9

283 17 2
                                    

Jangan lupa vote dan komennya, yaw!

Dengan cara, tekan bintang di kiri bagian bawah sekarang juga!!!!

Happy reading!

Mau se-cool apa pun lo, lo tetep gak bisa nyembunyiin sisi imut lo itu, Cakra

~ Aqila Eitene Gustav ~

~•~

Dean menghentikan motornya di depan markas. Masa bodoh dengan motornya yang tak terpakir rapi. Karena yang ia pikirkan sekarang adalah 'hal gawat' yang diberitahu Rico tadi. Bisa saja kan kalau Markas Alaska diserang dan disandera geng lain? Secara kan Alaska adalah geng hebat! Dan terkenal sepenjuru Indonesia.

Jadi, maklum saja kalau ada banyak musuh yang mengincar mereka. Dan Dean paling suka kalau ada hal-hal berbahaya seperti ini. Karena bagaimanapun, hidup sempurna, ahli bela diri, racing, dan lainnya akan menjadi membosankan jika tidak digunakan sama sekali. Dan ia sangat ingin melihat bagaimana wajah songong mereka semua bonyok!

Dean semakin melangkah masuk ke dalam gedung terbengkalai itu. Gedung belakang yang biasa ramai kini tampak sepi. Seiring lampu lorong yang biasa mengantarkannya, mati dan tidak menyala seperti biasanya. Tangannya pun terulur untuk meraih handle pintu di depannya. Dan ....

Dor!

Dor!

"Selamat untuk jabatan barunya, ketua!" teriak seluruh anggota Geng Alaska, tatkala Dean memasuki markas utama Geng Alaska. Pusatnya para anggota berkumpul.

"Make a wish, Bos! Ayo!" pinta Linan sembari membawa sebuah kue tar.

Dean mengedarkan pandangannya. Ketika menemukan wajah para anggotanya. Sebelum memejamkan mata dan meniup lilin. Lalu, Linan menyerahkan kue itu ke Dean, agar dia menikmatinya. Dean menggeleng, menolak kue cokelat tersebut.

"Untuk kalian saja."

"Wah, beneran bos?" Dean mengangguk, yang sukses membuat Linan menjerit bahagia.

"Kalo gitu, kita mulai pestanya!" seru salah satu anggota sebelum menyalakan mesin disco dan membuka minuman keras mereka.

"Mau, Bos?" tawarnya sembari menyodorkan sebotol bir.

Dean menggeleng, tanda menolak. Gyu yang menawari Dean itu pun mengangguk. Kembali menghabiskan minuman haram tersebut. Sedangkan Dean hanya memperhatikan mereka. Diam-diam, ia tersenyum tipis. Di dalam hatinya, ia berjanji untuk menjaga kebahagiaan semua anggotanya dengan segenap kekuatannya.

~•~

Tok tok tok

Pagi-pagi sekali, rumah kediaman Akandra kedatangan seorang tamu. Nita yang sedang memasak sarapan bersama asisten rumah tangganya pun sontak berteriak. Meminta tamu tersebut 'tuk menunggu, selagi ia berjalan menuju pintu utama. Dan ketika dibuka, seorang satpam perumahannya tampak sedang berdiri dan tersenyum ke arahnya.

Di sampingnya, seorang gadis bercelana jeans, berdalaman kaus hitam dengan lapisan kemeja kotak-kotak. Dipadukan sepatu convese hitam dengan warna putih di bagian alasnya. Terlihat santai berdiri di depannya, khas anak remaja pada umumnya.

DEQILA Story REVISI VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang