12

90 11 2
                                    

"SITSL" (ucapan langsung)
'SITSL' (ucapan dalam hati)
'SITSL (ucapan dalam tlp)
'SITSL' (ucapan dalam sms/chat)
.
.
.
.
.
.
.
.

Chap 12

Sore hari disebuah caffe yang baru saja lounching, terlihat beberapa pemuda disebuah meja, mereka sedang asik mengobrol hingga tak menyadari sekitar mereka. Dan disaat itulah datang seseorang memakai hoodie abu dan memakai masker.

"Woy Naru, kenapa caffe ini dinamakan caffe Ryu-Kitsune?" Tanya seorang pemuda berambut coklat bertato segitiga terbalik dipipinya sambil sesekali menyesap minumannya.

"Tanyakan saja pada Luci-nii, dia yang memberikan nama pada caffe ini." Ujar pemuda bersurai pirang dengan iris shappire.

"Aku tahu, tapi aku malas menjelaskannya." Lanjut pemuda tersebut sambil memakan cheesecakenya.

"Lalu apa yang membuat caffe ini dinamakan Ryu-Kitsune?" Tanya pemuda bersurai coklat panjang kepada pemuda bersurai silver panjang.

"Ya itu si sebenarnya....

Flash Back On

Disebuah taman terlihat dua pemuda bersurai berbeda sedang menatap langit senja, mereka memang sengaja datang kesini untuk membicarakan sesutau.

"Nee Luci-nii, bagaimana kalau caffe itu di berinama kitsune? Sesuai dengan code nameku di Henkasuru." Ujar seorang pemuda bersurai pirang sambil menggoyangkan kakinya.

"Jangan, itu terlalu jelas untuk musuh musuhmu otouto. Aku akan memberikannya nama Ryu, sesuai dengan lambang keluarga Aguero." Ujar pemuda berambut silver panjang sambil menatap langit senja.

"Itu terlalu singkat, aku tak suka Luci-nii." Ujar Naruto sambil menggembungkan pipinya, tanda ia merajuk.

"Tapi kalau sampai musuh musuh mafiamu tahu bagaimana Naru? Aku tak mau ya, caffe yang kita bangun rusak hanya karena mereka." Ujar Lucifer sambil tetap memandang langit.

"Hum. Ya sudah terserah. Yang jelas aku tak suka, nama itu terlalu kecil." Ujar Naruto sambil menyilangkan tangannya didada.

Beberapa menit kemudian mereka saling terdiam, saling sibuk dengan fikirannya sendiri, hingga akhirnya sang kakak pun menatap adik kesayangannya.

"Bagaimana jika Ryu-Kitsune? Itu tidak terlalu kecil, dan tidak terlalu menunjukkan sang kaicho." Ujar Lucifer sambil merangkul leher Naruto.

"Hum... Boleh juga, aku suka." Ujar Naruto dengan tatapan berbinarnya.

Dan setelah itu merekapun pergi dari taman, karena memang hari sudah mulai gelap, dan mereka takut jika keluarga mereka nantinya mencari mereka.

Flash Back Off

....begitu ceritanya." Ujar Lucifer panjang lebar.

Sedangkan yang mendengar hanya mangut mangut tanda mereka mengerti. Setelah mereka rasa para tamu penting sudah pulang, akhirnya mereka pun pulang, namun Naruto keluar terakhir, dan tidak menyadari jika dia di ikuti oleh seseorang.

Setelah Naruto masuk kedalam mobil sportnya, tiba tiba seseorang masuk kedalam mobilnya ke sisi tempat penumpang. Naruto yang kaget hanya bisa diam ditempat, dan orang itu menodongkan sebuah pisau, dan menyuruhnya untuk lekas pergi dari sana. Sedangkan teman dan kakaknya yang berada di mobil masing masing sudah berada jauh didepan.

Setelah sampai dijalan yang sepi, namun tidak begitu jauh dari caffe, tiba tiba orang itu menyuruh Naruto untuk menepikan mobilnya, dan menyuruhnya untuk keluar mobil. Setelah Naruto keluar dari mobil, tiba tiba ada seseorang yang memukul punggungnya dengan balok, dan seketika itupun Naruto tak sadarkan diri.

Senja Yang Tak Lagi Sama (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang