7

96 27 1
                                        



Hyunsuk berjalan di taman sendirian, suasana taman saat itu tidak terlalu ramai.

Setelah puas berjalan di taman, Hyunsuk memilih untuk duduk di sebuah bangku di bawah pohon mangga.

"hari ini kerasa damai banget, agak aneh si..."

"apa yang kurang..."

"ah iya! hari ini gak ada berita tentang orang yang dibunuh lagi, berarti si 'dia' udah-"

"gak. 'dia' lagi nyusun strategi karena 'dia' udah tau kalo lo curiga ke 'dia'."

Hyunsuk kaget. Tiba - tiba saja ada seseorang yang memotong pembicaraan nya.

Sementara orang itu hanya cekikikan melihat ekspresi kaget Hyunsuk.

"gak usah kaget gitu, gw bukan hantu. gak, mungkin gw setengah hantu? haha," ucap orang tadi.

Setelah beberapa detik, Hyunsuk tersadar dari rasa terkejutnya itu. Dia melirik kesamping untuk melihat siapa orang yang memotong ucapan nya barusan.

"LO?!"

"oh lo inget rupanya. halo kita ketemu lagi Choi Hyunsuk. lo inget nama gw kan? jadi gw gak perlu ngenalin diri lagi," ucapnya.

Hyunsuk mendecih, "Choi Yena? gimana gw gak inget? gara - gara lo, gw kehilangan 'dia' pas di gudang kemarin"

"sorry - sorry, abis lo bego banget. ngapain coba lo mau keluar dari persembunyian?"

"ya mau nyelamatin cewek yang di gudang kemarin lah"

"gak perlu, dia gak akan bunuh cewek di gudang kemarin"

"tau dari mana lo?" tanya Hyunsuk penasaran

"insting? sebut aja gitu"

"instang insting, lo sinting"

Yena mengangkat kedua bahu nya, "anyway, wanna know about my secret? gw tau, di dalem pikiran lo, lo lagi mikir siapa gw sebenarnya gara - gara ucapan kedua temen lo"

"dih sok tau lo" sanggah Hyunsuk

Tatapan Yena tiba - tiba berubah, tatapan nya menjadi serius. Kemudian Yena mencodongkan badan nya ke arah Hyunsuk.

"i'm the one of another you're, jangan sanggah itu, because i know the truth, who are you, who's your mother and father, and you is ...., am i wrong?" bisik Yena di telinga Hyunsuk

"jadi gimana? kalau mau tau kelanjutan nya, jam 7 nanti lo dateng ke cafe deket kampus, oke?" ucap Yena lalu pergi meninggalkan Hyunsuk yang masih terdiam di tempatnya

•••

Pukul 18.30, Hyunsuk sudah berada di cafe dekat kampus seperti yang Yena bilang. Sebenarnya dia juga tidak paham kenapa dia mau menuruti perkataan Yena.

"Bego! Masih setengah jam lagi jam 7, harusnya gw dateng agak lambat"

Ketika jam menunjukkan pukul 7 tepat, terlihat seorang perempuan yang tidak asing dimata Hyunsuk, Choi Yena, memasuki cafe.

"Oh lo dateng juga, gw pikir lo gak akan dateng," ucapnya saat tiba didepan Hyunsuk.

Hyunsuk merotasikan matanya malas, "lo udah buat gw penasaran. Jadi, sekarang kasih tau gw"

"Wow sabar dulu, gw baru sampe. Jadi biarin gw minum dulu oke"

"Woi itu minum gw!"

"Bagi dikit, pelit banget"

"Tapi itu bukan minuman biasa..."

"Gw tau kok. So, apa yang mau lo tau?"

Hyunsuk terdiam. Dia berpikir sejenak untuk memilih hal mana yang harus ia ketahui lebih dulu.

"Oke, pertama, lo siapa? Maksud gw diri lo yang sebenarnya. Lo bilang, lo salah satu bagian dari orang kayak gw. Dan gw..."

"Yes, i'm a vampire"

Hyunsuk terkejut, ternyata perempuan didepan nya ini sama seperti dirinya. Tapi, kenapa Hyunsuk gak pernah ngerasain keberadaannya? Itu yang menjadi pertanyaan Hyunsuk sekarang.

"Apa lagi yang mau lo tau?" tanya Yena.

"Soal di gudang hari itu. Kenapa lo cegah gw?"

"Karena kalo lo keluar saat itu juga, lo bakal dibunuh sama dia"

"Tapi cewek itu-"

"Dia gak bakal bunuh cewek itu, ah bukan, lebih tepatnya belum. Sekiranya begitu dari yang gw baca dipikiran dia," jelas Yena.

"Lo bisa baca pikiran?"

"Ya, itu kelebihan gw. Sama kayak lo yang punya indra penciuman lebih tajam dari vampire lain"

"Kapan lo mulai curiga kalo 'dia' pelakunya?"

Yena terlihat berpikir sejenak, "gw rasa pas hari itu, hari dimana lo nemuin korban pertama," jawab Yena.

"Alasannya?"

"Lo kenal Kang Mina? Dia cerita ke gw, kalau hari itu dia ngeliat seseorang lagi ngebunuh seorang perempuan di taman"

"Itu aja?"

Yena menggeleng, "Mina cerita ke gw, kalau pelakunya tuh nusuk korban pake pisau. Dan lo tau kan? Di tubuh mayat yang lo temuin itu gak ada bekas tusukan sama sekali"

"Aneh," gumam Hyunsuk.

"Mungkin gak kalau pelakunya lebih dari satu?" tanya Hyunsuk.

Yena menggeleng lagi, "selama seminggu ini gw udah selidikin temen-temen nya 'dia', dan gw gak nemuin seseorang yang mencurigakan"

Hyunsuk pusing, kalau gini pelaku pembunuhan di kampusnya itu emang bener-bener 'dia'.

"Gw rasa cukup buat hari ini"

Yena mengangguk, menyetujui perkataan Hyunsuk.

"Gw cabut"

"Eh tunggu!"

Hyunsuk berbalik menatap Yena, "apa?"

"Gimana kalo kita kerja sama?" tawar Yena.

"Deal"

Wrong Target | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang