⤵mas suami ; kissmark⤴

678 101 41
                                    

Note:
Tadaaaa,, saya kambek lagi huhuu. Pasti kalian nungguin saya apdet kan? Udah deh ngaku aja, saya nggak gigit kok.

⇦Happy Reading⇨

"MAS NUNUUU! PUNDAK SAMA LEHER SEOLA KENAPA JADI MEMAR SEMUA?!" teriak seola dari dalam kamar mandinya, membuat geonu yg tadinya masih terlelap langsung terlonjak kaget dan terduduk.

"Apaan sih dek, masih pagi udah teriak-teriak aja." gerutu geonu, menggaruk tengkuknya. Kepalanya jadi sedikit pusing karena bangun langsung duduk, namun dia tersadar akan sesuatu.

Geonu segera membuka selimutnya, dan mengangga dengan keadaannya yg hanya mengenakan boxer mahalnya saja.

'Jadi tadi malem gue beneran udah ngelakuin itu sama seola? Gue pikir cuma mimpi.' batinnya

"Mass!" teriak seola lagi,

"Apa sih dek, ya ampunn." jawab geonu, menutup kembali tubuh telanjangnya dengan selimut sampai kepalanya juga tak terlihat.

"Sakit."

"Apanya?"

"Itunya, sakit dikit." jawaban seola membuat geonu terkekeh kecil di balik selimut, dan membuatnya ingin kembali menjahili seola.

"Apanya sih sayang, yg jelas dong ngomongnya." nah kan, geonu itu memang jahil sekali pada seola. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali geonu membuat seola kesal.

"Itunya mas, nyeri."

"Ya itunya itu apa loh dek, mas kan nggak ngerti."

"Ah nggak jadi, udah nggak sakit." akhirnya seola memilih menyudahi saja confess atas rasa sakit pada area sensitifnya, sekarang rasa kesalnya pada geonu yg menumpuk. Ingin sekali dia menendang geonu sampai ke mars, jika saja dia tak mengingat kalau geonu adalah suaminya.

Tak lama kemudian seola keluar dari kamar mandi, melirik geonu yg kembali tertidur pulas. Tanpa pikir panjang lagi dia segera membangunkan geonu,

"Mas! Udah siang loh ini, masa kamu tidur lagi sih. cepetan bangun, mandi sana." kata seola, membuka setengah selimut yg menutupi tubuh geonu. "Cepetan bangun iih, emngnya nggak ngerasa lengket apa? Mas, ya ampun ini anak siapa sih, heh bangun nggak?!" sambungnya, menggoyang-goyangkan lengan kekar geonu

"Lima menit lagi dek, mas masih ngantuk."

"Enggak, cepetan bangun! Katanya mau ke rumah mama, cepetan dong mas." seola menarik tangan geonu sampai sang empu terduduk lagi.

"Emngnya kamu nggak malu, leher kamu masih merah-merah loh sayang."

Pertanyaan geonu kali ini membuat seola terdiam dan berfikir. benar juga, Bisa-bisa nanti dia diledekin chuji kalau dia ke rumah mama mertuanya dengan kondisi leher yg masih penuh kissmark.

"Ini juga kan gara-gara mas nunu, mas yg gigitin. Banyak banget nih, disini juga ada." cerocos seola sewot, menarik ujung lengan bajunya hingga pundak penuh kissmarknya terekspose sempurna.

Geonu meneguk ludahnya sendiri, melihat seola seperti itu. Sontak tangannya dia gerakan untuk menarik kerah seola dan menutup kembali pundak sang istri, dari pada nanti dia khilaf dan malah bikin seluruh badan seola penuh dengan tanda kepemilikannya.

"Udah ya sayang, nggak udah ditunjukin segala. Kalo mas khilaf gimana?"

Seola memutarkan bola matanya malas, menepuk pelan bibir sang suami. Merasa kesal karena geonu berucap seperti itu

"Mas nunu sayang, nggak usah gila ya. Emng yg tadi malem belum puas apa? Badan aku rasanya remuk, sedangkan mas nunu satu sanda pun nggak ada. Nggak adil tau," gerutunya

"Siapa suruh tadi malem kamu nggak ikutan bikin, oh iya kamu kan nggak bisa bikin tanda." ejek geonu,

"Siapa bilang? Bisa kok, nih."












⤵[ TBC ]⤴

Saya nggak tau, saya nggak paham! Jangan tanya saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya nggak tau, saya nggak paham!
Jangan tanya saya..

Baibai

𝐌𝐚𝐬 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 ; 𝐋𝐞𝐞 𝐠𝐞𝐨𝐧𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang