Gilang berjalan menelusuri lorong sekolah dan akhir nya sampai dikelas XII IPA 1.
"Gilang, lu ngapain sekolah bambang, lu kan masih sakit" oceh Fenly melihat wajah pucat Gilang
"Apaan sih lu lebay banget, gua gak papa" ucap gilang acuh dan melamgkahkan kaki nya menuju tempat kursinya.
"Tapi muka lu pucet Lang"
"Gua gakpapa Fen"
Disisi lain Friska tengah terduduk diruang kelasnya yaitu dikelas XII IPS 1.
"Aduhh semoga Gilang gak kenapa-napa, gua khawatir banget lagi sama dia, mana tadi muka dia pucet banget, aduhh gimana ya dia sekarang" batin Friska sembari melamun.
"FRISKAAA" teriak shanice, shanice adalah sahabat baik Friska.
"Iya lang" refleks Friska menyebut nama itu.
"Lang? Maksud lu Gilang?" Friska hanya menunduk malu.
"Lu masih suka ya sama Gilang" ledek shanice.
"G-gak kok g-gua gam suka" jawab Friska gugup.
"Bilang aja lu suka kan" ledek Shanice.
"KRIINGG!!" bel masukpun bunyi tepat jam 07.00.
Semua murid kelas XII sedang melaksanakan Ulangan harian. 2 jam telah berlalu bel istirahatpun berbunyi.
"Fris lu mau ke kantin gak?" Tanya Shanice.
"Iya" jawab Friska yang terlihat gelisah memikirkan keadaan Gilang.
"Yaudah ayok"
Setelah mereka berdua sampai di kantin ternyata dikantin sudah ada Gilang dan Fenly. Friska dan Shanice kebingungan mencari tempat duduk yang sudah penuh, ya tinggal tersisa 2 tempat duduk dihadapan Gilang dan Fenly.
"Friss di sana aja yuk 2 lagi tuh kosong" ajak Shanice menunjuk kearah tempat duduk yang kosong itu.
"Aduhhh jangan disitu deh" Friska tidak mau duduk dihadapan laki-laki yang ia suka.
"Dimana lagi kalau gak disitu" kekeh Shanice.
"Ahh yaudah deh"
Mereka berjalan menuju kursi yang yang kosong itu sambil membawa es jeruk dan bakso.
"Lang kita ikut disini ya" pinta Shanice kepada Gilang.
"Yaudah duduk aja" jawab Gilang.
Selama makan Friska dan Gilang hanya terdiam. Karena Friska tak tahan menatap wajah Gilang yang pucet itu, Friska pamit untuk kekelas duluan.
"Shanice gua kekelas duluan ya, bye"
"FRISKAA" panggil Gilang namun Friska mengabaikan panggilan itu. Friska mempercepat jalan nya. Gialngpun mengejar Friska.
"FRISS TUNGGU" teriak gilang.
"Frisss, auu" kepala Gilang terasa sakit. Friska menoleh dan melihat Gilang sedang memegang kepala yang terasa pusing itu.
"Gilang" ucap Friska lirih.
"BRAKK" Gilang jatuh pingsan.
"GILANGGG" teruak Friska dan berlari ke arah Gilang. Friska mengangkat kepala Gilang kepangkuannya.
"Tolong dong, jangan pada liatin aja, tolonginnn, panggil Fenly di kantin cepett, siapapun tolong" ucal Friska panik. Tak lama Fenly pun satang bareng dengan Shanice.
"GILANGG" teriak Fenlu dari kejauhan sambil berlari.
"Ya ampun Lang" ucap Fenly sambil membantu Gilang untuk mendapat perawatan di UKS. Fenly menggotong Gilang dengan murid yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilang's Tears (Air Mata Gilang)
Teen FictionCerita ini menceritakan kehidupan seorang Gilang yang di benci oleh papa & mamanya. Ia di jauhi oleh teman kecil nya. Selalu merasa tersingkirkan, merasa tak ada gunanya hidup didunia, selalu disalahkan oleh keadaan. Merasa gagal tapi tidah pern...