"Satu tambah satu hasilnya satu? Ini gw pikirin berapa kali juga gak nemu jawabannya"
"Dia belajar dari sekte mana si anjirr?!!" teriak Hyunsuk sambil menjambak rambutnya frustasi.
"Mending gw ke kantin deh, laper juga lama-lama," ucapnya lalu berjalan menuju kantin.
Sampai kantin, Hyunsuk langsung menempati bangku yang sudah diisi oleh beberapa temannya.
"Eh bang, tadi ada yang nitip ini ke gw," ucap Yoshi sambil memberikan sebuah amplop ke Hyunsuk.
Hyunsuk menerima amplop itu, "dari siapa Yos? Lo kenal?"
Yoshi menggeleng, "mukanya asing, kayaknya bukan anak kampus sini"
"Kok bisa?"
"Kan gw ketemu nya di jalan, yaudah gw pikir dia anak kampus lain. Tapi kok dia bisa kenal lo ya bang?"
Hyunsuk menggedikkan bahunya, "mungkin gw terkenal"
Seisi meja itu langsung memasang ekspresi jijik dan gestur seperti ingin muntah.
"Sirik aja lo pada"
•••
"Penasaran gw apa isi amplop nya," ucap Hyunsuk.
Hyunsuk mengambil amplop yang Yoshi berikan tadi ditas nya, dia membuka amplop itu dan ada secarik kertas didalamnya.
"Tempat penyimpanan, gelap, pribadi... Gudang? Tapi gudang bukan milik pribadi"
Dorr!
"Bang- lo bisa gak si gak ngagetin?!" kesal Hyunsuk pada gadis mirip bebek itu.
"Daritadi gw udah manggil lo ya, dari yang gw panggil lembut sampe teriak"
"Loh iya? Gw gak denger"
Yena menatap Hyunsuk malas, "gimana mau denger kalo daritadi lo asik natap itu kertas sambil ngomong sendiri," ucapnya.
"Lagi liatin apa si?" lanjut Yena lalu merebut kertas yang ada ditangan Hyunsuk.
"Loker?" ucap Yena setelah membaca isi kertas itu.
"Loker?" tanya Hyunsuk tak paham.
"Iya loker, coba sekarang cek loker lo," perintah Yena.
"Buat?"
"Banyak nanya lo, udah cepet periksa aja!"
Sesuai perintah Yena, Hyunsuk berjalan kearah lokernya dan memeriksa isi lokernya.
Saat sedang memeriksa lokernya, Hyunsuk menemukan sebuah amplop yang sama seperti yang Yoshi berikan padanya tadi.
"Eh? Hint lagi?" ucap Hyunsuk setelah melihat isi amplop tersebut.
Mendengar kata hint, Yena langsung mendekati Hyunsuk dan melihat isi amplop itu juga.
"Ini orang yang ngasih kita hint demen mtk kali ya? Dari kemarin angka mulu"
"Protes mulu lo! Masih mending dia ngasih kita hint"
"Ck iya iyaa, lo paham gak apa artinya?"
"Ngga sih, nanti aja lah mecahin nya"
Dan akhirnya mereka berdua meninggalkan area loker.
Perasaan gw ngasih hint gak susah-susah amat, batin seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari jauh.
"Gw perhatiin kayaknya lo nempel mulu sama tuh cewek," ucap Yeonjun.
"Yena maksud lo?"
Yeonjun mengangguk, "siapa lagi emang cewek yang akhir-akhir ini selalu nempel sama lo selain dia"
"Ya gimana, gw lagi ada project sama dia. Jadi mau gak mau harus selalu bareng," jelas Hyunsuk.
Yeonjun menaikan sebelah alisnya, "project? Dia kan beda fakultas sama lo bego! Project apaan? Ternak anak?"
"Goblok! Bukan lah gila, pokoknya ini project rahasia"
Yeonjun berdecih, "sok-sokan project rahasia. Awas lo tau-tau nyebar undangan," ucapnya.
"Pulang lo!"
"Eitss galak banget pak bos, nanti dulu dong lagi seru nih"
"Cih, awas lo gak diberesin lagi"
"Btw suk, tadi gw gak sengaja liat kertas diatas meja lo. Itu apaan?" tanya Yeonjun.
"Oh itu hint tentang pelakunya," jawab Hyunsuk.
"Udah ada orang yang lo curigain?"
Hyunsuk mengangguk, walau dia tau Yeonjun tidak akan melihat nya, karena mata pemuda rambut pink itu sedang fokus pada layar tv didepannya.
"Siapa?"
"Lucas"
Yeonjun mempause game yang sedang dimainkan nya, lalu menatap Hyunsuk dengan serius, "lo yakin dia pelakunya?"
Hyunsuk kembali mengangguk, "bahkan gw liat dengan mata kepala gw sendiri waktu dia ngebunuh Lia"
"Gw ada sedikit clue, gak tau ini bisa ngebantu atau ngga, tapi semoga ini bisa nyegah ada korban selanjutnya," ujar Yeonjun.
"Apa?"
"Nama korban, kalo lo teliti, mereka ngebentuk sebuah nama, coba lo tulis nama korban nya sesuai urutan ditemuin," jelas Yeonjun.
Dengan segera Hyunsuk mengambil pulpen dan secarik kertas, kemudian ia menuliskan nama-nama korban.
"Udah lo tulis?" tanya Yeonjun yang dibalas anggukan oleh Hyunsuk."Lo coret nama Lia, gak usah tanya kenapa pokoknya lo coret aja"
"Udah"
"Sekarang lo liat huruf awal nama mereka," perintah Yeonjun.
"L, U, C, A," eja Hyunsuk.
"Lo tau kan selanjutnya huruf apa? Ada kemungkinan itu inisial korban selanjutnya"
"S... Tapi jun, DI KAMPUS BANYAK YANG NAMANYA DIAWALIN S ANJENG!"
"Kalo itu... Selamat mencari bestie," ucap Yeonjun lalu melanjutkan game yang sempat ia pause tadi.
"Sialan. Untung temen lo"