20

146 10 1
                                    

"SITSL" (ucapan langsung)
'SITSL' (ucapan dalam hati)
'SITSL (ucapan dalam tlp)
'SITSL' (ucapan dalam sms/chat)
.
.
.
.
.
.
.
.

Chap 20

Malam bertabur bintang, menyejukkan mata yang memandangnya. Langit malam itu seolah ikut tersenyum melihat tokoh utama kita yang sedang bercengkrama dengan teman dan saudaranya.

Lain orang lain cerita, kini di mansion Aguero sedang melakukan makan malam bersama para kolega. Para pengusaha terkenal, seperti Uchiha, Namikaze, Uzumaki, Hyuga, Nara, Inuzuka, Sabaku pun ikut hadir.

Kini di depan mereka berdiri kepala keluarga Agathias, yang menandakan acara sebentar lagi akan dimulai. Dengan dipandu oleh seorang mc, akhirnya acarapun dimulai.

Setelah beberapa acara inti mulai, kini lima prince aguero naik kepanggung, mereka hendak memperlihatkan bakat mereka sebagai sebuah band dadakan.

Disana terlihat Envy yang menjadi vokalis, Naruto yang menjadi bassis, Gluttony yang menjadi gitaris, Greed yang menjadi drumer, dan Lucifer yang memainkan keyboard. Mereka menyanyikan lagu yang sepertinya agak menyinggung beberapa orang yang ada disana.

Semula ku tak tahu
Engkau juga kan ingin memilikinya
Bukankah ku lebih dulu
Bila engkau temanku
Sebaiknya tak mengganggu

Dia untukku
Bukan untukmu
Dia milikku
Bukan milikmu
Pergilah kamu
Jangan kau ganggu
Biarkan aku
Mendekatinya

Kamu
Tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia
Berikan aku
Pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi, oh
Dia Untuk aku

Bukankah belum pasti
Kamu juga kan jadi
Dengan dirinya

Dia yang menentukan
Apa yang kan terjadi
Tak usah mengaturku

Dia untukku
Bukan untukmu
Dia milikku
Bukan milikmu
Lihatlah nanti
Lihatlah saja
Biarkan aku
Mendekatinya

Kamu
Tak akan mungkin
Mendapatkannya
Karena dia
Berikan aku
Pertanda juga
Janganlah kamu banyak bermimpi ooh

Kusarankan engkau mundur saja, ooh

Dia untukku
Bukan untukmu
Dia milikku
Bukan milikmu
Pergilah kamu
Jangan kau ganggu
Biarkan aku
Mendekatinya

Setelah lima prince Aguero menyelesaikan performencenya, kini terdengar riuh tepuk tangan dari kolega kolega keluarga Aguero.

Ditengah riuhnya tepuk tangan, tiba tiba seorang perempuan bersurai merah layaknya sang red habereno naik ke atas panggung, dan memeluk anak bungsu keluarga Aguero.

Yang dipeluk hanya bisa terdiam dan merasakan jika tubuhnya tegang mendadak, dan pemuda bersurai silver blue yang melihat hal itu pun langsung menodongkan pistol kepada perempuan tersebut.

"LEPASKAN ADIK KAMI... JIKA TIDAK... Jika tidak apa?"

Perkataan pemuda bersurai silver blue aka Envy terpotong oleh seorang pemuda bersurai pirang pucat. Yang tengah menatap Envy dengan tajam.

"JIKA TIDAK MAKA UCAPKAN SELAMAT TINGGAL PADA DUNIA INI UNTUK KELUARGA KALIAN.. KELUARGA YANG TELAH MEMBUNUH ANAKNYA SENDIRI LIMA TAHUN YANG LALU.. KELUARGA YANG TELAH MEMBIARKAN ANAK BUNGSU MEREKA MATI DITENGAH DINGINNYA CUACA KALA ITU." Ujar Lucifer yang masih ada didepan Keyboardnya.

Semua tamu yang ada disana menatap keluarga Namikaze dengan tatapan tak percaya, dan juga tatapan meremehkan. Sedangkan keluarga Namikaze hanya bisa terdiam tak berkutik.

"Apa maksudmu?" Ujar pria berumur yang memiliki rambut silver sambil menggandeng istrinya yang memiliki rambut pirang pucat.

Gluttony yang melihat pasangan Senju pun tersenyum meremahkan, "Senju-san seharusnya kau tahu, jika anak dan menantumu itu sudah mengusir anak bungsu mereka disaat cuaca dingin, dan disaat itu anak mereka tak memiliki tujuan harus pergi kemana. Dan kami menemukan anak itu mati ditengah cuaca yang dingin." Ujarnya halus namun menyakitkan.

"Tapi.. Bukankah dia itu Naruto?" Tanya Jiraya sambil menatap cucu kesayangannya.

"Memang benar Senju-san, aku adalah Naruto. Tapi bukan Naruto yang kalian kenal, bukan Naruto Namikaze, atau Naruto Uzumaki. Aku adalah Naruto Aguero, putra terakhir dari tousan. Putra terakhir keluarga Aguero.... Ujar Naruto menjeda perkataannya sambil mengatur nafasnya.

Dan juga adik dari Envyathan Aguero, beserta saudara yang lain." Ujar Envy menambahkan kata kata adik kesayangannya.

"Siapapun yang mengklaim adikku sebagai sodaranya, maka jangan pernah berharap melihat matahari esok hari." Ujar Lucifer yang mengeluarkan sebuah katana dan menunjuk Kushina dengan katana tersebut.

Akhirnya Greed yang dari tadi diam, meraih tubuh Naruto, dan menghempaskan tubuh Kushina agar menjauh.

Suasana yang semula tenang, damai, kini berubah mencekam. Mereka kini melihat betapa menakutkannya keluarga Aguero yang memiliki julukan 'Naga berdarah dingin' itu.

Sedangkan keluarga Nami-Uzu-Senju, hanya bisa menatap sendu terhadap keluarga yang dulu tak pernah mereka lihat, bahkan mungkin mereka tak percaya jika tokoh utama kita mendapatkan hal yang tak adil.

Sedangkan sang tetua keluarga Aguero, yaitu Laurient Aguero yang melihat keadaan masih mencekam, mengambil alih acara tersebut, dan membuat yang lain kembali tenang.

Sebenarnya malam ini adalah malam pertunangan Sasuke dan Naruto, sehingga tetua keluarga Aguero yang biasanya tak pernah datang dalam acara acara bersama kolega, kini dia muncul kemuka umum, demi merayakan pertunangan salah satu cucunya.

~°~

Beberapa hari setelah kejadian menegangkan dalam acara pertunangan Sasuke dan Naruto, kini semua sudah kembali normal. Dan perlu kalian tahu, jika Sasuke kini selalu bermain di mansion Aguero bersama yang lain. Seperti halnya saat ini, Sasuke sedang menatap sang pujaan hati yang sedang asik bermain ps bersama kakak pertamanya. Hingga sebuah barithone mengagetkan mereka semua.

"Hish jii-san, kau mengagetkanku~ Jadi kalahkan~" Rajuk Naruto sambil mencebikkan bibirnya.

Sedangkan sang pelaku hanya cengar cengir ga jelas. Sambil mendekati cucu mataharinya. "Maafkan jii-san Naru-chan. Jii-san janji belikan kamu apapun, asal jangan ngambek lagi ya." Ujar Laurient Aguero sambil mengelus surai kesukaannya.

Naruto yang mendengarkan perkataan sang jii-san akhirnya menatap tetua Aguero dengan tatapan berbinar. "Benarkah jii-san akan membelikan semua yang Naru inginkan?"

Sang kakek hanya menganggukkan kepalanya, 'toh kalau disuruh beli pulau pribadipun aku pasti bisa membelikannya.' Batinnya, tanpa tahu jika permintaan sang cucu adalah sesuatu yang menurut sang cucu simple, namun baginya berat.

"Kalau begitu, belikan Naru toko ramen. Tapi harus ramen yang enak." Ujar Naruto sambil menunjukkan senyum lima jarinya.

Sedangkan sang kakek hanya bisa terjungkal dengan tidak elitnya, karena mendengar permintaan cucu kesayangannya itu. Sedangkan yang lain hanya bisa menahan tawa mereka.

Laurient yang sudah kembali ke kesadarannya akhirnya menatap sang cucu, dan Naruto yang tahu kalau sang kakek akan menolaknya langsung berkata "Kan tadi kata jii-san Naru boleh minta apapun~" Rengek Naruto sambil mencebikkan bibirnya.

Akhirnya sang tetua Aguero hanya bisa membuang nafas pasrah, dia lupa jika cucu mataharinya ini maniak ramen. Sedangkan yang berada ditempat itu hanya bisa tertawa.












End
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf kalau endingnya ga sesuai harapan kalian, awalnya author pengen bikin lebih panjang. Tapi kayaknya segini juga cukup 😊
Terimakasih telah mengikuti Senja Yang Tak Lagi Sama sampai akhir. See you next time di cerita author yang lainnya. Love you all. 😘😘😘

Senja Yang Tak Lagi Sama (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang