JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!😡
FOLLOW AKUN WPKU sykalila
AND THANK YOU FOR 2,1K+NYA🥰 YOK-YOK ROAD TO 5K+🥳
AND THAN, 7 PART LAGI MENUJU ENDING!🥺
SUDAH SIAP PISAH SAMA MEREKA?
HAPPY READING!
"Apa?! Aqila sakit?" teriak seseorang dari seberang sana yang sukses membuat Dean memejamkan matanya akibat teriakan dahsyat bak toa masjid itu.
"Sekarang, Aqila gimana? Udah sehat? Apa masih demam? Terus, kamu juga gimana? Kamu sehat-sehat kan? Gak demam juga?" cemasnya tiada henti. Dean menghela napasnya. Dan menganggukkan kepalanya.
"Iya, Mi. Aqila baik, semalaman dia demam. Sekarang udah membaik. Dean juga gak sakit kok. Dean sehat," jawab Dean sebelum menyuapkan sarapannya dengan ponsel yang ia pasangkan pada tripod.
Sementara, Nita terus memasang raut khawatir ketika mendapatkan kabar kalau putranya sedang dalam keadaan tidak baik bersama kekasihnya. Ah, lebih tepatnya hanya Aqila saja yang sakit. Sedangkan anaknya masih sehat dan tampak santai menikmati sarapannya. Yakni, semangkuk bubur lezat.
"Trus, itu kamu beli di mana? Kan di sana jarang ada yang jualan," heran maminya tepat ketika Dean menyuap sesendok bubur ke mulutnya.
"Dikasih tetangga," sahut Dean cuek.
"Tetangga?" tanya Nita dengan nada agak tinggi. Dean mengangguk.
"Dia gak ngapa-ngapain kamu kan Dek? Dia gak ngasih racun atau kamu ngarasain sesuatu gak pas makan itu?" Nita menjeda kalimatnya, menunggu jawaban putranya. Dean diam beberapa saat seraya bergumam.
"Um ... ada!"
"Tuh, kan! Apa Mami bilang! Kamu lain kali tuh harus hati-hati sama orang sekitar. Kalo ada yang mau nyakitin atau bunuh kamu gimana? Kamu itu anak satu-satunya Mami!" celoteh Nita panjang lebar, penuh nada khawatir. Dean memutar kedua bola matanya.
"Mi, Dean baik. Mereka gak jahatin kita kok. Mami tenang aja, oke? Lagian, aku tadi belum nyelesein omonganku udah Mami cerocos aja."
"Emang, kamu mau bilang apa? Kamu mau bilang perutmu tiba-tiba mules kan? Iya kan?" balas Nita penuh percaya diri.
"Nggak, kok. Dean cuman bilang, Dean ngrasain enak dan nikmat. Tapi lebih enakan bubur buatan Mami," jawab Dean disertai senyuman manisnya. Sontak, bibir Nita berkedut. Malu sekaligus bahagia digoda seperti itu oleh putranya.
"Makannya, besok pulang. Entar Mami masakin sumur daging kesukaanmu."
"Ih, kok besok sih, Mi. Mami dah janji loh mau biarin kita bolos seminggu," kata Dean yang mulai merengek.
"Ya tapi, gegara kalian gak ditemenin. Kalian jadi sakit. Gak, ah. Mami gak bisa biarin kalian di sana terus."
"Mi ...."
"Besok Mami kirimin helikopter biar langsung dibawa ke bandara terus balik ke Jakarta."
"Ish ... Mami!"
"Apa sih, Dean?" Tanpa sadar, Nita meninggikan nada suaranya.
"Mami sayang Dean gak sih?" tanya Dean dengan kedua pipi menggembung imut. Nita yang mendapatkan pertanyaan tersebut pun berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEQILA Story REVISI Vers
Teen FictionR 16+ END ⚠️ WARNING! ⛔ Cerita kaya akan emosi. Bisa membuat para pembaca sesak, sedih, bahagia, hingga tertawa bengek-bengek ~ Kalau pada akhirnya kita tidak ditakdirkan bersama, kenapa semesta mempertemukan kita? ~ Ini bukanlah kisah sempurna seor...