𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 🍼 [✓]

˚₊· ͟͟͞͞➳❥ 27.

"Yongie, Yongie"

"Hn"

"Lihat deh"

"Sebentar sayang" Jawab Taeyong tanpa menoleh karena sedang sibuk memotong sayuran.

"..."

Hening,

5 menit kemudian.

"Kenapa um?-"

"Ya ampun jangan menangis" Taeyong terkejut saat berbalik menemukan Jaehyun yang sudah menangis tanpa suara.

Greb.

"Mian Jae.."

"Hiks Yongie da tayang Jae gi? Hiks appo Yongie appo!"

"Astaga no, Yongie mencintai Jae sangat sangat, jangan seperti itu"

"But- eung.. hiks mian~"

Mood swings on-Taeyong.

"Cup cup cup, Yongie disini tidak pergi Jae tidak boleh berpikir negatif.."

"Hhh~ Yongie dada Jae atitt~" Padahal tadi ia sendiri yang memukuli dadanya saat menangis.

"Utututu sayang.."

"Beri Jae kiss disini" Pipi, dan bibir.

"Janji berhenti menangis, right?"

"Hum- nenen?"

"..."

"Ya? Yayaya? Janji da gigit, kan kan Jae udah da nenen 2 jam"

"Apapun untuk Jae"

Cup, cup.

"Hahahaha, Yongie"

"Iya?"

"Yongie suntik payudara?"

"Apa?! Yang benar saja, tidak"

"Tapi ini bertambah sedikit lebih besar"

"Ya karena Jae suka menyusu mungkin?"

"Yongie mau suntik payudara?"

"..."

"No"

"Yaah, kenapa? Kan Jae bisa remas-remas.."

"Jika seperti itu secara tidak langsung Jae ingin membuat Yongie seperti wanita"

"..."

"Bagaimana pun Yongie tetap pria, Yongie akan menjadi diri sendiri tidak akan pernah berubah, Jae tidak boleh seperti itu lagi" Sebenarnya sulit untuk mengucapkan itu pada Jaehyun tapi ini demi kenyamanan dirinya pikir Taeyong.

"..."

"Yongie hanya menegur jangan menangis, sudah janji kan?"

"Yongie"

"Um?"

"Bagaimana jika Jae menyukai wanita?"

Senyum lembut terukir dibibir Taeyong.

"Itu lebih baik, karena Jae bisa kembali pada jalan yang benar, jika memang benar-benar itu terjadi.. Yongie akan melepaskan Jae sepenuhnya Yongie janji"

Saat satu-persatu kata keluar dari bibir cantik tersebut rasanya sangat sakit tapi jika memang itu bisa membuat Jaehyun kembali pada jalan yang benar, kenapa tidak?

Hening.

"Pinky promise?" Tanya Jaehyun di angguki Taeyong.

Keduanya sudah menyatukan kelingking masing-masing, bahkan di jari manis tangan kanan terdapat cincin pernikahan yang melingkar sebagai saksi janji suci dibuat.