16/20

2.2K 301 203
                                    

150+ comments for next chapter!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

150+ comments for next chapter!

Setelah melakukan sesi percintaan panas pasca pesta pernikahan. Kini Jeffrey sedang memeluk erat-erat perut Joanna yang saat ini tidak terlapisi kain apa-apa. Karena mereka masih belum beranjak dari ranjang setelah pelepasan.

"Jeffrey, apa yang membuatmu begitu mencintaiku?"

Tanya Joanna tiba-tiba, kedua tangannya juga sudah mengusap rambut Jeffrey pelan seperti apa yang biasa dia lakukan pada anaknya.

"Tidak tahu. Aku jatuh cinta ketika pertama kali melihatmu. Kau terlihat sangat putus asa saat itu. Keluargamu tewas dan kau tampak menyedihkan. Sehingga, aku merasa tertantang dan ingin melindungimu dari dunia."

Joanna terkekeh pelan, dia benar-benar merasa jika sedang mendengar gombalan sekarang. Padahal, Jeffrey sedang sungguhan mengatakan apa yang sedang dirasakan. Ah, mungkin saja karena mereka hidup di zaman yang berbeda. Sehingga kata-kata tulus yang baru saja Jeffrey ucapkan terdengar sangat murahan bagi Joanna.

"Kenapa tertawa? Aku tidak sedang bercanda."

Jeffrey mendongak, membuat Joanna mengecup ujung hidungnya singkat. Membuat si pemilik tersenyum senang karena merasa sedang disayang. Karena dulu, Joanna sangat pasif dan tidak banyak bicara apalagi memiliki inisiatif untuk memberikan sentuhan padanya seperti sekarang.

Mungkin takut. Padahal, selama ini Jeffrey hanya berusaha bersikap tegas dan pura-pura terlihat garang saja di depannya. Karena nyatanya, dia lemah juga ketika ditinggal. Apalagi jika di atas ranjang. Sebab, cukup digoda sedikit saja sudah langsung menegang.

"Kamu banyak berubah. Siapa yang mengajarimu seperti sekarang? Banyak bicara dan lebih berani dari sebelumnya."

Kini Jeffrey mulai menaikkan badan setelah melepas pelukan pada perut Joanna. Lalu beralih mengusap wajah Joanna yang seakan tidak menua meskipun hampir empat tahun mereka tidak berjumpa.

Joanna menatap Jeffrey lekat-lekat. Dia tahu jika Jeffrey sangat mencintai Joanna. Dia setia dan bahkan tidak pernah menyentuh Rosa. Bukan seperti Jeffrey di masa depan yang justru berkhianat darinya.

Sejujurnya, Joanna merasa telah menipu mereka. Sebab, Joanna yang asli telah meninggal dan digantikan oleh dirinya. Sehingga, seluruh cinta yang selama ini Jeffrey dan Jeno berikan bukan untuknya sungguhan. Namun untuk Joanna yang telah lama meninggal.

"Jeffrey, sebenarnya aku bukan Joanna yang kau cintai hingga sebanyak ini. Aku juga tidak pernah mengandung dan melahirkan Jeno. Aku datang dari masa depan dan sedang---"

Tawa Jeffrey membuat Joanna menjeda ucapan. Karena dia merasa bahwa Jeffrey pasti tidak akan percaya ucapannya seperti apa yang telah diduga sebelumnya.

Joanna juga ikut tertawa, lalu mengusap wajah Jeffrey berulang. Membuat si pemilik ikut melakukan hal yang sama dan membuat mereka berakhir saling bertukar saliva.

"Mau dari masa lalu, masa sekarang atau masa depan. Aku akan tetap mencintaimu. Kamu Joannaku dan hanya milikku!"

Setelah berkata demikian, Jeffrey langsung memeluk Joanna. Salah satu tangannya juga tengah mengusap punggung telanjang istrinya. Tepat di atas tanda lahir berbentuk bulan sabit yang hanya dapat dilihat sejak sekitar empat tahun terakhir. Membuat Jeffrey diam-diam mempercayai apa yang baru saja Joanna ucapkan tadi.

10. 30 AM

Jeno tampak enggan melapas pelukan Joanna di depan asrama. Membuat anak-anak seusianya mulai menatapnya aneh di sana. Sebab, Jeno yang bertubuh besar dan memiliki banyak otot yang terlihat di kedua tangan justru tampak begitu manja pada ibunya.

Jeffrey yang berada di belakang mereka hanya bisa menatap mereka dengan senyuman. Seolah bahagia dengan apa yang sedang dilihat. Karena niatnya yang ingin menjauhkan Jeno dari Joanna sudah terlaksana.

"Jeno tidak mau tinggal di asrama, Ma. Jeno tidak mau jauh dari Mama."

"Jeno, ini demi kebaikanmu juga. Kamu sudah besar, Nak! Kamu harus mandiri dan mulai melihat dunia luar. Selama ini kamu tidak memiliki teman. Mama tidak ingin kamu terus di rumah dan tidak berkembang."

Jeno tampak menahan tangis sekarang, dia juga semakin erat memeluk ibunya dan membuat Jeffrey memalingkan wajah karena tidak bisa menahan tawa dan senyuman.

Sepeninggal orang tuanya, Jeno diperlakukan sangat buruk di sana. Jeno sempat bersabar pada awalnya. Dia bahkan diam saja ketika kakinya dijegal, beberapa pakaiannya dilempar ke pohon besar dan makanannya diludahi oleh salah satu pentolan anak nakal di sana. Namun, tidak ketika mereka mulai mengatai ibunya menjijikkan karena pernah menjadi gundik atau simpanan meskipun berakhir telah dinikahi sekarang.

11. 20 PM

Belum ada 24 jam Jeno tinggal di asrama, kini dia sudah kembali ke rumah. Namun, dia tidak menemukan kedua orang tuanya. Hanya ada para penjaga dan pelayan yang bertugas menjaga rumah. Karena Joanna sedang ikut Jeffrey untuk melakukan perjalanan bisnis ke Timur Tengah, di mana dalam pulang pergi saja dapat memakan waktu sekitar sembilan bulan. Belum lagi akan segala urusan yang Jeffrey lakukan di sana. Bisa jadi satu tahun lebih Jeno ditinggal.

Jeno marah dan langsung merusak patung kuda yang ada di depan rumah. Lalu kembali ke asrama dengan wajah babak belur dan kaki pincang. Karena selain bertengkar dengan anak-anak nakal di sana, Jeno juga dihukum oleh salah satu guru di sana. Di mana guru itu telah diminta Jeffrey untuk menyiksa anaknya selama berada di sana. Agar dia menderita dan bunuh diri saja kalau bisa. Karena sudah tidak ada lagi Joanna di sampingnya.

Iya, Jeffrey memang sekejam itu. Bukan hanya karena ramalan itu. Namun juga karena rasa cemburu. Padahal, Jeno merupakan anak kandung. Bukan anak tiri apalagi anak pungut.

Dengan langkah pelan dan membawa tas yang cukup berat, Jeno hanya bisa meratapi nasib di tengah malam. Karena amarah sudah melingkupi hatinya. Dia enggan tinggal sendiri di rumah karena tidak sudi tinggal di rumah Jeffrey sendirian tanpa ibunya. Sehingga, dia memutuskan untuk kembali ke asrama saja meskipun akan berakhir dipukuli dan kembali dibuat babak belur seperti sekarang.

Joanna ingin dirinya mandiri dan menjadi dewasa. Akan Jeno buktikan, dia akan menjadi laki-laki dewasa yang akan merebut ibunya dari ayahnya. Ayah yang sudah tega membayar guru di asrama dengan sekarung emas agar membuatnya tersiksa di sana.

Iya, Jeno sudah tahu jika Jeffrey yang telah menyuruh salah satu gurunya untuk menyiksanya. Namun dia bungkam dan tidak mengadu pada ibunya karena dia benar-benar sudah bertekat ingin menjadi mandiri dan dewasa. Hingga saat itu tiba, Jeffrey yang akan dibuat menangis darah karena kehilangan satu-satunya harta yang sangat berharga di hidupnya, yaitu Joanna---wanita yang dicinta. Sekaligus ibu kandungnya.

Tbc...

CHILDFREE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang