17

5K 507 13
                                    

HAPPY READING GUYS 💚💚💚


Hari bulan terus berganti dan tidak ada yg berubah dalam hidup haechan semua masih sama. Meski papa sudah jarang memukulnya namun sikap orang di rumah itu tetap acuh.

Hari ini sepulang sekolah, haechan kerumah sakit untuk kontrol dan menemui Jhonny, dokter yg selama ini sudah sangat baik kepada nya.

Sesampainya di rumah sakit, haechan langsung bergegas menuju ruangan Jhonny.
"Hay dok.." sapa haechan sambil tersenyum lebar.
"Masuklah Chan". Haechan pun masuk dan langsung duduk di sofa sambil memakan es krim yg ia beli dalam perjalanan tadi.

"Apa perutmu sudah membaik?"
"Dokter salah bertanya... Harusnya dokter bertanya, apakah ginjalmu masih berguna? Hehehe" tawa haechan lalu menjilat es krim nya lagi.
"Chan. Ceritakan keadaan kamu sama papamu. Pasti dia akan meluluh Chan"

Haechan terdiam seketika, senyumnya pun ikut luntur. Dia menggeleng.
"Tidak. Aku sudah cukup banyak berhutang Budi pada mereka. Aku tidak mau menambah beban mereka"
"Tapi Chan ginjalmu_"
"Aku tahu...aku tahu dok. Aku bisa sendir, aku baik baik saja"
"Kamu tidak baik baik saja Chan!!"
"AKU BAIK BAIK SAJA!!!" Bentak haechan.

Tangan haechan mulai gelisah bahkan es krim itu sudah jatuh ke lantai.
"Aku bukan bagian dri keluarga papa. Bahkan papa tidak pernah mengharapkan kehadiranku. Jdi biarkan papa bahagia dan aku tidak akan menjdi bebannya".

Setelah mengatakan hal itu, haechan pergi dri rumah sakit dan menuju pulang kerumahnya. Di dalam taksi haechan sesekali mengusap air matanya. Sesampainya di rumah, haechan melihat mama dan saudara tirinya sedang sibuk menata beberapa foto.
"Sini bantuin" kata Mark sambil menarik lengan haechan.

Mereka berlima akhirnya menata dan mengelap satu persatu foto yg akan di pajang.
"Lihat foto kak Mark, sudah jadul sekali" ledek jisung dan berakhir aksi kejar kejaran oleh mereka. Seperti biasa Taeyong selalu menjadi penengah kedua adik kandungnya.

Mama dan haechan masih setiap mengelap foto foto itu, sesekali mama tertawa melihat tingkah mereka. Kemudian jisung berlindung di belakang haechan.
"Kak haechan tolong. Kak Mark terus mencubit ku"
"Yakkkk jisung, kemari kamu.. kemari!!"

Lalu jisung berlari menjauhi haechan dan disusul oleh Mark kemudian taeyong. Seulas senyum tipis muncul di bibir haechan, diam diam mama melihat haechan yg sedang tersenyum.
"Jessica, maaf aku belum bisa memaafkanmu dan menerima putramu" batin mama.

Sedangkan dibalik pintu masuk, papa juga diam diam ikut tersenyum melihat kebahagian keluarganya dan ntah kenapa, papa juga tersenyum melihat senyum tipis yg tergambar di bibir haechan. Karena sejak kelahirannya, dia baru pertama kali melihat senyum haechan yg begitu teduh.

Haechan kembali membersihkan foto foto tadi, tiba tiba matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yg tak asing baginya..
"Fotoku" batin haechan heran.

"Fotoku" batin haechan heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang