Tiga Puluh Dua - Bukan Valerie

245 43 0
                                    

Valerie duduk di meja makan sendirian sambil mengamati ponselnya yang sepi. "Danis nggak pernah chat gue. Kenapa ya?"

"Valerie ikut mama yuk."

Valerie menatap mamanya menggeleng, "Valerie mau di rumah aja."

Risa tidak menyerah. "Semalem kamu kenapa ada di ruang tamu? Habis dari luar?"

Valerie mengerutkan keningnya. "Valerie nggak ke mana-mana kok, Ma. Valerie tidur di kamar."

Risa mengerti sekarang. Teman lama Valerie sepertinya datang lagi. Beberapa hari ini Valerie sering berbohong, sebenarnya bukan berbohong, tapi Valerie tidak tau kenapa orang lain melihatnya seperti itu.

"kemaren di sekolah gimana?" Risa bertanya sambil mengupas sebuah apel.

"Valerie kan nggak sekolah kemaren. Mama kenapa sih?"

Risa memberikan potongan apel pada Valerie. "Nggapapa, habiskan ya. Mama pergi dulu, kamu sama abang baik-baik di rumah."

Valerie mengangguk tersenyum. "Hati-hati, Ma."

Valerie jadi memikirkan ucapan mamanya sekarang. Mamanya sering bertanya sesuatu yang tidak Valerie lakukan.

Apel yang sudah Valerie gigit langsung dia lempar sembarangan. Kelvin yang baru datang melihat adiknya itu langsung menegurnya. "Jangan buang sembarangan, Valerie."

"Tasya, bukan Valerie. Berisik banget sih jadi orang!" Valerie berkata ketus pada Kelvin.

Kelvin mendekat langsung menarik sebelah telinga Valerie ke atas. "Siapa yang ngajarin nggak sopan begini sama abang sendiri?"

Valerie memukul perut Kelvin dengan tenaga penuhnya. "Jangan deket-deket!"

Kelvin meringis dengan rasa nyeri di perutnya. "Mau ke mana?"

"Pergi." Valerie menjawab singkat dengan terus berjalan meninggalkan rumahnya.

Valerie melihat anak perempuan di dekatnya sedang sibuk membuka bungkus es krim. Valerie mendekatinya lalu merampas es krim itu dan membuangnya sembarangan.

Anak perempuan itu menangis tersedu-sedu berlari hendak mengadu pada ibunya di rumah.

"Anak kecil nggak boleh makan es krim. Tasya juga nggak pernah makan es krim."

Valerie berjalan lagi tanpa tau arah. Tangannya dimasukkan ke dalam saku jaket karena ponselnya bergetar terus.

"Siapa sih Danis?! Sok kenal banget!"

Valerie menekan tombol blokir pada nama Danis di ponselnya. "Hama."

Ada penjual sate yang sedikit ramai pengunjungnya. Valerie menghampiri gerobak itu kemudian memesan dua porsi sate ayam.

Dengan cepat Valerie mendapat pesanannya.

Valerie menunjuk salah satu remaja yang juga sedang memesan, mereka terlihat seumuran. "Dia yang bayar."

Penjual sate itu mengangguk saja kemudian Valerie berjalan perlahan menjauh dengan dua bungkus sate di tangan.

Valerie tidak tau siapa orang yang ditunjuknya tadi, yang penting dia mendapat makanan tanpa harus membayar.

Tusuk sate berserakan sepanjang jalan yang Valerie lewati. Setiap Valerie menghabiskan satu tusuk sate sambil berjalan, dia membuang tusukannya sembarangan.

Ada puluhan anak-anak kecil berseragam. Mereka terlihat habis mengunjungi museum atau apa pun itu dengan seragam mereka.

"Ribet banget si jadi pelajar." Valerie menggeleng acuh kemudian terus melangkah tidak peduli.

Valerie berkeliaran di jalanan tanpa tau bagaimana Risa dan Kelvin yang panik setengah mati karena Valerie menghilang lagi.

"Kamu kenapa biarin Valerie pergi, Danis?" Risa menatap Kelvin yang sama cemasnya.

"Kelvin kirain Valerie cuma mau main sama Thalia apa yang lainnya, Ma."

"Kamu liat kan, adik kamu lagi nggak baik-baik aja. Dia nggak boleh dibiarin pergi sendirian. Kalo Tasya buat yang aneh-aneh sama Valerie gimana?" Risa membentak Kelvin dengan pipi yang dibanjiri air mata.

"Maafin Kelvin, Ma. Kelvin bakal cari Valerie sampe ketemu, Kelvin janji. Mama tenang aja di rumah, siapa tau Valerie pulang ya." Kelvin merasa sangat bersalah. Kenapa dia bisa ceroboh sekali?

"Mama pikir Valerie udah sembuh. Maaf mama bentak kamu."

Kelvin memeluk Risa. "Nggak, Ma. Kelvin paham kok."

"Gimana pun juga kita nggak bisa usir Tasya, dia ada karena kesalahan papa dulu. Ini bukan salah mama."


🍃🍃🍃





Sweet Smile,  

Ayasaurus 🧚🏻‍♀️

Alur Terbaik [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang