chapter 5

242 38 1
                                    

Di kamar Ricky terdapat papa dan mama yang sedang menunggu Ricky sadar tanpa memikirkan keadaan Gilang. Karena tak tahan melihat anak nya terbaring lemah diatas brankar, mama meneteskan air mata yang membuat pipinya basah.

"Kamu harus kuat ya nak, mama dan papa ada di sini buat kamu" mama bicara disela-sela isak tangis nya.

Disisi lain Gilang sudah terbangun dari tidur panjangnya dan sudah dipindahkan keruangan rawat.

"Bang, mama papa gak ada kesini?" Tanya Gilang dengan suaranya yang masih serak. Shandy bingung harus jawab apa, jika ia menjawab yang sebenarnya ia takut Gilang drop kembali.

"Lu diem bang, berarti mereka gak kesini" ucap Gilang sembari menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Mama papa lu tadi kesini kok" ucap Fenly.

"Gua tau mama papa gak mungkin kesini, kalian cuma bohong kan? Gua tau kalian bohong" batin Gilang

"Bang gua mau ketemu BangRick"

"Nanti Lang kondisi lu masih lemah"

"T-tapi bang...

"Udah ya Lang lu harus istirahat lu baru sadar kondisi lu belum stabil" ucap Shandy memotong pembicaraan Gilang yang belum beres. Gilang terdiam.

Siang sudah berganti sore. Friska berinisiatif ke rumah sakit untuk menjenguk Gilang. Ya, Friska dan teman-teman yang lainnya sudah pulang camping sejak tadi pagi.

"Assalamualikum" ucap Friska sembari membuka pintu kamar Gilang.

"Waalaikumsalam" jawab 3 remaja itu secara berbarengan. Siapa lagi kalau bukan Shandy, Gilang, dan Fenly.

"Gilang kamu kenapa ya ampun kok kamu bisa kaya gini si, kamu baik baik aja kan? Mana yang sakit biar aku obatin" cerocos Friska.

"Aduhhh lu ngapain kesini sih" ucap Gilang yang merasa terganggu.

"Aku kesini bawain buah buat kamu kamu makan ya aku kupasin" ucap Friska sembari menyodorkan buah kepada Gilang.

"Udah simpen aja disitu, mending lu pulang deh ngapain sih ganggu gua terus, ganggu banget sih lu" ucap Gilang yang membuat hati Friska sakit.

"Sorry ya gua ganggu lu, gua janji gak akan ganggu lu lagi, gua pamit" ucap Friska menahan air matanya sembari melangkahkan kaki nya keluar.

"Fris" panggil Gilang.

"Hem" jawab Friska singkat dan menghentikan langkahnya

"Lu marah sama gua?" Tanya Gilang sedikit menyesal telah mengeluarkan kata-kata yang membuat Friska sakit.

"Gak kok gua gak marah" Friska kembali melanjutkan langkah kakinya.

Kini Friska berada diPinggir danau. Ya, Friska ingin menenangkan dirinya.

"AAAAAAAAAA"

"LU JAHAT GILANGGGG" teriak Friska. Beberapa saat kemuadian ada pesan masuk di ponsel Friska

GILANG
Fris kamu marah
sama aku?

FRISKA
Gk, gua gk marah
Btw tumben manggil
aku kamu biasanya
Manggil lu gua
Manggil nya lu gua
Aja ya kaya biasanya.

GILANG
Oke
Gua tau lu marah
Sama gua, gua
Minta maaf ya kalau
Lu marah sama gua

FRISKA
its okey

Ya, sebenarnya Gilang memang menyimpan hati pada Friska tapi ia berusaha menutupi semuanya karena Sahabatnya yaitu Fenly juga suka kepada Friska.

"Lang lu kenapa kok bengong?" Tanya Shandy membuat Gilang kaget.

Gilang's Tears (Air Mata Gilang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang