24

29.9K 2.6K 209
                                    

Voment!

Kehamilan haechan kini sudah menginjak usia yang ke- sembilan bulan, sekarang dirinya tengah anteng diranjang rumah sakit dengan semua cemilan Yang berada di atas mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehamilan haechan kini sudah menginjak usia yang ke- sembilan bulan, sekarang dirinya tengah anteng diranjang rumah sakit dengan semua cemilan Yang berada di atas mejanya.

"Kau sangat santai sekali."

Haechan tertawa kecil. "Aku hanya berusaha untuk tidak tegang Eric, jantungku bahkan berdetak tidak karuan sejak tadi." Eric yang disampingnya mengangguk mengerti sembari ikut memakan cemilan haechan.

"By the way, Is Mark still in his office?"

"Heum masih, nanti setelah waktu pengoperasian tiba aku akan menghubunginya."

"Mertuamu bagaimana?"

"Mertuaku yang mana?" Ucap haechan setengah menggoda. Eric berdecak lalu menyenderkan punggungnya dikursi.

"Menurutmu yang mana?" Dan haechan hanya tertawa. "Kedua mertuaku kini tengah berada di Singapure dan kamu tau Eric?" Dan Eric hanya menggeleng.

"Usia kandungan kami hanya terpaut satu bulan saja, dan kemungkin setelah aku melahirkan mama taeyong akan menyusul." Eric mendesah kecil.

"Kamu sudah menghubungi mereka?" Haechan mengangguk kecil.

"Oh ya, kapan kamu akan menikah?" Eric menggidikan bahunya Tanda tidak tahu.

"Lagian, aku akan kembali ke Canada setelah kamu melahirkan, entahlah itu juga baru wacana."

"No way!, I'll make you my child's bodyguard later"

"Yang benar saja?"

"Jangan menolak keinginanku Eric." Eric hanya meroling bola matanya malas, dasar pemaksa.

Haechan mengelus perut buncitnya dengan senyum manis terpatri dibibirnya. "Sebentar lagi sayang, sebentar lagi kamu akan melihat dunia— yang kejam ini" ucap haechan melirih diakhir.

Eric memerhatikan gelagat haechan yang nampak murung itu, "permisi tuan, nyonya?" Haechan beserta Eric menoleh bersamaan kearah pintu ruangan.

"Mari, operasinya akan segera dimulai."

Haechan memandang kearah Eric, dan Eric langsung mengangguk seakan tahu arti tatapan yang haechan berikan kepadanya.

"Sudah siap nyonya?"

Haechan menarik nafasnya. "Tunggu sebentar, suami saya belum datang boleh menunggu waktu lima menit lagi?" Dokter dan suster itu saling pandang lalu mengangguk menyetujuinya.

Eric menepuk pundak Mark, "cepatlah masuk bodoh, kenapa malah berdiam diri saja." Mark menatap kearah Eric dengan tatapan khawatirnya.

"Perasaanku sangat tidak enak Eric, perasaan macam apa ini?"

𝕄𝕪 𝕒𝕤𝕤𝕚𝕤𝕥𝕖𝕟 -𝕞𝕒𝕣𝕜𝕙𝕪𝕦𝕔𝕜✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang