20

29.7K 2.8K 66
                                    

Voment!

"Sudah siap Presdir Jung?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah siap Presdir Jung?"

Mark masih memandang haechan tidak setuju. "Baby, biar aku saja yang menyetir lebih baik kau—" jari telunjuk haechan langsung mendarat di permukaan bibir suaminya.

"Sstt ini kewajibanku, jadi biarkan saja aku menyetir."

Haechan segera menyalakan gas mobilnya dan mengendarainya pergi meninggalkan perumahan mewah tersebut.

Sesampainya di perusahaan sang suami, seperti biasa Mark berjalan terlebih dahulu sedangkan haechan mengikuti Mark dari belakang.

Semua karyawan yang melintas membungkukkan badannya, sembari tersenyum. "Selamat pagi Presdir." Mark hanya melirik sekilas lalu melanjutkan perjalanannya.

"Pagi." Balas haechan dengan tersenyum, karyawan yang lainnya ikut membalas senyuman haechan.

Haechan sedikit berlari kecil untuk mengimbangi langkah lebar sang dominan didepannya, saat keduanya memasuki lift barulah haechan memandang tajam kearah Mark.

"Kenapa tidak membalas sapaan mereka?"

Kepala Mark tolehkan. "Memangnya harus?" Haechan meroling bola matanya kesal, lalu kembali berdiri dengan tegap saat lift kembali terbuka.

Mark kembali berjalan dengan wibawanya, memasuki keruangan ya tidak lupa dengan haechan yang masih mengintilinya.

"Sekertaris Jung, apa saja jadwal saya hari ini?"

Haechan langsung dengan sigap membuka iPad nya dan mengucapkan apa saja jadwal sang bos hari ini.

Masih dengan berusaha formal, Mark memerhatikan haechan yang tengah berbicara tentang jadwal didepannya. Ah tidak dia hanya fokus kearah bibir merah muda itu.

"Halo— Presdir apakah kau mendengarkan ku?"

"Sekertaris Jung, apakah boleh suami mu ini menciummu sekarang?"

Manik bulat haechan mengerjap beberapakali ia menatap bingung kearah Mark yang sudah menarik lembut tangannya agar duduk menyamping dipangkuannya, mengakibatkan iPad yang sedang ia pegang terjatuh mengenaskan dilantai.

Kedua tangan haechan bertumpu dipundak tegas suaminya, hembusan nafas keduanya bahkan bisa dirasakan masing - masing.

"Aku harap kau tidak mengganti lipblam mu."

Setelah mengatakan itu, Mark langsung mencium haechan, tangannya menahan kepala belakang haechan agar ciuman mereka semakin dalam.

Sedangkan tangan satunya lagi, mengapit pinggang kecil itu dengan sempurna, peraduan kedua mulut anak Adam itu membuat suasana ruangan yang mulanya dingin sekarang sedikit agak memanas.

Suara kecapan kedua sangat jelas terdengar dikedua telinga masing - masing, menyecap, menjilat dan menggigit. Haechan tidak tahan ia segera memukul pelan pundak Mark agar berhenti menciumnya.

𝕄𝕪 𝔸𝕤𝕚𝕤𝕥𝕖𝕟 -𝕄𝕒𝕣𝕜𝕙𝕪𝕦𝕔𝕜✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang