40

101 7 23
                                    

AKU MAU NGUCAPIN, TERIMA KASIH UNTUK PARA PEMBACA YANG SUDAH SETIA DAN MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADAKU. BERUPA FOLLOW, VOTE, MAUPUN KOMEN🥺

SEMOGA KALIAN SEHAT-SEHAT YA DI SANA. DAN SETIA MENUNGGU CERITA INI TAMAT⚘️


JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!

FOLLOW AKUN WPKU sykalila


HAPPY READING!




Tidak ada yang tahu kapan malaikat menjemput ajal kita. Karena semua itu adalah rahasia yang di mana, hanya Allah lah yang tahu

~ Aqila Eitene Gustav ~

~•~

Malam ini, menjadi malam yang spesial bagi SMA Rajawali. Karena hari ini sekolah bergengsi dan swasta tersebut mengadakan promnight. Setelah pagi tadi kepala sekolah mereka menyatakan jika kelas dua belas dinyatakan lulus semua. Dan promnight pun diadakan sebagai tanda perayaan atas kelulusan mereka.

Masing-masing dari mereka pun langsung membawa pasangan mereka masing-masing. Tak terkecuali Steva yang pastinya datang bersama kekasihnya—Ryan, sebelum mereka berkuliah di Bandung nanti. Pastinya, mereka berkuliah di universitas yang sama. Tapi, berbeda jurusan.

Dengan tangan yang menggandeng lengan Ryan. Mereka pun berjalan di atas red carpet. Yang di mana, mereka tampak serasi, Steva dalam balutan gaun merah maron yang menampakkan bahu kanannya yang telanjang. Sementara bahu kirinya tertutup bunga-bunga dengan panjang gaun selutut. Dan Ryan yang memakai jas hitam dengan dalaman kaos bewarna putih. Karena memang lelaki itu yang suka bewarna gelap dan enggan memakai warna lain.

Sekalipun sudah dibujuk sang kekasih sampai membuatnya ngambek. Tapi, tetap saja Ryan menolak dan masa bodoh kepada Steva yang ngambek. Berujung pada Steva yang pasrah. Karena tak ingin kelewatan menghadiri promnight-nya.

"Widih ... serasi banget. Sapa tuh?" goda Gyu ketika melihat kehadiran dua sejoli yang tak lain adalah Steva dan Ryan. Steva yang digoda pun tersenyum.

"Lo juga ganteng kok. Cuman minusnya lo gak ada gandengan."

"Iya nih gandengan gue kosong. Lo mau ngisi gak?"

"Ekhem," deham seseorang yang membuat Steva maupun Gyu terkekeh.

"Awas kuwalat! Kena bogem dia baru tahu rasa," kata seseorang yang baru saja bergabung bersama mereka. Dia adalah Rico yang selalu datang sendiri. Maklum saja, dia single. Jadi tidak bersama pasangan. Tapi, sahabat.

Di belakangnya, ada Linan dan Keenan, juga Edward. Mereka tampak bersama seorang gadis yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Karena tak pernah diajak. Dan Edward turut senasib dengan Rico yang hanya datang sendiri. Karena sang kekasih yang long distance relationship.

"Wah ... udah kumpul semua nih. Aqila mana Stev? Kok belum datang," ucap Gyu ketika melihat kedatangan sahabatnya yang lain. Steva yang turut tak menemukan sahabatnya itu pun mulai bertanya-tanya.

"Aqila datang kan?" tanya Rico memastikan. Karena tadi, ia juga sempat menanyakan kehadiran gadis itu di aplikasi perpesanan.

"Datang kok katanya, masih siap-siap gitu. Bentar, ya. Gue coba telepon. Sapa tahu dia ketiduran."

"Iya, deh. Buruan! Mau dimulai juga acaranya," ucap Keenan ketika ia melihat Edward yang tadi bersamanya, sudah berada di belakang panggung. Bersiap untuk menjadi pembawa acara.

DEQILA Story REVISI VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang