Semalaman Hyunsuk berkutat dengan hint yang ia temukan bersama Yena di gedung Crown.
Hyunsuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "demi Tuhan gw mau sungkem sama yang bikin hint ini, gw gak paham sama sekali anjeng!"
"Yen bantuin dong," rengek Hyunsuk.
"Diem suk, gw lagi ngerjain tugas kuliah ini, gw lupa deadline nya jam 10 nanti," balas Yena.
Hyunsuk berdecak kesal, lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Yen?" panggil Hyunsuk.
"Hmm"
"Kalo selama ini kita salah target gimana?" tanya Hyunsuk.
Yena menghentikan aktifitas nya sejenak, lalu menatap Hyunsuk dengan tatapan bingung, "maksud lo?"
"Ya maksud gw, kalo selama ini pelakunya bukan Lucas gimana?"
Yena makin mengerutkan dahinya, "lo gak usah ngaco deh, kan lo sendiri yang liat dia bunuh Lia"
"Lo tau? sebenarnya gw udah paham beberapa hint yang kita temuin itu, dan beberapa hint merujuk ke tersangka baru," jelas Hyunsuk.
"Dan sekarang gw bingung, harus percaya hint yang kita temuin atau percaya sama apa yang gw liat waktu itu," sambungnya.
Yena menghampiri Hyunsuk, "kasih tau gw, siapa tersangka barunya," ucapnya dengan wajah serius.
Hyunsuk membisikkan nama tersangka baru itu pada Yena, Yena membulatkan matanya tidak percaya.
"Gak mungkin, gak mungkin 'dia' pelakunya"
•••
Siang ini Hyunsuk berada di kampus, karena beberapa jam yang lalu Yeonjun menghubunginya kalau ada sesuatu yang penting.
"Mana lagi si jamet? udah nyuruh gw buru-buru, tapi malah dia nya gak keliatan," oceh Hyunsuk.
"BANG HYUNSUK!" teriak seseorang dari kejauhan.
Hyunsuk menoleh ke sumber suara, dan benar dugaan nya, orang yang berteriak memanggil namanya barusan adalah siluman koala.
Hyunsuk langsung menghampiri Junkyu yang sedang bersama Jihoon dan Yoshi itu.
"Gak ada kelas lo bertiga?" tanya Hyunsuk.
Mereka bertiga kompak menggelengkan kepala, "baru aja selesai," jawab Jihoon sebagai perwakilan.
Hyunsuk mengangguk, "lo bertiga, ada liat Yeonjun gak?"
"Bang Yeonjun? Tadi dia ngumpul disini bareng kita, terus izin ke toilet"
"Baru atau udah lama?"
"Baru aja sih, sebelum gw manggil lo pokoknya," jawab Junkyu.
"Noh bang Yeonjun," ucap Yoshi sambil menunjuk seorang laki-laki yang sedang tebar pesona pada adik tingkatnya.
"Anj gak inget umur tuh setan, udah kakek-kakek masih aja genit," ucap Hyunsuk.
"Lah bang Yeonjun masih muda gitu juga," saut Jihoon.
"Jangan ketipu hun, bang Yeonjun tampilan luar nya doang muda, aslinya mah," ucap Junkyu.
"Hah? Ngomong apa sih lo kyu?"
Junkyu yang tersadar dengan ucapan nya langsung panik, "h-hah.. emang barusan gw ngomong apa?"
"Gak jelas lo anjeng"
Sementara itu Hyunsuk menatap Junkyu penuh selidik, "gw rasa dia udah tau identitas Yeonjun," gumamnya.
"Yoo Yeonjun yang tampan ini kembali," ucap Yeonjun.
"Anak siapa lagi yang lo kasih janji-janji manis jun?"
"Lah suk, kapan sampe lo?" kaget Yeonjun saat melihat Hyunsuk sedang duduk dihadapan nya.
Hyunsuk merotasikan matanya malas, "hal penting apa yang mau lo omongin?" tanya Hyunsuk to the point.
Sementara ketiga anak curut itu hanya menyimak sambil memakan cemilan yang mereka beli.
"Lo nemu hint di gedung crown kan? Gw saranin, lo harus percaya sama hint itu dibanding sama apa yang lo liat"
Hyunsuk menaikan alisnya, "tapi jun, kalo gw percaya hint itu, berarti pelakunya-"
"Percaya sama gw, lo gak bakal nyesel," ucap Yeonjun dengan wajah serius nya.
Hyunsuk menghembuskan nafas, "oke, tapi kalo lo salah, lo abis sama gw"
"eitss santai aja bos, percaya sama gw, gw itukan sumber kebenaran," ucap Yeonjun yakin.
"Halah, kemarin gw ngikutin saran lo malah blangsak"
"Kalo itu beda cerita hehe," ucap Yeonjun dengan cengiran bodohnya.
Sementara itu...
"Mereka ngomongin apa sih?" tanya Yoshi.
"Mana gw tau, lo pikir gw bisa baca pikiran?"
"Halah paling juga tips cara nembak cewek, lo tau kan bang Hyunsuk jomblo sejak embrio"
"Haha bener juga lo"
'Bahaya, mereka udah mulai curiga sama gw. Gw harus cari tau siapa yang udah bikin hint itu'