20/20

4K 326 166
                                    

LAST CHAPTER!

Joanna membuka mata. Saat ini, dia sudah berada di ruang perawatan. Dengan infus di tangan kanan dan ventilator atau alat bantu nafas yang kini sudah berada di atas wajahnya.

Joanna kesulitan menolehkan wajah, namun kedua matanya bisa melihat apa yang sedang terjadi di depan. Rosa dan suaminya, mereka tampak bertengkar di depannya yang sedang sekarat dan mungkin saja akan segera dibunuh oleh mereka. Karena, hal terkahir yang Joanna ingat pasca kecelakaan adalah senyum Jeffrey yang tersungging ketika dirinya terjebak di dalam mobil yang masih tertimpa truk gandeng di atasnya.

"Kalau uang yang kau maksud, akan kuberikan berapapun yang kau mau! Tapi, jangan pernah sekalipun mengatakan apa yang telah terjadi diantara kita di masa lalu! Kita sudah selesai! Aku tidak mau berurusan denganmu lagi!"

Rosa tampak tersenyum remeh, lalu melirik Joanna yang kini sudah memejamkan mata kembali. Karena dia ingin mendengar lebih lama pertikaian mereka saat ini. Serta, ingin tahu akan apa yang sebenarnya suaminya lakukan bersama Rosa selama ini.

"Istrimu sudah koma dua tahun. Sebentar lagi pasti mati! Kenapa juga kau terus bertahan dengan wanita ini? Belum lagi seluruh uang yang kau habiskan untuk biaya rumah sakit. Buang-buang uang saja! Lebih baik kau tinggalkan dia, lalu menikahiku dan hidup bersamaku hingga mati!"

Ejek Rosa sembari menatap Joanna sinis, membuat Jeffrey geram dan ingin segera mengusir wanita ini.

"Aku mati dan kau yang mengambil seluruh hartaku nanti! Wanita gila! Aku menyesal karena telah berurusan denganmu selama ini! Pergi! Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!"

Rosa tertawa pelan, lalu menerima amplop coklat berisi uang yang baru saja Jeffrey berikan. Karena selama ini dia mendekati Jeffrey hanya karena butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hedonnya. Sebab, dia sangat suka berbelanja dan mendatangi kelab untuk bersenang-senang.

Setelah Rosa pergi, Jeffrey langsung mengunci pintu ruangan dari dalam. Seolah takut jika Rosa kembali datang.

Ketika membalikkan badan dan berniat mendekati ranjang istrinya, Jeffrey dibuat terkejut ketika melihat Joanna sudah duduk dan melepas ventilator dari wajahnya. Seolah dia tidak sakit sebelumnya.

Padahal, Joanna telah mengalami koma selama dua tahun lamanya. Hingga kedua kaki yang awalnya memiliki banyak luka terbuka dan hampir patah karena terjepit di mobil ketika kecelakaan---kini sudah sembuh total setelah menjalani beberapa kali perawatan.

Bahkan, bekas jahitan juga sudah tidak ada karena Jeffrey rajin mengoleskan krim penghilang bekas luka di kaki dan di setiap bekas cidera yang ada di tubuh Joanna.

Tanpa pikir panjang, Jeffrey langsung menekan tombol darurat. Kemudian dokter datang dan melakukan pemeriksaan pada istrinya.

Dokter juga sempat dibuat terheran-heran karena Joanna langsung bisa duduk dan melepas sendiri ventilatornya. Seolah dia hanya mengalami tidur panjang dan tidak sedang koma selama dua tahun ke belakang.

"Mungkin ini hadiah dari Tuhan. Kudengar, hari ini adalah anniversary ke tujuh pernikahan kalian. Atau, mungkin juga karena kamu rajin memijatnya, sehingga otot-otot di tubuhnya tidak banyak yang menegang dan istrimu dapat dengan mudah bergerak seperti sekarang."

Joanna masih diam saja, dia juga masih bingung akan keadaannya. Sebab, dia hanya merasakan pegal di satu bagian tubuhnya. Di lehernya, karena Jeffrey tidak mungkin bisa memijat lehernya karena terhalang oleh ventilator yang dipakainya.

"Sayang, kamu merasa baik-baik saja sungguhan, kan? Kalau sakit katakan, jangan sungkan!"

Tanya Jeffrey sembari mendekatkan wajah, karena istrinya memang sering menyembunyikan rasa sakit darinya. Membuat Juan selaku teman baik Jeffrey yang kebetulan menjadi dokter Joanna hanya bisa menggeleng pelan karena mendengar pertanyaan Jeffrey sekarang.

CHILDFREE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang