dari ranjang yang membuat tubuh polosnya terlihat, Mark menoleh dan langsung menghalangi pandangan koeun agar tidak melihat tubuh haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan turun dari ranjang yang membuat tubuh polosnya terlihat, Mark menoleh dan langsung menghalangi pandangan koeun agar tidak melihat tubuh haechan.

Setelah selesai memakai pakaiannya kembali, haechan mendekat dan sedikit menepuk rok pendeknya.

Tangannya mengadah kearah Mark. Mark yang mengerti langsung menyerahkan pisau itu kearah haechan.

Haechan ber-smrik menangkup wajah koeun yang sudah lemas itu. "Wajahmu sangat cantik sekali, tapi akan lebih cantik jika— Wajahmu aku lukis."

Air mata koeun merembes begitu deras karena menahan kesakitan dilengan ya yang habis dirobek oleh Mark.

Posisi haechan yang menungging membuat Mark kehilangan salah fokusnya, matanya lagi - lagi melirik kearah lekuk tubuh beruang manisnya ini.

Posisi haechan yang menungging membuat Mark kehilangan salah fokusnya, matanya lagi - lagi melirik kearah lekuk tubuh beruang manisnya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akh to-tolong berhenti... Haechan."

"Diam jalang." Haechan membuat namanya dipipi kiri koeun, haechan berdecak kagum saat karyanya sangat sempurna.

"Perfect!"

Haechan melempar pisau itu kesembarang arah, lalu dia mengambil pecut yang mengalung indah ditempatnya.

"Kau sudah sangat membuatku marah koeun, sangat." Haechan menggenggam dengan erat pecut tersebut, dengan sorot mata kemarahan kearah gadis didepannya.

"Ma-maafkan aku..."

"Sayangnya aku tidak butuh maaf mu."

Ctakk!

Ctakk!!

Koeun menjerit kesakitan saat haechan memecut kaki dan tangannya. "Baby kenapa berhenti?" Haechan memandang kearah Mark.

"Aku lapar." Mark tertawa gemas, mencubit pipi gembul itu dengan cepat. "Aku akan menelfon Eric saja kalau begitu." Haechan langsung menahan tangan Mark.

"Jangan!, Biar aku selesaikan masalah ini terlebih dahulu." Manik hazel haechan kini melirik kearah koeun yang sepertinya sudah akan pingsan itu.

"Aku tidak mengijinkan mu pingsan jalang! Lebih baik kau mati dari pada harus menanggung kesakitan seperti ini."

𝕄𝕪 𝔸𝕤𝕚𝕤𝕥𝕖𝕟 -𝕄𝕒𝕣𝕜𝕙𝕪𝕦𝕔𝕜✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang