2

143 34 0
                                    

Pukul 6.45 kampus sudah mulai ramai. Banyak mahasiswa yang berdatangan untuk menghadiri kelas pagi.

"Woi ada apaan tuh?" tanya Junkyu.

"Hah? Ada apaan emang?" tanya teman disebelah nya.

"Itu loh, banyak polisi disana! Tuh tuh liatt," ucap Junkyu sambil menunjuk - nunjuk ke arah polisi yang sedang berdiri.

"Oh itu.. Gak tau, lo tau?"

"Justru karena gw gak tau, mangka nya gw nanya Yoshiiii," ucap Junkyu geram pada teman nya yang satu itu.

Yoshi hanya cengengesan melihat wajah geram Junkyu.

"Ck! Lo pada gak update banget ya? Gitu aja gak tau," saut teman nya yang lain.

"Lo tau emang?" tanya Junkyu.

"Lo nanya gw? Pasti gw tau lah! Siapa dulu? Park Jihoon! Orang paling terupdate di kampus," ucap teman nya yang bernama Jihoon.

"Yaya, yaudah cepet itu ada apaan!"

"Sini sini deketan," ujar Jihoon.

Junkyu dan Yoshi mendekat ke arah Jihoon sesuai perintah nya.

"Oke, jadi.. Tadi pagi, ada yang nemu.. Mayat!" ucap Jihoon.

"MAYAT?!" ucap Yoshi dan Junkyu berbarengan.

"Ssttt! Gak usah teriak woi! Iya iya mayat"

"Hah? Gimana bisa?" tanya Junkyu.

"Siapa yang bunuh?" tanya Yoshi.

"Mana gw tau, coba lo tanya bang Hyunsuk"

"Bang Hyunsuk? Kenapa?" tanya Yoshi dan Junkyu berbarengan.

"Dia yang nemuin mayat nya," jawab Jihoon santai.

"NANI?!!" Yoshi

"MWOYA?!!" Junkyu

"Kalo lo berdua penasaran, tanya ae sendiri," ucap Jihoon lalu berjalan mendahului mereka berdua.

"Oke kita harus nanya ke bang Hyunsuk!"

"Harus!"












"Bang ayolah! Ceritain," rengek Junkyu.

"Tau bang. Tinggal cerita doang elah," sambung Yoshi.

"Gak ada gak ada! Gw gak mau cerita," tolak Hyunsuk.

"Ayolah bang! Pleaseeee," ucap Junkyu sambil menunjukan puppy eyes nya kepada Hyunsuk.

"Gak mempan Kyu, dah sana lo berdua pergi"

Hyunsuk berjalan meninggalkan Yoshi dan Junkyu.

"Nyebelin! Liat aja nanti bakal gw paksa bang Hyunsuk cerita"

"Berani lo?" tanya Yoshi

"Berani! Boncel gitu dih, ngapain takut?"

"Kualat tau rasa lo"

•••





"Bro gw duluan ya!" teriak Yeonjun melambaikan tangan pada Hyunsuk.

"Hmm, tiati lo!" balas Hyunsuk.

Selesai membereskan barangnya, Hyunsuk menggendong tas nya lalu berjalan keluar kelas.

Dalam perjalanan nya menuju parkiran, dia mendengar sesuatu dari arah kamar mandi. Suara nya seperti sesuatu yang berat terjatuh.

Hyunsuk sempat terdiam sesaat saat mendengar suara itu. Ia berniat untuk mengecek apa terjadi sesuatu di dalam kamar mandi.

Tapi niat itu ia urungkan saat mendengar suara kucing, semenit sesudah suara benda terjatuh.

Hyunsuk bernafas lega, "kucing ternyata," ucap nya.

Hampir aja gw ketauan, gumam seseorang dari kamar mandi.

•••

Besoknya, Hyunsuk datang agak siang karena tidak memiliki kelas pagi.

"Bang!" panggil Junkyu dari kejauhan.

Hyunsuk menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"Kenapa lo?" tanya Hyunsuk heran melihat Junkyu berlari ke arah nya.

