10

112 14 1
                                    

"SITSL" (ucapan langsung)
'SITSL' (ucapan dalam hati)
'SITSL (ucapan dalam tlp)
'SITSL' (ucapan dalam sms/chat)
.
.
.
.
.
.
.
.

Chap 10

Sudah tiga bulan Naruto dan prince Aguero lainnya bersekolah di KIHS, banyak hal yang sudah terjadi, seperti bersatunya kembali Naruto dengan para sahabat kecilnya, dan berkali kali juga Boruto mencari masalah dengan mereka. Contohnya sekarang, dibelakang sebuah gudang sekolah terlihat enam pemuda berbeda surai, empat diantaranya sedang melakukan pengeroyokan terhadap seorang pemuda bersurai pirang beriris shappire, setelah dilihat bahwa sang korban hampir kehabisan tenaga dan terlihat sangat lemah pemuda bersurai pirang lainnya menghampiri sang korban.

"Lihat seorang prince Aguero yang lemah. Ternyata tak ada yang berbeda ya darimu bung. Dulu ketika kau masih di keluarga Namikaze pun tak bisa melawanku, dan sekarang setelah kau bersama para prince Aguero pun sama saja. DASAR ANAK LEMAH." Ujar pemuda pirang beriris biru langit sambil membenturkan kepala pemuda bersurai pirang lainnya ke dinding gudang tua.

Sedangkan sang korban hanya diam menahan rasa sakit disekujur tubuhnya, dan menahan pening di kepalanya, hingga akhirnya kegelepan menguasai dirinya. Dia jatuh pingsan ditempat. Sedangkan para pelaku hanya tertawa puas, tanpa menyadari jika dua pasang mata sedang melihat aksi mereka.

"Woy udah yu, balik." Ujar pemuda bersurai pirang beriris biru langit mengintrupsikan teman temannya sambil bergegas pergi dari belakang gudang tersebut.

Setelah sekelompok orang yang tadi menghajar habis habisan pemuda bersurai pirang dengan iris shappire itu pergi, muncullah dua pemuda berbeda surai.

"Woy Neiji, cepetan angkut Naruto, bawa dia ke UKS." Ujar pemuda bersurai coklat dengan tato segitiga terbalik di pipinya.

"Oke oke. Kau beritahu Sasuke dan yang lain. Dan setelah itu susul aku ke UKS." Ujar pemuda yang dipanggil Neiji itu.

"Oke. Sampai bertemu di UKS." Ujar pemuda bersurai coklat tadi sambil berlari menuju kelasnya.

Setelah pemuda bersurai coklat dengan tato segitiganya pergi, akhirnya Neiji pun pergi menuju UKS dengan membawa Naruto ala bridal style. Banyak tatapan mata yang menatap mereka heran. Hingga suatu suara menghentikan langkah Neiji.

"Hoy Neiji. Mau kemana kau?" Tanya seorang pemuda bersurai silver blue.

"Mau ke UKS, aku harus membawa Naruto ke sana. Keadaannya tidak bisa dibilang baik baik saja Envy." Ujar Neiji sambil melanjutkan langkahnya menuju UKS.

"Jangan bawa dia ke UKS...

"Kau gila? Masa iya adikmu sekarat kau melarangku membawanya ke UKS." Belum juga Envy beres berbicara sudah dipotong oleh Neiji.

"Hish hish hish. Maksudku jangan bawa ke UKS, bawa dia keruangan khusus kami saja... Kau ini.. Kalau orang berbicara jangan dipotong coba." Ujar Envyathan kesal.

"Oke oke, tunjukkan jalannya pangeran." Canda Neiji sambil mengikuti langkah Envy.

~°~

Kini di UKS KIHS terlihat enam pemuda berbeda surai sedang menunggu sesuatu.

"Ck, Kiba.. Mana Neijinya? Ini sudah 20 menit loh kita menunggu." Ujar pemuda bersurai hitam oren.

"Tadi kata Neiji tunggu di sini." Ujar pemuda yang dipanggil Kiba.

"Ya tapi mana?" Ujar pemuda ujar pemuda bersurai merah bermata jade.

"Kau melihat Envy?" Tanya pemuda berurai silver beriris abu.

Mereka semua yang ada disana hanya menggelengkan kepala, tanda mereka tak melihat pemuda yang mereka maksud.

"Huhhh kalau begitu ikut aku sekarang." Ujar pemuda bersurai silver.

"Ck mendokusai." Ujar pemuda berambut nanas sambil menguap.

Dan akhirnya merekapun mengikuti pemuda bersurai silver keluar dari UKS, dan ntah menuju mana.

