Ricky yang hendak membuka pintu seketika menoleh ke arah Gilang.
"Lang lu kenapa?" Tanya Ricky panik, kembali ke samping tempat tidur Gilang.
"Dada gua sakit Bang" lirihnya.
"Ya ampun, kita kerumah sakit sekarang ya" ucap Ricky.
"Tapi kan lu baru pulang dari rumah sakit, lu belum kuat bang anter gua" ujar Gilang meremas dada yang terasa sesak itu.
"Gua suruh papa anter lu"
"Gak bang, gak mau" tolak Gilang.
"Yaudah gua suruh Farhan ya" ucap Ricky mengambil ponsel nya di saku celana.
《Halo Han, lu bisa kerumah gua gak?》
《Halo ada apa emang?》
《Gilang dada nya sakit, gua mau anter dia kerumah sakit tapi gua belum kuat naik mobil》
《Oke tunggu bentar》
Farhan mematikan panggilan sepihak, sesampainya Farhan dan Gilang dirumah sakit, Gilang langsung dilarikan ke UGD. Tak lama menunggu akhir nya Dokter keluar dari dalam ruang UGD.
"Dok gimana keadaan adik saya?" Tanya Farhan tergesa-gesa.
"Bisa ikut ke ruangan saya?" Ajak Dokter dengan raut wajah nya yang membuat Farhan khawatir, tapi Farhan meng-iyakan ucapan Dokter.
Diruang Dokter Ardan, Dokter yang menangani Gilang adalah Dokter Ardan.
"Jadi gini, Gilang mengalami penyakit kanker paru-paru, ia harus menjalani perawatan di rumah sakit sampai kondisinya membaik" ucap Dokter, Farhan hanya terdiam ia tak mampu berbicara setelah mengetahui kondisi Gilang. Ia bingung harus bilang apa kepada Ricky.
Kini Gilang masih di ruang rawat sembari berbaring.
"Bang sebenar nya gua sakit apa sih?" Tanya Gilang.
"L-lu sakittt emm sakittt" jawab Farhan gugup.
"Sakit apa bang?" Gilang kembali bertanya.
"Kanker paru-paru lang"
"Hahh, lu boong kan bang" Gilang syok mendengar ucapan itu.
"Gua yakin ketika mama papa gua tau mereka pasti bakal acuh" ucap Gilang lirih sembari meneteskan air mata.
"Lang jangan ngomong gitu, bokap nyokap lu sayang sama lu peduli sama lu" ucap Farhan yang berniat menenangkan Gilang.
Tak lama Friska datang tak tau dari siapa Friska tau kalau Gilang sedang di rawat di rumah sakit.
Ceklek
Suara pintu terdengar keras"Friska" Gilang kaget.
"Kamu tau dari siapa aku disini?" Tanya Gilang menatap wajah Friska.
"Gak penting aku tau dari siapa kamu disini, yang penting sekarang kamu kenapa kok bisa sakit?" Tanya Friska lembut.
"Aku cuma kecapean aja kok" ucap Gilang berbohong karena ia tak mau semua orang menghawatirkan nya karena penyakitnya.
"Aku tau Lang kamu sakit berat tapi kamu bohong karena gak mau semua khawatir kan" ucap Friska dalam hati.
"Gua keluar dulu ya males disini gua jadi nyamuk" Farhan sembari melangkahkan kakinya menuju luar ruangan.
"Yee iri aja lu" celetuk Gilang.
"Lang makan ya" Gilang mengangguk, Friska membuka, setelah Friska selesai menyuapi Gilang, ia menghubungi Shanice.
《Woyy》
《Ape sih lu telfon malem malem》
《Bisa anterin buku tugas gua ke rumah sakit ******* gak?》
《Lahh lu ngapain ke rumah sakit?》
《Gilang sakit》
《Aaaaa so sweet banget sih luu》
《Paan sih lu》
Friska mematikan panggilan sepihak. Setelah sekitar 30 menit akhirnya Shanice sampai dirumah sakit dengan membawa tas merisikan buku Friska. Tapi ketika Shanice hendak masuk ke dalam iya di berhentikan oleh lelaki tampan dan gagah, Farhan.
"Lu mau kemana, lu siapa?" Tanya Farhan mengerutkan alis nya.
"Lu yang siapa?, pake ngehalangin jalan gua segala" sewot Shanice yang ikut mengerutkan alis nya.
"Yeeee sewot banget sih lu, lu gak boleh masuk"
"Punya hak apa lu ngatur ngatur gua, minggir gua mau ketemu Friska"
"Ohhhh lu temen nya Friska? Yaudah masuk" Farhan membiarkan Shanice masuk.
"Nyebelih banget sihh" oceh Shanice sembari membuka pintu.
Chapter 10 pendek ya guys hhe.
Jangan lupa share ke teman teman kalian ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilang's Tears (Air Mata Gilang)
Novela JuvenilCerita ini menceritakan kehidupan seorang Gilang yang di benci oleh papa & mamanya. Ia di jauhi oleh teman kecil nya. Selalu merasa tersingkirkan, merasa tak ada gunanya hidup didunia, selalu disalahkan oleh keadaan. Merasa gagal tapi tidah pern...