Musim salju sudah tergantikan dengan musim semi. Leo sudah kembali ke academy nya. Dan sekarang Lily benar-benar sendirian. Bertukar surat? Sudah belasan surat sudah Lily kirim, namun tak satupun yang Alden balas. Sedangkan Leo, jangankan membalas surat, dia sangat sibuk jika sudah berada di academy-nya.
Ashton? yakin masih ingin menanyakan dia? Valerie masih prioritasnya saat ini. Anak itu benar-benar sudah jatuh dalam pesona Valerie yang 'seharusnya' pemeran utama dalam dunia ini. Yap, Villain yang memiliki panggungnya sendiri.
Lily sadar dirinya sudah terjatuh dalam pesona dunia ini. Sadar bahwa dirinya yang sekarang sudah bukan lagi seperti dirinya yang dulu. Lily terlalu terlena oleh kebahagiaan semu yang kapan saja bisa hilang tergerus waktu.
Seharusnya Lily masih mempunyai waktu untuk membenahi diri. Membenahi alur... ah tidak, alur apa memangnya yang Lily rusak? Bukankah semuanya tetap pada garis takdir yang sama?
Lily tetaplah akan menjadi pemeran sampingan yang kehadirannya bahkan tidak terharapkan bukan?
Lily bersyukur sewaktu kecil sudah mengumpulkan teman-teman hewan. Setidaknya Lily tidak akan se-sendirian itukan? Oh atau Lily harus mencari teman baru lagi? Entah itu manusia atau hewan, tapi kalau manusia Lily masih memiliki Olivia.
Lily terbangun dari sofanya, lalu berlari mencari sang ibu.
"Ibu! bolehkan Lily bermain bersama Olivia?" Tanya Lily setelah bertemu dengan ibunya di taman belakang.
"Boleh, tapi ingat besok harus siap untuk pelajatan etiquette mu."
Lily mengangguk dan tersenyum kearah ibunya, "Baiklah ibu, oh iya Dizzy kemarin terlihat kurang sehat bu. Kenapa ya?"
"Dizzy hanya sedang merindukan suaminya, lihat!"
Lily melihat kearah yang ditunjuk ibunya. Dan benar saja, Dizzy sedang bermesraan bersama suaminya. Sedangkan anak-anaknya mengerubungi ibu Lily yang sedang memegang wortel.
"Yasudah pergi sana, katanya mau bertemu Oliv?"
Lily mendengus, "Ibu mengusir Lily, huh?"
"Iya! Sana pergi, hush..hush!"
"Yaampun... Baiklah yang mulia. Putri cantik ini mengundurkan diri." Ucap Lily sambil menunduk dan mengangkat gaunnya.
🌻🌻🌻
"OL OL!" Panggil Lily saat melihat Olivia yang ternyata sedang berada di pekarangan rumahnya.
"Lily?!"
Mereka berdua berpelukan dengan erat. Olivia sering berkelana, Lily jadi jarang sekali bermain dengannya.
"Kamu tidak sendirian ko, kan masih ada aku." Ucap Olivia sambil memeluk Lily dengan sayang.
"Bohong, kamukan sering pergi."
Olivia tertawa mendengar jawaban Lily.
"Alden, Leo, dan kau adalah sebuah jiwa yang berkaitan. Aku memang akan pergi, tapi saat semuanya sudah selesai. Ashton pergi untuk sebuah takdir yang tidak bisa terpatahkan."
Lily tersenyum mendengar perkataan Olivia. Gadis itu sering berbicara diluar tebakan Lily. Lily sebenarnya penasaran dengan Olivia. Bagaimanapun jiwa Lily itu sudah tua, dia tidak bodoh walaupun mati di usia muda.
Namun selama masih tidak mencurigakan apalagi membahayakan, Lily tidak akan berbuat apa-pun.
"Kau selalu berbicara aneh." Ucap Lily.
"Kau akan tahu nanti."
To be continued
•
°
•
°Hey! Maaf banget baru update, senin besok aku ada exams. Soo aku usahain banget sekarang untuk Update. Walaupun maaf sedikit banget. Tapi tenang, besok aku usahain lagi untuk update. Terimakasih banyak untuk kalian yang setia membaca bahkan memberikan bintang untuk si Lilypup❤
—loveyall💋
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours Kaisar!
FantasyJulia gadis 12 tahun yang meninggal akibat menghirup kebocoran gas, tiba-tiba terbangun di tubuh balita kecil! Bagaimana ini? Balita itu bahkan belum bisa berbicara! ©Sherlynap2021