5

98 28 0
                                    



Dan disinilah mereka, di depan pintu masuk toilet perempuan.

"Toilet perempuan? Kalo di pikir - pikir, tempat ini lumayan jauh dari gudang. Gimana cara dia jalan secepet itu?" gumam Hyunsuk

"Ngomong apaan si lo?" tanya Junkyu

"Hah? Gak, gw gak ngomong apa - apa"

"Bang liat liat!" bisik Junkyu

"Apa?" tanya Hyunsuk

"Lukanya! Sama persis kaya mayat sebelum nya dan mayat pertama yang di temuin di gudang" ujar Junkyu

"Iya mirip. eumm... Kyu!" panggil Hyunsuk

"Kenapa bang?" saut Junkyu

"Mungkin gak si, satu orang yang sama berada di dua tempat sekaligus?" tanya Hyunsuk

Junkyu menatap Hyunsuk sebentar, kemudian tawa nya pecah.

"Haha pertanyaan lo aneh banget bang! Mana mungkin lah anjirr"

"Gw kan cuma nanya anjir!" ucap Hyunsuk

"Oke oke gw jawab, gak mungkin si pastinya. Kecuali..." Junkyu menggantungkan ucapan nya

"Kecuali?"

"Kecuali... Kalo dia bukan manusia. Itu mungkin aja, kayak vampire gitu contohnya. Kan mereka bisa lari cepet tuh, pasti bisa. Tapi gak mungkin si, mana ada vampire wkwk," sambung Junkyu.

"Ahh gitu ya... Tapi, kalo vampire beneran ada gimana?" tanya Hyunsuk lagi

"Kalo vampire beneran ada? Gw udah gila berarti kalo percaya itu"

"Tanpa lo percaya juga lo udah gila kyu," ujar Hyunsuk.

"Sialan"

•••

"Samping lo kosong kan? Gw duduk sini ya"

Hyunsuk yang sedang melamun tersadar, "hah? Oh iya duduk aja," ucapnya.

"Kenapa lo? Lagi banyak pikiran?" tanya orang di samping Hyunsuk bermaksud mengajak ngobrol

"Ya gitu lah"

"Mikirin apa si lo? Kasus mayat itu? Wkwk," tebak orang di samping nya.

"Gak lah anjir! Ngapain gw pikirin? Tugas gw aja udah banyak," jawab Hyunsuk.

"Bener juga si wkwk"








"Woahh akhirnya selesai juga. Btw, kita sekelompok buat ngerjain tugas berpasangan tadi," ujar orang disamping Hyunsuk.

"Loh iya? Gw gak denger tadi"

"Heem, tapi tumben banget kita sekelompok. Biasanya lo sama si cowo rambut pink itu"

"Yeonjun maksud lo?" tanya Hyunsuk

"Nah iya dia, gw lupa nama nya"

Hyunsuk mengangkat bahu nya, "mungkin dosen nya bosen liat gw sama dia sekelompok terus"

"Mau ngerjain dimana btw?" sambung Hyunsuk

"Cafe deket kampus aja, jam 7"

"Kenapa gak nanti aja? Ini kelas terakhir lo hari ini kan?" tanya Hyunsuk

"Gw ada urusan nanti, jadi gak bisa kalo lo mau ngerjain jam segitu"

"Ah gitu, oke jam 7 di cafe deket kampus"

"Oke, gw cabut duluan bro, ada urusan mendesak," ucapnya kemudian menenteng tas beserta hoodie nya keluar.

•••

'gudang lagi?' batin Hyunsuk

'heran gw sama ni orang, suka banget main ke gudang kayaknya'

'ehh ehh bentar, itu cewek siapa lagi anjir?!'

Hyunsuk melihat 'dia' menghampiri seorang perempuan lagi, dia sudah dalam posisi siaga kalau - kalau 'dia' akan membunuh perempuan itu.

'Dia' semakin mendekat ke arah perempuan yang ada di dalam gudang, insting Hyunsuk mengatakan bahwa perempuan itu sedang dalam bahaya.

Hyunsuk melangkah perlahan untuk mencegah hal yang ia takutkan terjadi. Tapi, saat Hyunsuk hendak keluar dari tempat persembunyian nya, seseorang menarik tangan nya dan membuat Hyunsuk kembali menunduk.

"Siapa lo?" tanya Hyunsuk setengah berbisik pada orang yang menarik lengan nya.

Bukan nya menjawab, orang itu malah menaruh jari telunjuknya di bibir. Mengisyaratkan pada Hyunsuk untuk diam.

Hyunsuk menaikan sebelah alisnya, ia tidak paham kenapa orang disampingnya ini menyuruhnya untuk diam.

Semenit kemudian, terdengar pintu gudang terbuka. Hyunsuk langsung menampakan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi.

"LOH KOK GAK ADA?!"

"Berisik banget lo, untung orang tadi udah pergi jauh"

Hyunsuk langsung menoleh ke asal suara, memicingkan matanya untuk mencoba menebak siapa orang disampingnya.

"Lo..."

"Yena. Choi Yena," ucapnya sambil mengulurkan tangan nya.

Hyunsuk mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan Yena dengan ragu - ragu.

"Gw Hyunsuk, Choi Hyunsuk"

"Oke," ucapnya lalu berbalik berjalan meninggalkan Hyunsuk.

Saat Yena sudah keluar dari gudang, Hyunsuk baru menyadari ada sesuatu yang janggal.

"GW LUPA TANYA KENAPA DIA NARIK TANGAN GW!!" teriak Hyunsuk

Sementara Yena yang berada diluar gudang hanya cekikikan mendengar teriakan Hyunsuk yang masih bisa ia dengar samar.

Wrong Target | Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang