Akhirnya setelah sedikit perdebatan dengan limji, geonu pergi menghampiri seola dikamarnya. Membuka pintu kamar seola, matanya menatap sang istri yg tengah tertidur.
Geonu duduk ditepi kasur samping seola, tangannya terulur untuk merapihkan helaian rambut yg menutupi wajah cantik istrinya ke belakang telinga.
"Maafin mas dek." katanya pelan
Sepertinya seola terusik oleh gerakan tangan geonu dipipinya, seola membuka mata dan tatapannya bertemu pandang dengan geonu.
"Mas nunu,"
Geonu tersenyum hangat atas panggilan sang istri, lalu membantu seola untuk duduk menyender di punggung ranjang.
"Kamu gapapa kan dek?" tanya geonu lembut, membuat seola langsung teringat dengan kejadian tadi. Dia merasa sudah tidak ada lagi yg harus disembunyikan dari geonu, mau bagaimanapun geonu harus tau.
"Maafin aku mas, maaf karna ga bisa jadi istri yg baik buat mas nunu. Maafin juga karna ga cerita tentang masalah ini dari dulu, aku cuma takut mas nunu ninggalin aku.." jelas seola penuh penyesalan, menunduk memainkan jarinya sendiri. Tidak berani menatap mata geonu
Genggaman hangat di tangan seola geonu berikan, mengelus punggung tangan itu dengan hati-hati seakan akan terluka jika terlalu kencang.
"Tadinya mas mau marah sama kamu." celetuk geonu membuat seola langsung menatapnya dengan mata yg berkaca-kaca dan bibir yg melengkung sedih. "tapi ga jadi, kamu terlalu lucu buat dimarahin." lanjutnya terkekeh
Kedua tangannya menangkup pipi seola, menatap mata coklat redup gadis itu lekat-lekat. Menyalurkan perasaannya melalui tatapan itu
"Dek, mas boleh minta satu hal dari kamu?" tanya geonu
"Hmm?"
"Setelah pulang dari sini, mas minta kamu lebih sering cerita ke mas. Apapun itu, kamu harus ngomong ke mas. Ga boleh ada rahasia lagi, mas ga suka." pinta geonu serius,
Seola mengangguk mengerti, lalu memajukan tubuhnya untuk memeluk pinggang geonu dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher geonu.
"Mas, mas nunu pengen punya anak kan? Seola mau mas." kata seola pelan sembari menganggukan kepalanya malu.
Malam harinya seola dan geonu makan malam bersama mama, papa dan juga limji. Tadinya mereka berdua sudah ingin pulang, namun papa lim bilang untuk menginap saja. Mumpung besok geonu masih libur kerja,
"Gimana seol, nu? Makanannya enak ga?" tanya mama lim
Seola mengangguk semangat, dengan mulutnya yg masih penuh. Sedangkan geonu hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya yg masih seperti anak kecil, lucu pikirnya.
"Enak kok mah, enak banget malahan." jawab geonu
"Dek, jangan ngomong. Makan tuh yg bener, nanti keselek." tegur limji karena melihat seola hendak berbicara
Seola hanya menyengir dan menganggukan kepalanya nurut, kemudian mereka semua melanjutkan makan malamnya dengan tenang.
Setelah makan malam selesai, geonu dan seola pergi ke kamar. Mereka tak ikut menonton televisi diruang keluarga bersama keluarga lim, karena di kamar seola juga ada televisi.
Geonu duduk berselonjor menyender ke punggung ranjang, sedangkan seola tiduran dipahanya.
"Dek, kalo mas lagi kerja biasanya dirumah kamu ngapain?" tanya geonu sembari memainkan rambut halus seola.
"Ga ngapa-ngapain, cuma bersih-bersih rumah abis itu nonton televisi. Kenapa emngnya mas?" jawab seola
Geonu tersenyum kecut, dia merasa bersalah pada seola. Pasti seola sangat kesepian dirumah sendirian, pikirnya
⤵[ TBC ]⤴
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Emm sorry.. Saya tau ini gaje, dan mungkin kalian ga suka. Dari chapter pertama sampai sekarang kok sepi bnget π_π Beda sama book-book saya yg lain, Onlybiii... Boleh minta bantu sebarin ke temen2 kalian ga? Biar cerita ini rame,.