"Bekas luka nya sama... Korban nya perempuan lagi..." gumam Hyunsuk sembari berjalan menuju kantin.
"Woi Hyunsuk!" panggil seseorang saat dirinya tiba di kantin.
Hyunsuk menoleh, melambaikan tangan pada orang itu lalu berjalan menghampiri nya.
"Kok lo udah pada mesen?" tanya Hyunsuk setiba nya di meja
"Lo yang lama anjir! Kita udah nunggu dari 10 menit yang lalu," protes teman nya.
"Wkwk sorry Jun, gw ada urusan bentar tadi"
"Sok sibuk najis"
"Sorry to say, tapi gw emang orang sibuk," ucap Hyunsuk menyombongkan diri.
"Nyeh! Mau mesen gak lo? Kalo mau biar sekalian sama gw"
"Anjir lo udah makan dua porsi kyu! Masih mau nambah lagi?" tanya Yeonjun.
"Hehe laper gw bang"
"Mangka nya sebelum makan baca doa dulu gblk! Biar gak di bantuin setan," ujar Jihoon.
"Iya iyaa, mesen gak lo bang?" tanya Junkyu pada Hyunsuk.
"Hmm, kayak biasa ya," jawab Hyunsuk.
Junkyu mengacungkan jempol nya lalu pergi untuk memesan makanan.
Brakk!
Jihoon tiba - tiba saja menggebrak meja tanpa alasan.
"Anjir ngangetin lo!"
"Hehe sorry sorry," ucap Jihoon dengan cengiran di wajah nya.
"Ada apaan si emang?" tanya Yoshi.
"Ini ni, coba lo pada liat!" ucap Jihoon lalu menyodorkan ponsel nya.
Mereka melihat ponsel Jihoon bersama - sama, tapi mereka tidak paham apa maksud yang ada di dalam ponsel teman nya itu.
"Itu foto mayat tadi kan? Terus yang sebelah nya foto mayat yang kemarin di temuin bang Hyunsuk?" tanya Yoshi.
"Heem," jawab Jihoon.
"Terus apa permasalahan nya?" tanya Yeonjun.
Jihoon menghela nafas, "coba lo perhatiin, ada yang aneh gak dari foto nya," ucap nya.
Mereka memperhatikan lagi foto itu, tapi tetap saja mereka tidak paham apa maksud nya.
"Ck, gini nih, coba lo perhatiin luka yang ada di leher mayat nya," ujar Jihoon.
Mereka mengangguk sebagai tanda sudah melihat luka di leher kedua mayat.
"Lo ngerasa aneh gak sama luka nya?" tanya Jihoon.
"Luka nya... Sama persis?" jawab Yoshi ragu.
"Bingo! Itu berarti pelaku nya satu orang. Orang yang sama, kayak pembunuh perempuan yang mayat nya di temuin bang Hyunsuk"
"Jadi maksud lo ini kaya pembunuhan berantai?" tanya Yeonjun.
"Yup! Dan lagi, kemungkinan pelaku nya anak kampus sini," ucap Jihoon dengan suara pelan.
"Anak sini? Kenapa?" tanya Yoshi.
"Ya kalian pikir aja deh, gak mungkin kan orang luar bisa seenak nya keluar masuk kampus ini. Jadi, udah pasti anak sini lah!" jelas Jihoon.
"Kalau bener gitu.. Apa motif nya? Dan kenapa korban nya selalu perempuan?" tanya Yeonjun.
Jihoon mengangkat kedua bahu nya, menandakan bahwa dia tidak tau.
Sementara itu, Hyunsuk hanya menyimak percakapan ketiga teman nya itu.
"Woi! Serius amat lo pada. Gibahin gw ya?" ucap Junkyu dengan sebuah nampan berisi makanan di tangan nya.
"Penting banget lo sampe gw gibahin?" ucap Jihoon.
"Jelas! Gw ini orang penting, lo gak tau kan kalau drajat gw itu setara presiden? Lebih malah"
"Skip, halu"
"Sialan!"
•••
"Woi Soobin!" panggil Hyunsuk kepada seorang pria yang bernama Soobin
"Bang Hyunsuk!" panggil Soobin balik lalu menghampiri Hyunsuk
"Mau kemana lo?" tanya Hyunsuk
"Balik lah, gw udah gak ada kelas lagi" jawab Soobin
"Anjir enak banget! Gw masih ada satu kelas lagi"
"Wkwk semangat bang"
"Siap! Btw bin, kita seangkatan. Panggil Hyunsuk aja, jangan pake bang," ujar Hyunsuk
"Gak bisa lah bang. Kan tuaan lo dari pada gw"
"Bener si. Lagian lo kepinteran! Heran gw, apa lagi sama dua anak curut itu"
"Dua anak curut?" tanya Soobin
"Jihoon, Junkyu. Dari tampang mereka berdua itu kayak gak meyakinkan banget mereka orang pinter. Kalo Yoshi gw masih percaya," jelas Hyunsuk
"Mungkin pas pembagian otak mama mereka antri paling awal wkwk"
"Ngawur lo wkwk. Dah gw kelas dulu ya, 7 menit lagi mulai nih"
"Hmm, jangan setor muka sama absen doang abis itu mabal ya bang wkwk," ucap Soobin
"Anjir ngga lah wkwk"
"Ehh bang! Bentar deh" panggil Soobin
"Kenapa?" tanya Hyunsuk
Soobin melangkahkan kaki nya selangkah agar lebih dekat dengan Hyunsuk, lalu mencondongkan badan nya ke arah telinga Hyunsuk.
"Kemarin, pas gw pulang, gw liat..." bisik Soobin di telinga Hyunsuk.
"Anjir! Serius lo?" tanya Hyunsuk.
"Iyaa, terus gak lama abis dia masuk..." lanjut Soobin.
"Gila! Gw bakal selidikin dia, pantes aja tim otopsi gak bisa nemuin sidik jari di tubuh korban," ucap Hyunsuk.
"Hati - hati bang, bisa aja nanti dia ngincer lo juga," ucap Soobin mengingatkan.
"Tenang. Lo tau kan kelebihan gw?"
"Indra penciuman lo yang tajem itu?" tanya Soobin.
"Nope. Lo pikir gw cuma punya kelebihan itu aja?"
"Ah gw tau wkwk, yaudah gw balik ya," ucap Soobin lalu melangkah menjauh dari Hyunsuk.
Jadi dia? Gw gak kepikiran kalo pelaku nya dia. Tapi ini masih rancu, gw belum liat sendiri dia ngelakuin hal itu. Gw harus selidikin ini, batin Hyunsuk