"Aaah... akhirnya selesai!" Ucapku saat melihat surat untuk Alden terisi penuh dengan celotehan-ku.
Aku melihat Popi yang setengah tertidur disamping tangan 'ku. Tiba-tiba ide jahil muncul dikepala, ku tusuk-tusuk kecil perutnya dengan jari telunjuk-ku.
Dia mengerjap lalu membuka mataya. Aku tak kuasa menahan tawaku. Namun saat ingat sekarang sudah menunjukan pukul 01:35 pagi, aku langsung saja menutup mulutku.
Popi terlihat marah memandang kearahku, lalu dengan teganya dia mengigit jari telunjuk-ku.
"Poopii!" (bacanya pake british accent, lucu banget :-D)
Popi tidak mempedulikan teriakan-ku. Dia meloncat menuju tempat tidur, lalu merebahkan tubuh kecilnya di atas kasur. Aah... aku juga lelah, melihat kasur dan Popi yang tertidur disana membuatku mengantuk.
Aku-pun berjalan kearah kasur dan merebahkan tubuhku. Aku menatap langit-langit kamarku, memikirkan semuanya. Segala hal yang terjadi dalam hidupku. Aku kadang berpikir, apakah aku sedang koma? atau aku benar-benar mati? Walaupun jujur saja aku nyaman sekali menjadi Lily.
Aku yang sebenarnya saat ini berumur... aah sudah jangan ingatkan tentang umur asliku yang sudah tua! Namun ingatanku terlempar pada saat aku terbangun ditubuh kecilnya Lily. Hari itu benar-benar menyenangkan. Leo... aku jadi merindukannya.
'Ah sudahlah, lebih baik kamu tidur Lil!' ucap otak-ku.
Aku yang memang sedang mengantuk akhirnya tertidur pulas dengan cepat.
×××
Popi bangun dari tidur pura-puranya. Dia melihat kearah Lily yang sudah tertidur dengan lelap. Senyuman kecil terlihat diwajah Popi.
Popi mendekati kepala Lily, lalu menyentuh keningnya. Cahaya kebiruan muncul dikening Lily.
Wajah lelap Lily terlihat seperti kebingungan. Sedangkan Popi tersenyum senang lalu merebahkan tubuh kecilnya kembali, namun kali ini dia tertidur aga jauh dari Lily. Popi takut Lily menggencet tubuh imut miliknya.
Di sisi lain, dimimpinya, Lily sedang terbang melintasi ruang dan waktu. Adegan demi adegan silih berganti. Dari anak kecil perempuan yang hidup dengan menyedihkan lalu meninggal karena keracunan makanan. Lalu remaja perempuan yang hidupnya lebih baik namun kembali lagi meninggal karena keracunan. Dan anehna semua perempuan itu berambut blonde. Persis sekali dengan Lily, dan... Julia.
Lalu adegan berganti menjadi remaja perempuan berambut blonde, yang sedang mengetik sesuatu dilaptopnya. Lily terbang mendekat untuk membaca.
"Lilyana Grissham meninggal karena tersedak ludahnya, keluarga Grissham histeris saat itu j-"
Setelah membaca itu sontak saja Lily tersedak ludahnya, untungnya tidak mati kembali. Namun anehnya perempuan itu menghapus tulisannya. Dia memegangi kepalanya seperti sedang kesakitan. Lalu adegan berpindah dengan cepat.
Remaja itu tersenyum ditengah kerumunan orang. Memegang buku ditangannya yang berjudul "Love". Lalu tiba-tiba dari kerumunan itu ada yang mengangkat tangannya.
Remaja berambut blonde itu berkata, "Silahkan."
"Kenapa Valerie begitu serakah? bukankah dengan dirinya menjadi ratu saja sudah cukup, untuk memenuhi ambisinya yang ingin menjadi kaya raya? Mengapa harus membuat Pangeran Ashton dan keluarganya lenyap?"
Lily semakin terkejut saat itu. Otaknya benar-benar berhenti bekerja.
'Apa sebenarnya maksud dari semua ini?' Pikir Lily.
Adegan berpindah, saat ini remaja perempuan itu sedang duduk di café meminum coffe nya. Namun tiba-tiba alarm kebakaran berbunyi nyaring. Orang-orang berkerumun memaksa keluar, dan remaja perempuan itu terjebak di antrian paling akhir. Asap memenuhi ruangan, remaja perempuan itu terlihat terbatuk-batuk. Kerumunan itu mulai menipis namun sayangnya, remaja perempuan itu terjatuh dan langsung tak sadarkan diri.
Adegan kembali berpindah, gadis kumal berambut blonde yang sedang mengepel lantai rumah. Lily terbatuk hebat karena tersedak. Itu... Julia!
Adegan berpindah kembali. Kali ini benar-benar berhasil membuat Lily jatuh terduduk dengan tubuh transparannya.
Julia sedang membersihkan kamar mandi. Lalu Meiden sang kakak yang memasukan selang yang terhubung dengan gas beracun, kedalam sela-sela pintu.
Lily benar-benar menangis saat itu juga. Jadi... gas beracun itu? Kakanya sendiri?
Adegan berpindah kembali, Lily rasanya tidak bisa berdiri. Lily hanya terduduk dengan tangisan yang tak hentinya keluar. Kali ini kamar Lily. Yaa... adegan kali ini adalah adegan dimana Julia masuk kedalam tubuh Lily kecil.
Lily tidak mempunyai tenaga untuk berpikir. Namun tepukan dibahunya membuat Lily menoleh.
"Enchante?" Gumam Lily.
Enchante tersenyum, "Ya... Lily. Atau mungkin Julia? Kau sudah tahu sekarang perjalanan hidupmu. Tadinya aku tidak ingin berbuat sejauh ini, namun aku ingin kau tahu. Bahwa kau adalah Lily. Julia, dan perempuan-perempuan yang kau lihat tadi adalah jiwa mu yang berkelana saat kau meninggal tersedak air liur 'mu sendiri. Jiwa mu berkelana mencari tubuhmu yang asli. Kau melewati banyak kehidupan Lily. Novel itu, dibuat oleh dirimu sendiri. Saat kau meninggal, kau sempat bergentayangan di sini. Lalu Leincester hancur, jiwa mu tertarik dan kau terus saja terlahir kembali di semesta yang lain."
Lily hanya terdiam tak tahu harus berkata apa. Lalu Enchante mengusap kening Lily.
"Bangunlah, kau sudah tahu jati dirimu sekarang."
*
*
*To be continued
Hi! Apa kabar?
Maaf yaa kalau banyak typo😿
*
Aduh... banyak yang ga ngerti ya?
My bad, i'm really sorry😿Jadi pokoknya Lily itu ya Lily, gaada Julia. karena Julia itu Lily. Jiwa Lily yang meninggal waktu itu tuh terus terlahir kembali sampai akhirnya ya kembali lagi ke raga yang aslinya. Gimana? masih ga ngerti atau udah ngerti? aku juga ga ngerti lagi gimana ngejelasinnya😿
-Loveyall❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours Kaisar!
FantastikJulia gadis 12 tahun yang meninggal akibat menghirup kebocoran gas, tiba-tiba terbangun di tubuh balita kecil! Bagaimana ini? Balita itu bahkan belum bisa berbicara! ©Sherlynap2021