Masalahnya, Hyunsuk sangat tau kalau teman nya yang satu itu sangat malas untuk melakukan sesuatu yang membuat diri nya lelah. Bahkan untuk sekedar berlari pun, dia malas kalau bukan untuk sesuatu yang penting.

"Bang! Anuu, kamar mandi!" ucap Junkyu saat tiba di depan Hyunsuk dengan nafas yang masih tersenggal - senggal.

"Hah? Anu apaan? Ada yang nganu di kamar mandi?" tanya Hyunsuk.

Junkyu memukul pelan lengan Hyunsuk, "bukan bodoh! Itu, aduhh apa si nama nyaa"

"Apa apa?" tanya Hyunsuk

"Mayat! Nah mayat!" ucap Junkyu.

"Mayat? Apaan si maksud lo?"

"Ck! Di kamar mandi ada mayat!" ucap Junkyu sekali lagi.

"Oh mayat... LAGI?!"

"Buset biasa ae ngomong nya," ujar Junkyu yang kaget dengan teriakan Hyunsuk.

"Dimana dimana?! Kamar mandi mana?" tanya Hyunsuk.

"Kamar mandi gedung lo"

Tanpa membalas perkataan Junkyu, Hyunsuk langsung berlari menuju kamar mandi yang di maksud Junkyu.

Sesampainya disana, kamar mandi itu ramai di kerubungi oleh manusia - manusia yang kepo dengan apa yang terjadi disana.

"Hun, ada apaan tuh rame - rame? Antri sembako?" tanya Hyunsuk berpura - pura tidak tau.

"Bodoh! Mana ada antri sembako di kamar mandi gini," balas Jihoon.

"Ya siapa tau aja kan? Ada apaan si emang?" tanya Hyunsuk.

"Itu, ada mayat lagi, perempuan katanya," jawab Jihoon.

"WHAT TH-"

"Sstt! gak usah teriak," potong Jihoon.

Sementara Hyunsuk hanya mengangguk - angguk patuh.

"Korban nya siapa Hun?"

"Gak tau, gw belum sempet liat. Soalnya udah rame banget pas gw sampe sini"

"Trobos lah anjir! Lo punya badan gede berotot, gunain lah," ujar Hyunsuk.

"Males, nanti baju gw lecek"

"Serah lo"

Hyunsuk penasaran dengan mayat perempuan di dalam, mungkinkah ada hubungan nya dengan mayat yang ia temukan kemarin?

Dia berjinjit untuk melihat korban nya, tapi usaha nya sia - sia. Manusia - manusia yang berada di depan nya terlalu tinggi. Apa lagi ada Lucas dan Hangyul, membuat Hyunsuk semakin sulit untuk melihat ke dalam kamar mandi.

"Ck tinggi - tinggi banget si," kesal Hyunsuk.

Karena gagal melihat dari celah atas, Hyunsuk memutuskan untuk menerobos kerumunan itu dari bawah. Melalui sela - sela yang ada, Hyunsuk menerobos masuk ke dalam.

Usaha Hyunsuk kali ini berhasil. Sekarang, ia sudah berada di dalam kamar mandi. Tepat nya, 6 langkah dari keberadaan mayat.

"Loh... Luka nya," gumam Hyunsuk sambil melihat luka yang ada pada korban.

Hyunsuk tertegun saat melihat korban memiliki bekas luka yang sama dengan mayat yang ia temukan kemarin di taman.

Tidak lama, polisi dan ambulance datang. Polisi langsung mengamankan tkp, dan tim medis langsung membawa mayat nya.

Saat tim medis membawa mayat nya keluar, tangan si mayat turun dari tandu dan ada sebuah kertas note yang jatuh bersamaan dengan itu.

Hyunsuk yang melihat itu langsung menghampiri kertas yang jatuh lalu memungutnya.

"Apaan nih? 'I' ?" ucap nya saat membuka kertas tadi.

Sementara itu, Hyunsuk tidak tau kalau diam - diam ada seseorang yang sedang menatap nya sambil menyunggingkan smirk di wajahnya.

Wrong Target | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang