𝐌𝐢𝐥𝐤 𝐦𝐨𝐦𝐦𝐲 🍼 [✓]

˚₊· ͟͟͞͞➳❥ 21.

"Sudah dad katakan jangan main di dalam, Jung Jeno."

"..."

"Sekarang lihat, televisi nya terjungkal karena bola ini"

"..."

Mark, Beomgyu, dan Sungchan hanya diam duduk di sofa sembari melihat saudaranya yang sedang di tegur sang ayah, tidak bisa menolong karena mereka juga takut.

"Tatap dad ketika sedang bicara" Ucap Jaehyun, karena sedari tadi Jeno sibuk memainkan lidi di atas meja.

Jeno masih diam dan tidak bergeming, ia tidak memiliki nyali untuk menatap daddy nya. Apa lagi Jaehyun sudah memanggilnya menggunakan nama lengkap, itu pertanda buruk pikir Jeno.

"Jung Jeno."

"Nono angkat dagu mu.." Bisik Beomgyu dari samping.

"..."

Mau bubu-Jeno.

"Gyu, hentikan okay?" Ucap Jaehyun lembut.

"Mian dad.."

"Kemari Jeno"

"..."

"Jeno tidak dengar dad? Kemari"

"Hiks mau bubu~" Tangisnya pecah ketika ia menjatuhkan wajahnya di tumpukan tangan.

"..."

Padahal Jae tidak marah, hanya memberi teguran-Jaehyun.

"Hiks hiks bubu.. mau bubu~"

Hup.

Jaehyun menggendong anaknya dalam pelukan, membuat Jeno menangis bukan tujuannya ia hanya ingin Jeno tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Dasar cengeng, daddy tidak marah hanya menegur Nono.. mian jika Nono menganggap dad memarahi Nono" Ucap Jaehyun lembut, tangannya mengelus punggung mungil anaknya yang sedikit bergetar.

Mark yang mengerti jika Jaehyun dan Jeno butuh waktu pun mengajak adik-adiknya untuk masuk ke dalam kamar dan tidur siang karena jam sudah menunjukkan pukul 12.28

"Gyu, Uchan ayo masuk kamar dan tidur siang" Ajak Mark.

"Um"

"Hum, ayo" Setelah itu mereka pergi meninggalkan Jaehyun dan Jeno yang masih berpelukan.

Fyi, Jeno mengalungkan tangannya di leher Jaehyun, dan Jaehyun menggendong anaknya seperti bayi koala.

"Mian Nono sudah nakal hiks mian dad~"

"Tak apa, jangan di ulangi okay?"

"Huum!"

"Pinky promise?"

"Pinky promise!" Anak itu menautkan kedua kelingking.

"Bubu pulang"

Taeyong baru saja pulang dari supermarket untuk membeli beberapa keperluan, itu alasan mengapa ia tidak ada saat kejadian tadi.