Pagi ini Hyunsuk berniat mencari siapa saja yang namanya diawali huruf S, walau dia tidak tau ini persis seperti dugaan Yeonjun atau tidak, tapi gak ada salahnya kan dia nyoba?
"Banyak juga, tapi gw bisa persempit korban nya karena selama ini dia cuma bunuh perempuan aja," ucap Hyunsuk sambil melihat daftar nama yang ia pegang.
"Gimana? Lo udah data nama siapa aja yang awalan nya huruf S?" tanya Yeonjun yang datang tiba-tiba.
Hyunsuk menatap Yeonjun horror, "gw tau lo setan, tapi gak usah ditunjukin banget anjeng"
"Tai. Lo belum jawab pertanyaan gw btw"
"Oh? Udah nih, lo ada kepikiran gak siapa kira-kira yang bakal jadi target dia?"
"Lo kan?" tunjuk Yeonjun pada Hyunsuk.
"Kenapa jadi gw bangsat? Nama gw Hyunsuk"
"Hyunsuk, coba kalo suk nya duluan, nama lo jadi Sukhyun wkwk"
"Gak guna ngomong sama lo!" ucap Hyunsuk lalu pergi meninggalkan Yeonjun.
"Woi suk tungguin!"
•••
"Ck, kenapa harus gw sih? Ada Yeonjun juga padahal tadi," keluh Hyunsuk yang sedang membawa beberapa tumpukan buku di tangannya.
"Ini tas juga merosot terus," sambungnya.
bruk!
Seseorang menabrak Hyunsuk, otomatis buku yang berada ditangannya terjatuh, begitu pula dirinya yang sekarang sedang terduduk dilantai.
"Anj- cobaan apalagi ini ya Tuhan??"
"Eh maaf, biar saya bantu," ucap orang yang menabrak Hyunsuk barusan.
"Ya harus lah, lo udah nabrak gw"
Orang tadi merapikan buku-buku yang dibawa Hyunsuk, lalu mengambilkan tas Hyunsuk yang juga terjatuh.
"Nih buku sama tas lo, sekali lagi maaf," ucap orang itu, lalu dia membungkuk dan berjalan meninggalkan Hyunsuk.
"Hah, hari ini capek banget kayaknya," ucap Hyunsuk yang baru saja sampai di rumahnya.
Hyunsuk merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel, "hp gw dimana ya?"
"kok gak ada..." ucapnya saat tidak menemukan ponselnya disaku celana.
Karena tak menemukan nya pada saku celana, Hyunsuk mencari didalam tasnya, "ketemu! Eh apaan nih?"
"WTF- INI GW DI TANTANGAN ATAU GIMANA?" teriak nya setelah membaca isi surat itu.Tok tok tok!
"Iya sebentar!"
Ceklek
"Lah lo ngapain? Terus lo tau apart gw darimana?"
"Itu gak penting, cepet ini urgent!"
"Eh ehh, woi main nyelonong aja!"
Sekarang disini lah Hyunsuk, didalam sebuah apart seorang gadis yang akhir-akhir ini selalu bersamanya.
Sang pemilik apart menatap Hyunsuk nyalang karena sudah menerobos masuk apart nya.
"Mata lo copot gw mampusin nanti," ucap Hyunsuk.
"Ya lo main masuk apart orang aja"
"Please ya yen ini urgent, kalo ngga, gw juga ogah"
"Jadi, ada apa lo kesini?"
"Nih lo baca aja," ucap Hyunsuk lalu memberikan surat yang ia temukan di tasnya tadi ke Yena.
Yena mengambil surat itu dari tangan Hyunsuk, lalu membacanya.
Ekspresi Yena tak kalah terkejut ketika membaca surat itu, "ayo anjir otw"
30 menit sebelumnya...
Tutt tutt
"Kenapa bang?" saut suara disebrang telepon.
"Urgent kyu! Bagi gw alamat Yena," ucap Hyunsuk.
"Lo gak salah sambung kan?"
"Ya ngga lah!"
"Lo kalo mau nanya alamat anak kampus ke Jihoon lah anjir!"
"Oh bener juga, gw matiin ya bye"
Hyunsuk Jihoon calling...
"Hal-"
"Apart violeta, kamar 209 lantai 2"
"Kan gw belum bilang mau ngapain"
"Junkyu tadi chat gw, dah kan? Gw tutup ya bang"
"Curiga gw kalo Jihoon anggota sensus," ucap Hyunsuk setelah Jihoon menutup telepon.