Sedangkan disebuah ruangan, terlihat seorang pemuda yang sedang mengobati pemuda bersurai pirang.

"Jadi, ini gara gara bocah kurang ajar itu?" Tanya pemuda bersurai silver blue sambil mengobati luka luka yang ada ditubuh pemuda bersurai pirang.

"Iya, tadi aku dan Kiba tanpa sengaja melewati gudang tua sekolah ini, dan ketika ku perhatikan bocah itu dan kawan kawan nya sedang mengkroyok Naruto." Ujar pemuda berambut coklat panjang dan diikat lemas.

"Memang tak ada kapoknya bocah sialan itu mengganggu adikku ini. Dan kenapa coba dia tak melawan. Heran deh." Ujar pemuda bersurai silver blue.

Tiba tiba beberapa orang datang dan menghampiri mereka.

"Lagi lagi dia dikroyok?" Tanya pemuda bersurai silver beriris abu.

"Ya seperti yang kalian lihat, tapi sepertinya ini lebih parah dari yang sebelumnya." Jawab pemuda bersurai silver blue.

"Padahal dia itu ketua mafia, tapi tetap saja berlagak sok lemah." Ujar pemuda bersurai hitam oren tanpa sadar.

Dan beberapa saat kemudian pemuda bersurai hitam oren itu dapat sebuah jitakan sayang dari sang kakak. "Kau ini kalau bicara bisa hati hati tidak? Mereka kan jadi tahu." Bisik sang kakak.

"Ketua mafia?" Tanya seorang pemuda bersurai raven yang dari tadi diam.

"Yah begitulah." Jawab pemuda bersurai merah sambil duduk didekat jendela.

"Kenapa kalian tidak memberitahu kami? Kamikan sahabat Naruto." Ujar pemuda bersurai coklat dengan tato segitiga.

"Kaicho yang meminta kita untuk menutupi jati dirinya yang sebenarnya." Ujar pemuda bersurai merah lagi.

"Gaa-chan jadi kau tahu, kalau Naruto adalah ketua mafia?" Ujar Neiji yang terkejut atas jawaban kekasihnya.

"Ck mendokusai. Bukan hanya Gaara yang tahu, tapi akupun tahu. Karena aku dan Gaara masuk tim inti." Ujar Shikamaru sambil tiduran diatas sofa.

"YAAAAAK KAU JAHAT SHIKA. KAU TAK MEMBERITAHU KU. PADAHAL KAU TAHU, AKU SANGAT MERINDUKAN NARU..." Teriak Kiba dengan tidak elit.

Seketika Kiba mendapat deathglear dari tiga prince Aguero dan seorang pemuda bersurai raven, sedangkan Kiba hanya bisa menelan ludahnya, sedangkan tiga orang lainnya hanya menatapnya jengah. Hingga sebuah lenguhan terdengar dari mulut sang pirang kesayangan mereka.

"eungh...

Seketika yang disana hanya diam menatap mentari mereka. "Envy nii ko aku bisa disini?" Tanya sang pirang saat menyadari dia ada dimana.

"Dobe. Kau itu harusnya melawan mereka bukannya malah diam saja sampai babak belur seperti ini." Ujar pemuda raven sambil memeluk sang pirang.

Dapat dilihat dari raut wajahnya kalau dia sangat khawatir dengan dobenya itu, dan ya tadi ketika dia dikabari bahwa dobenya pingsan membuat jantungnya seakan akan ingin lari dari tempatnya.

"Kau ini selalu membuatku khawatir dobe. Seandainya tadi tidak ada Kiba dan Neiji, apa yang akan terjadi padamu HAH?" Ujar pemuda bersurai raven sambil menangis diceruk leher sang mentari.

Sedangkan mereka yang ada disana hanya bisa bersweetdrop ria melihat kelakuan sang Uchiha bungsu, yang dikenal kalem, irit bicara, dan jarang mengeluarkan emosi itu sekarang sedang terlihat panik, bicara panjang, dan jangan lupakan kalau dia menangis.

"Hoi hoi teme. Kau lihat aku sekarang, aku tidak apa apa bukan. Jadi kau tak usah khawatir, karena aku ini kuat dattebayo." Ujar sang pirang dengan cengiran khasnya.

Sedangkan yang disana hanya tertawa renyah, setelah sang bungsu Uchiha melepas pelukannya, akhirnya mereka menuju ruangan yang bisa dibilang ruang tamu.





























Tbc
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bagaimana seru tidak? Semoga seru ya...
Oh ya author minta dukungan kalian dong... Biar author semakin semangat dan semangat untuk upnya.. 😊

Senja Yang Tak Lagi Sama (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang