30

102 7 10
                                    

HELLO, READERS! I'M BACK! YOK²! DUKUNG DEQILA STORY TERUS SAMPAI TEMBUS 2K+🥺 SEBELUM MEREKA TAMAT NANTI

YANG MASIH SILENT READERS, YOK MUNCUL! BERI JEJAK DI CERITA KESAYANGANKU INI☺

BTW, MARHABAN YA RAMADHAN! BAGI KALIAN YANG MELAKSANAKAN🌕

HAPPY READING!

Jika ketinggian adalah fobiaku, maka kamu adalah canduku

~ Aqila Eitene Gustav ~

~•~

Tanpa basa-basi atau memberitahu lebih dulu, Dean menggendong Aqila ala bridal style dan loncat dari ketinggian puluhan meter. Membuat Aqila spontan mengalungkan tangannya ke leher Dean. Dean hanya memasang wajah datar. Terus memeluk kekasihnya erat.

"Buka matamu, Princess! Dan nikmati waktumu," bisik Dean yang sukses membuat Aqila mendongak setelah terus menelusupkan wajahnya di tengkuk leher Dean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buka matamu, Princess! Dan nikmati waktumu," bisik Dean yang sukses membuat Aqila mendongak setelah terus menelusupkan wajahnya di tengkuk leher Dean.

Perlahan namun pasti, Aqila mengangkat wajahnya. Saat itu juga, ia melihat langit berawan yang begitu indah pagi hari itu. Burung-burung berkicauan di dahan-dahan pohon. Ditambah, seorang lelaki tampan yang begitu menyayanginya.

Cup

"Happy birthday, Sayang," ucap Dean sesaat sebelum mereka ditangkap oleh para profesional yang sudah menunggu mereka di bawah.

Aqila menatap Dean syok. Sedangkan Dean hanya tersenyum manis dan membantu Aqila untuk naik ke atas perahu karet. Berkumpul bersama Steva yang tampak ketar-ketir di tempatnya.

"Princess!" pekik Steva histeris sebelum memeluk Aqila erat. Mengeluarkan suara isakannya, karena khawatir terjadi sesuatu yang buruk kepada sahabatnya.

Aqila membalas pelukan Steva. Menepuk punggung sahabatnya beberapa kali, berusaha menenangkan seiring perahu karet berlayar menuju tepi sungai.

Dan seperti sebelumnya, sebuah buggy car sudah menunggu mereka untuk melanjutkan perjalanan.

Plak

Dean meringis. Memegang kepala belakangnya yang baru saja digampar oleh Steva.

"Awas kalo bikin Aqila kenapa-napa lagi. Gue bunuh juga lo!" ancamnya menatap Dean sengit. Ryan mengelus-elus pundak Steva. Menyuruh kekasihnya sabar.

Cup

"Cepat sembuh, Baby," ucap Aqila lembut setelah mengecup kepala belakang Dean dan mengelusnya lembut.

Dean terpengarah. Ingin rasanya ia meneteskan air mata melihat ketulusan Aqila. Namun, Aqila segera memeluk lengannya dan mengajaknya naik ke atas mobil.

DEQILA Story REVISI VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang