15

86 21 0
                                    

"gimana?" tanya Yena pada Hyunsuk yang sedari tadi terus menatap kedepan tanpa berbicara sepatah kata.

"gimana apa?"

"itu, hint. gw tau kalo lo udah mecahin sebagian hint itu," ucap Yena.

"yen, gimana kalo kita berhenti nyelidikin kasus itu?" ucap Hyunsuk tiba-tiba.

Yena membulatkan kedua matanya, "LO GILA?!" ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

"iya gw gila! semakin gw selidikin kasus ini, semakin banyak hal diluar dugaan," ucap Hyunsuk dengan wajah frustasi nya.

Yena menghela nafas, "gini deh, kita udah sejauh ini buat nyelidikin kasus itu, dan sekarang lo minta berhenti? kalo pelakunya nanti bunuh orang lagi gimana?!"

"itu yang gw gak mau, tapi gw juga gak bisa kalo terus nyelidikin kasus ini"

"ck, terserah lo deh. gw tetep nyelidikin kasus ini, kalo lo mau berhenti, silahkan," ucap Yena lalu meninggalkan Hyunsuk sendirian.

Setelah kepergian Yena, Hyunsuk mengusak rambut nya frustasi.

"gw harus apa ya tuhann"


TING!!!

bebek kw🦆

| Dia udah bergerak
| Gw rasa dia bakal ke gedung crown
| Gw cuma ngasih tau, lo mau ikut atau
   ngga terserah


Hyunsuk membaca rentetan pesan yang dikirim Yena barusan, Hyunsuk sangat ingin pergi saat itu juga, tapi ia takut, takut kalau dugaan nya selama ini benar.



Sementara itu Yena yang sedang mengikuti 'dia' diam-diam sudah memasuki gedung crown.

Yena terus mengikuti 'dia' sampai saat ingin menaiki tangga menuju lantai 2 langkah Yena terhenti.

Yena buru-buru bersembunyi pada meja yang sudah tidak terpakai saat 'dia' menoleh ke belakang.

"sial, kayaknya dia mulai sadar kalo lagi diikutin," ucap Yena pelan.

Beberapa detik kemudian, Yena mendengar suara seseorang menaiki tangga. Yena mengintip sedikit dari celah yang ada di meja, dan benar 'dia' sudah tidak ada disana.

"Huh- untung dia cuma nengok aja," ucapnya lalu ikut menaiki tangga.

Sampai di lantai dua, Yena tidak bisa menemukan keberadaan 'dia'. Bahkan Yena sudah menggunakan kemampuan melacak nya, tapi nihil.

"Aneh, perasaan tadi dia udah naik tangga," ucap Yena sambil menggaruk kepalanya.

Yena berjalan perlahan mengitari lantai dua gedung itu, saat berhenti di sebuah ruangan, tiba-tiba saja ada yang memegang bahunya.

Yena berbalik, "nyari gw?" ucap orang itu.

Belum sempat Yena membalas perkataan orang itu, tiba-tiba semuanya gelap.



Nomor yang anda tuju-

"aishh kemana sih? giliran gw lagi butuh gini malah gak bisa dihubungin," kesal Hyunsuk.

"ah iya! oke gw minta tolong dia aja"

Hyunsuk mengutak-atik ponsel nya, mencoba mengirim pesan pada seseorang lalu setelah nya ia pergi ke suatu tempat.







Disinilah Hyunsuk sekarang, di depan gedung tua yang waktu itu sempat ia kunjungi bersama Yena.

Ya, benar. Hyunsuk mendatangi gedung crown seperti yang Yena katakan di pesan yang diterima nya beberapa saat lalu.

"Semoga apa yang gw pikirin selama ini salah," ucapnya lalu memasuki gedung itu.

"Yena? Choi Yena?" ucap Hyunsuk pelan.

Mulai dari lantai satu sampai lantai lima Hyunsuk telusuri, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan perempuan berponi itu.

"Yena ngeprank gw ya? gw udah cari ke semua lantai tapi gak ada siapa-siapa"

Karena tak kunjung menemukan Yena, Hyunsuk kembali turun ke lantai satu. Tapi, saat dilantai satu ada sebuah kertas yang ditempel pada tembok anak tangga terakhir.

"perasaan pas gw naik gak ada kertas ini deh," ucapnya sambil mengambil kertas itu.

"belakang gedung?" ucapnya setelah melihat tulisan yang tertulis pada kertas itu.

Tanpa menaruh kecurigaan, Hyunsuk segera berjalan ke belakang gedung. Saat di belakang gedung Hyunsuk melihat sebuah pintu yang mengarah ke ruang bawah tanah(?) tanpa ragu Hyunsuk langsung masuk ke dalam sana.

"gw baru tau gedung ini punya ruang bawah tanah"

"cahaya? ada orang yang udah kesini?" ucapnya pelan saat melihat setitik cahaya diujung lorong.

Dengan perasaan gugup Hyunsuk berjalan kearah cahaya itu, saat sampai pada cahaya itu, Hyunsuk sangat terkejut.

"gak mungkin," ucapnya tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Di depan nya, Yeonjun, Yena, Junkyu, dan juga entah siapa, tapi Hyunsuk seperti pernah bertemu dengannya. Mereka sedang duduk di sebuah kursi dengan keadaan tangan dan kaki terikat serta mata dan mulut mereka di tutup sebuah kain hitam.

'tapi kenapa Junkyu juga ikut disekap?' batin Hyunsuk.

Saat Hyunsuk akan menolong mereka, tiba-tiba dari balik dinding muncul seseorang.

"Choi Hyunsuk, akhirnya lo dateng juga"

"LO?!"

Wrong Target | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang