"SITSL" (ucapan langsung)
'SITSL' (ucapan dalam hati)
'SITSL (ucapan dalam tlp)
'SITSL' (ucapan dalam sms/chat)
.
.
.
.
.
.
.
.Chap 16
Hari mulai sore, kini tiga pemuda bersurai berbeda sudah berdiri didepan sebuah ruangan operasi suatu rumah sakit. Sudah 5 jam mereka menunggu, namun lampu ruangan itu masih menyala tanda kegiatan didalam masih didalakukan.
"Aniki bagaimana keadaan Naruto?" Ujar seorang pemuda bersurai raven yang baru saja datang bersama 7 pemuda lainnya.
"Belum tahu, masih belum keluar dokternya." Ujar seorang pemuda berambut hitam yang dipanggil aniki.
Setelah mendapat jawaban dari sang kakak, akhirnya mereka pun duduk di bangku yang dekat dengan ruang operasi.
Setelah beberapa menit kemudian, seorang dokter keluar dari ruang operasi, dan pemuda bersurai silver blue pun menghampiri sang dokter.
"Anko-san, bagaimana keadaan adikku?" Tanya pemuda bersurai silver blue tersebut sambil menghampiri sang dokter.
"Bisakah Envy-sama ikut ke ruangan saya?" Tanya sang dokter saat melihat Envy menghampirinya.
"Bolehkah aku ikut?" Tanya pemuda bersurai raven sambil bangun dari duduknya.
"Baiklah, silahkan." Ujar sang dokter sambil menganggukkan kepala dan berlalu dari depan ruangan operasi.
Setelah Envy, Sasuke, dan dokter Anko pergi menuju ruangannya, keluarlah beberapa perawat membawa sebuah bangsal menuju ruang ICU. Dan beberapa pemuda yang ada disana mengikutinya, namun mereka hanya bisa melihatnya melalui kaca dan belum dibolehkan untuk masuk.
~°~
Setelah Sasuke, dan Envy keluar dari ruangan dokter Anko, tiga pemuda bersurai berbeda menghampiri Envy, dan Sasuke.
"Vy, aku mau bicara. Ada waktu?" Tanya seorang pemuda bersurai merah sambil berjalan disamping pemuda bersurai silver blue.
"Ada apa?" Tanya Envy sambil berhenti berjalan.
"Menurutmu lebih baik kita hubungi Deidara untuk memberitahukan keadaan Naruto atau tidak?" Tanya Sasori sambil bersandar didinding rumah sakit.
"Coba tanyakan ke Greed-nii. Aku tak bisa memutuskan tanpa berbicara dengan mereka." Ujar Envy sambil kembali berjalan menuju ruang ICU.
Sedangkan yang lain hanya mengikuti Envy, mereka tak berani bertanya lagi, karena memang segala hal yang berhubungan dengan Naruto pasti diharuskan bertanya pada yang lebih tua dulu diantara para prince Aguero.
Setelah mereka sampai di depan ruang ICU, mereka melihat 2 prince Aguero dan 4 prince KIHS sedang ada didepan ICU. Dan disaat itupun Envy menghampiri Greed.
"Aniki, Sasori mau bicara." Ujar Envy sambil menatap kedalam ruang ICU yang kini terlihat seorang pemuda bersurai pirang yang terbaring lemah dengan berbagai alat sebagai penopang hidupnya.
"Ada apa Sas?" Tanya Greed sambil menatap Sasori.
Sasori yang ditatap pun menundukkan kepalanya, "Greed menurutmu, sebaiknya kita beritahu Deidara tentang keadaan Naruto atau jangan?" Tanya Sasori penuh kehati hatian.
"Menurutku sebaiknya kasih tahu, apalagi setelah mendengar mimpi tiga bocah. Keadaannya hampir sama dengan keadaan didalam mimpi mereka. Setidaknya berikan kesempatan kepada kakak kesayangan Naruto." Ujar Greed sambil menatap yang lain.
"Oke, jika seperti itu, aku akan memberitahukannya." Ujar Sasori sambil mengeluarkan handphonenya.
DEI-CHAN

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Yang Tak Lagi Sama (END)
FantasyLangsung baca aja ya, ga bisa bikin summary. Dan ini cerita pertamaku. Jadi maaf maaf kalau aneh dan juga ga jelas. HOMOPHOBIC MENJAUH DULU NARU×SASU???? Disini aku hanya meminjam nama dari tokoh milik Masashi Kisimoto Mohon dukungannya, dengan lik...