4

6.1K 567 2
                                    

HAPPY READING GUYS 💚💚💚










Pagi ini taeyong dan 2 adik kandungnya sarapan tanpa mama papa karena mereka sibuk dengan urusan butik dan kantor.
"Padahal ini hari libur, tpi papa dan mama sibuk" keluh jisung sambil mengacau makanannya.
"Sudah, tidak usah bnyak mengeluh" sahut Mark.
"Ahjuma, apa haechan belum bangun?" Tanya Taeyong.

"Tadi saya sudah bangunkan, tpi sepertinya belum bangun" jawab ahjuma, Taeyong mengangguk lalu ahjuma melanjutkan pekerjaannya.

Dikamar, haechan masih setia memejamkan matanya, bukan karena dia malas tpi badannya sangat sakit untuk bergerak. Lebam di wajahnya semakin ungu, robekan di bibirnya juga belum sembuh.

Hari semakin siang, Taeyong menemani kedua adiknya bermain game. Namun tiba tiba dia ingat haechan belum makan dari pagi lalu dia beranjak menuju kamar haechan.
Tok...tok...tok
"Haechan, buka pintunya. Ini sudah siang" panggil Taeyong, karena tidak ada pergerakan dari haechan, akhirnya Taeyong memutuskan untuk masuk kamar haechan.

Taeyong melihat haechan tidur memunggunginya, lalu dia mendekat ke ranjang haechan.
"Haechan-a, ayo bangun. Nnti papa bisa marah klau kamu bangun siang. Knpa kamu selalu cari masalah si" ujar Taeyong, namun haechan tetap tidak merespon. Karena kesal, Taeyong menarik selimut haechan lalu menarik haechan agar terlentang.

Namun alangkah kaget Taeyong melihat haechan mengeluarkan banyak keringat dan lebam yg mulai keunguan di wajah haechan. Taeyong langsung memegang dahi haechan dan terasa sangat panas.
"Haechan kmu demam" kata Taeyong panik.
"Mark!!! Jisung!!!" Teriak Taeyong.

Karena mendengar teriakan taeyong, Mark dan jisung langsung berlari ke kamar haechan.
"Kenapa dia kak?" Tanya Mark terkejut.
"Aku juga tidak tahu, cepat tlpn dokter Jhony" perintah taeyong. Lalu dengan segera Mark menghubungi dokter Jhony.

"Akkhhh shhh eunggghh" rintihan sakit mulai keluar dari mulut haechan dan matanya mulai terbuka.
"Haechan-a sebentar lagi dokter datang, sabar ya" kata Taeyong untuk menenangkan haechan.
"A...aku baik baik saja" sahut haechan lirih. Tiba tiba haechan kembali meremat perutnya yg mulai sakit dan yg membuat mereka semakin panik, haechan kehilangan kesadaran.

dokter keluarga mereka datang lalu memeriksa keadaan haechan. Sedangkan taeyong, Mark dan jisung menunggu di luar kamar. Jhony mengamati setiap luka yg ada di wajah dan tubuh haechan.
"Jngan beritahu apapun kepada mereka" kata haechan sambil perlahan membuka matanya.

"Mereka pasti khawatir dengan keadaanmu"
"Aku mohon...aku tidak apa apa"
"Siapa namamu?"
"Lee haechan"
"Aku Jhony, jika ada masalah. Kau bisa ceritakan kepadaku. Dan berhenti minum obat obat itu, kamu tahu ginjalmu sudah tidak normal kan". Haechan hanya mengangguk kemudian Jhony pergi keluar dari kamar haechan.

"Bagaimana dok?" Tanya Mark
"Dia hanya butuh istirahat, jngan terlalu membuat dia stress. Kalau begitu saya pamit" kata Jhony lalu pergi dari rumah itu. Mereka masuk ke kamar haechan dan mendapati dia sedang tertidur.

Mereka mendekat ke ranjang haechan. Jisung tiba tiba menggengam tangan haechan.
"Tangan kak haechan lembut sekali kak" kata jisung dengan cengiran khasnya.
"Aku tidak peduli, dia tetap saja benalu di kelurga kita" kata Taeyong.

Taklama mama sampai di rumah lalu segera ke kamar haechan. Taeyong dan adik adiknya terkejut karena melihat mama tiba di kamar haechan dengan berlari.
"Mama" kata mereka.
"Apa yg terjadi sama haechan?" Tanya mama
"Dia hanya demam biasa kata dokter Jhony" jawab Mark.
"Mama tahu dari mana kalau haechan sakit?" Tanya taeyong.
"Aku yg tlpn mama" sahut jisung.

Mama duduk di samping haechan membelai Surai coklatnya.
"Kalian keluar saja, biar mama yg jaga haechan" perintah mama, mereka pun meninggalkan mama dan haechan.

Hari sudah semakin sore, haechan terbangun dan dia melihat mama tirinya sedang tertidur di meja belajarnya.
"Maafkan aku Tante karena sudah masuk dan merusak kehidupan mu" batin haechan. Mama terbangun dari tidurnya lalu melihat haechan sedang mengeringkan rambutnya.

"Haechan kamu mandi?" Tanya mama
"Iya Tante" jawab haechan. Mama terkejut karena untuk pertama kalinya haechan mau bicara dengan nya.
"Apa masih ada yg sakit? Atau kita ke rumah sakit saja" kata mama
"Tidak usah, aku sudah baikkan".

Haechan memutuskan untuk pergi keluar setelah makan malam, saat dia berjalan jalan, dia bertemu Vernon dan teman temannya.
"Wahhhh kita bertemu anak haram disini. Kebetulan sekali"
"Aku sedang malas untuk ribut" kata haechan.

Tiba tiba Vernon memukul rahang haechan hingga ia terjatuh.
"Kenapa kalian selalu menggangguku!!" Bentak haechan
Bughhh
Vernon menghajar haechan lagi.
"Aku tidak suka saja dengan mu" ujar Vernon kemudian mereka menghajar haechan habis habisan di tempat sepi itu lalu meninggalkannya begitu saja.

Haechan dengan susah payah berjalan dengan tenaga yg ia punya. Ia melihat seorang yg seumuran dengan Taeyong menyebrang jalan tapi sibuk dengan ponselnya. Pemuda itu tidak sadar, bahwa ada mobil pickup melaju cepat kearahnya. Haechan berlari menuju pemuda itu
"Kak awas!!!!" Teriak haechan sambil terus berlari.

Pemuda itu menoleh lalu sorot mobil itu semakin dekat ke arahnya dan..
Greppp
Brughhh
Haechan berhasil meraih pemuda itu dan mereka selamat, walaupun mereka sedikit tergores karena jatuh.
"Awwwww shhhh" rintih haechan. Pemuda itu tampak syok, tpi pandangan nya tertuju pada haechan yg kesakitan.

"Terimakasih banyak. Kalau tidak ada kamu, aku pasti sudah mati" kata pemuda itu.
"Sama sama. Lain kali perhatikan langkahmu kak" sahut haechan.
"Namaku Kim doyoung, namamu?" Ucap pemuda bernama doyoung.
"Haechan, Lee haechan" ujar haechan.

Lalu doyoung dan haechan duduk di taman sembari mengobati luka haechan.
"Maaf ya, aku membuatmu terluka"
"Tidak kak. Ini hanya luka kecil"
Taklama seorang ibu ibu menghampiri doyoung lalu memeluknya.
"Apa kamu terluka sayang?" Tanya ibu itu.
"Tidak mam, dia telah menolongku" sahut doyoung sambil memperkenalkan haechan.

"Tante sangat berterimakasih sama kamu nak haechan"
"Sama sama Tante. Kalau begitu aku pamit pulang dulu" kata haechan.
"Biar kami antar" ujar doyoung.
"Tidak usah kak. Permisi" haechan lalu melangkah kan kakinya menjauh dari mereka.

Sesampainya dirumah, haechan melihat seluruh keluarganya tengah menonton film bersama. Haechan tidak ingin menganggu langsung melesat ke kamarnya.

Didalam kamar haechan tidak langsung tidur, tpi mengobati luka akibat ulah vernon setelah itu pergi ke balkon kamarnya, perlahan air matanya mulai jatuh. Nafasnya mulai sesak, dadanya sakit dan kepalanya mulai sakit juga, haechan menutup telinganya karena banyak suara yg ia dengar.
"Menjijikan"
"Anak haram"
"Anak pelacur"
"Benalu"
"Anak haram....anak haram!!"

Mata haechan kini tertuju pada dasar rumah dari balkonnya, tangannya bergetar menggengam pembatas balkon itu sangat erat.
"Tenang...tenang... semua akan baik baik saja. Tenang" ucap haechan sambil memukul mukul dadanya.






F.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang