"kenapa tuh muka? muka lo ganti profesi jadi origami hah?" tanya seorang laki - laki penggemar bunga.
"diem lo hun, gw lagi galau"
"sok sokan galau, pacar aja gak punya," balas Jihoon.
Sementara Hyunsuk hanya membalas perkataan Jihoon dengan jari tengah.
"btw tumben pagi ini damai banget," gumam Hyunsuk.
"gw pikir cuma gw doang yang ngerasa gitu," saut Jihoon.
"kayak ada yang kurang, tapi apa ya..."
Disaat Hyunsuk sedang berpikir, datanglah dua makhluk astral yang tak di undang. Siapa lagi kalau bukan Yoshi dan Junkyu.
"Yo wassap my friend!" seru Junkyu
"Sorry gw pake kakaotalk," saut Jihoon
"gak nanya btw," balas Junkyu
"woi hun! itu bang Hyunsuk kenapa?" tanya Yoshi sambil menunjuk Hyunsuk menggunakan dagu nya.
Jihoon mengangkat kedua bahu nya, berkata bahwa ia tidak tau.
"kantin yok!" ajak Junkyu tiba - tiba.
"gila lo? 5 menit lagi kelas gw dimulai," ucap Hyunsuk.
"dosen lo gak jadi masuk"
"sok tau banget ini koala," saut Jihoon
"gak percayaan banget anjir, nih nih baca! gw dikasih tau bang Yeonjun," ucap Junkyu sambil menunjukan layar ponsel yang menunjukan percakapan nya bersama Yeonjun.
Saat menunjukan ruang obrolan antara Junkyu dan Yeonjun, mata Hyunsuk tidak sengaja melihat kata yang mencurigakan. Seperti sebuah kode? Hyunsuk yakin mata nya tidak salah lihat.
Hyunsuk menatap Junkyu dengan tatapan penuh selidik, dia mencoba mencari tau siapa Junkyu sebenarnya.
Sementara Junkyu yang ditatap seperti itu oleh Hyunsuk hanya memasang wajah bingung.
dia? gak mungkin, kalau bener harusnya gw tau. pasti bukan, batin Hyunsuk.
"woi jadi ngantin gak? malah pada tatap - tatapan, saling suka gw mampusin lo," celetuk Yoshi.
"najis! kalo mau homo gw juga pilih - pilih kali, mana mau gw sama modelan tiang lampu merah," ujar Hyunsuk.
"dipikir gw mau sama lo? boncel gitu dih," ucap Junkyu.
"apa lo bilang?!"
"lo ganteng hehe, gw duluan ke kantin guys!" ucap Junkyu kemudian lari secepat mungkin menuju kantin.
Selama perjalanan menuju kantin, banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka bertiga, kenapa bertiga? karena Junkyu udah lari duluan, takut digebuk Hyunsuk katanya gara - gara bilang boncel.
"ini kenapa pada ngeliatin sih?" ucap Hyunsuk heran.
"gw ganteng soalnya," celetuk Jihoon
Hyunsuk langsung menatap Jihoon jijik, sementara Yoshi memasang ekspresi seperti mau muntah.
"ini Junkyu beneran lari sampe kan- anjir!" ucapan Hyunsuk terpotong karena ada seseorang yang menabraknya.
"woi kalo jalan liat - liat dong," ucap Hyunsuk
Orang yang menabrak Hyunsuk berbalik, lalu mengucap maaf karena sudah menabrak nya.
Setelah mengucapkan kata maaf, orang itu kembali melanjutkan jalan nya. Sementara itu, Hyunsuk menatap aneh ke arah orang tadi.
"kayak nya gw pernah liat, muka nya gak asing..."
"lo kenal bang?" tanya Yoshi
"gak, tapi gw pernah ketemu"
"dah mikir nya nanti aja, lanjut jalan dulu," sela Jihoon
Hyunsuk mengiyakan perkataan Jihoon, sambil berjalan ke kantin ia mencoba mengingat - ingat dimana pernah bertemu dengan orang tadi.
"OH! CEWEK GUDANG!" pekik Hyunsuk saat berhasil mengingatnya
"hah? lo ketemu cewek tadi di gudang?" tanya Jihoon
"hayo ngapain kalian berdua di gudang?" tanya Yoshi dengan nada menggoda
"gak gitu anjir! pokoknya ini gak yang kayak kalian pikirin"
"gw gak mikir apa - apa padahal," ucap Yoshi
"lah emang gw mikir apa?" tanya Jihoon
"mana gw tau, emang gw bisa baca pikiran? pokoknya gw gak ada apa - apa sama si Choi..."
"Choi Yena," sambung Jihoon
"lah lo kenal?"
"Semua orang udah kenal dia kali bang, lo nya aja yang kudet," saut Yoshi
"hah?"
"kasih tau hun," ucap Yoshi
"oke, biarkan Park Jihoon orang paling terup to the det di kampus ini menjelaskan. Choi Yena, mahasiswi jurusan psikologi yang terkenal karena terlalu pinter, katanya. Denger - denger si dia mau ikut pertukaran pelajar gitu," jelas Jihoon.
"Tapi sayang, dia sama anehnya kayak lo bang," sambung Yoshi.
"gw?" tanya Hyunsuk sambil menunjuk dirinya sendiri.
Yoshi mengangguk, "dia suka duduk sendirian di taman, jarang interaksi kalau gak butuh banget, terus suka ngilang juga"
"ngilang? dia punya kekuatan gaib gitu?"
"i don't know, tapi serius dia suka ngilang tiba - tiba gitu. misal, tadi kita ketemu dia nih, semenit kemudian dia udah ada di perpus atau bahkan di tempat lain," ujar Jihoon.
"WOI LAMA BANGET SI!!" ucap seseorang dari kejauhan, siapa lagi kalau bukan Kim Junkyu.
"oh udah sampe, cepet juga," ucap Yoshi lalu segera menghampiri Junkyu.
Saat mereka bertiga sampai di meja Junkyu, Junkyu langsung mengoceh tidak jelas.
"kok lama banget? pasti lo pada gosipin gw dulu kan?!"
"pede lo, ngapain juga gw gosipin lo, gak ada yang menarik," ujar Jihoon.
"i hate you Park Jihoon," ucap Junkyu sambil menatap sinis Jihoon.
"i love me too"
