33

108 8 29
                                    

APA?! AQILA METONG?!😱

KEMARIN ADA YANG KOMEN GITU. KIRA-KIRA, KALIAN MAU ENDING CERITA INI GIMANA?😌 MAU AQILA YANG METONG ATAU DEANNYA?🤣😭 APALAGI, CERITA INI BAKAL TAMAT. MUNGKIN, BEBERAPA PART LAGI😋 JADI, KALIAN SIAP GAK SIAP HARUS MENERIMA KENYATAAN. KALO KISAH MEREKA AKAN SEGERA DITUTUP. ALIAS, BERAKHIR💔

1K+ COMENT LANJUT! KURANG 400 COMENT LAGI YOK!🤯


QUIZ TIME!

JAWAB PERTANYAAN DI BAWAH INI👇🏻


KAPAN FIRST KISS DEQILA DIAMBIL KEKASIHNYA?😌

NAH LOH! MASIH INGET GAK? KALIAN BENER-BENER DEQILA LOVERS, GAK? KALO SAMPE GAK BISA NEBAK, BAH! AUTO DISERBU GENG ALASKA LOH KALIAN🤪

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA! JUGA, FOLLOW AKUNKU sykalila



HAPPY READING!


Roda kehidupan selalu lah ada dan berputar. Siap atau tidak, kita tetap harus menjalaninya. Karena itulah kehidupan

~ Aqila Eitene Gustav ~

~•~

Tidak henti-hentinya senyuman tersungging di antara keduanya. Sepanjang perjalanan mereka menuju ke Labuan Bajo. Di atas kapal pesiar itu, mereka saling berpelukan mesra. Menikmati semilir angin laut. Melupakan masalah dan mengabaikan panggilan serta pesan yang terus menerus masuk ke ponsel keduanya.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang. Mereka pun diizinkan bolos oleh Nita. Dengan sebuah syarat pastinya.

"Um ... Aqila pingin ajak Dean bolos."

"Apa?!" pekik Nita sebelum ia terhuyung dan bertumpu di nakas Dean. Membuat Dean spontan memanggil namanya, kaget. Bangkit dan hendak menolong maminya.

"Mami!" Nita melambaikan tangannya. Petanda ia baik-baik saja. Tidak membutuhkan bantuannya.

Perlu satu hal yang kalian tidak tahu. Nita sempat berpikir bahwa Aqila adalah anak baik-baik, yang tidak akan pernah mengajarkan keburukan kepada putranya. Seperti bolos misalnya. Yah, walaupun ia tahu putranya menjadi ketua geng. Tapi, selama itu tidak mengganggu pendidikannya. Ia tidak masalah. Akan tetapi, apa ini? Kenapa bisa Aqila dengan tiba-tiba mengubah persepsinya yang sempat berpikir seperti itu.

Aqila sendiri hanya menatap Nita polos. Seolah kata-kata yang ia keluarkan tadi tidak berpengaruh apa pun. Baru saja Nita ingin berbicara, suara langkah kaki mendekat membuat ia urung bersamaan dengan pelukan hangat yang diterimanya.

"Mami Sayang ... boleh, ya," pinta seseorang sembari menunjukkan puppy eyes. Seseorang yang tidak akan pernah bisa ia tolak permintaannya. Ya, si tunggal kaya raya, Dean!

 Ya, si tunggal kaya raya, Dean!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEQILA Story REVISI VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang