HAPPY READING GUYS💚💚💚
Keesokan harinya, dikampus Taeyong. Dia duduk di kantin bersama teman temannya, namun dia nampak sedang memikirkan sesuatu.
"Kamu kenapa Tae? Dari tadi tampak sedang memikirkan sesuatu" tanya yuta.
"Kamu sedang bertengkar dengan Karina?" Tambah jaehyun.
"Tidak, aku hanya sedang memikirkan nasib keluarga ku" jawab taeyong."Kalau kamu punya masalah cerita saja, kita sudah berteman sejak kecil. Jadi kamu bisa cerita apapun pada kami" jelas jaehyun. Taeyong menarik nafas berat lalu mulai memandang sahabat sahabatnya.
"Kalian sudah tahu tentang keluargaku kan. Tentang wanita yg hampir menghancurkan keluargaku".
"Iya, kami tahu. Memang ada apa?" Tanya yuta dengan serius."Wanita itu sudah mati, tpi sekarang anaknya tinggal bersama kami. Itu yg membuatku semakin membenci wanita yg sudah mati itu dan membuatku tak nyaman" lanjut taeyong, yuta menepuk pundak sahabatnya dengan pelan.
"Tae, anak itu tidak bersalah. Dia sudah kehilangan ibunya. Yg dia punya sekarang hanya kalian" ujar yuta."Tapi aku tidak bisa melupakan air mata yg sudah mamaku jatuhkan karena ibunya" sahut taeyong sambil mengepalkan tangannya. Jaehyun dan yuta saling memandang, mereka tahu seberapa benci taeyong terhadap ibunya haechan.
Disebuah cafe. Mark, jisung dan teman temannya juga sedang nongkrong bersama. Mereka bercerita sambil sesekali tertawa.
"Kak Mark, kenapa kita tidak mengajak kak haechan tadi?" Tanya jisung, seketika tawa Mark pun luntur."Jisung, jngan pernah bahas tentang anak haram itu disini" sahut mark. si kembar Jeno jaemin diam, begitupun chenle dan renjun.
"Aku kan hanya bertanya, kenapa kak Mark tidak mengenakan hati sekali jawabannya" ucap jisung kesal lalu pergi meninggalkan cafe, dia memilih pulang sendiri."Yaaaaaa!!! Jisung" panggil chenle, tpi dia tidak berniat menyusul jisung keluar cafe.
"Biarkan saja, dia bisa pulang sendiri" kata Mark datar.
"Mark, bukankah kamu sedikit kasar dengan jisung" tutur Jeno. Mark menaruh gelas yg berisi jus semangka ke meja.
"Aku tahu Jen. Tpi setiap mendengar nama anak haram itu, semua hal buruk dalam keluargaku berputar di dalam otak ku"
"Tapi kamu juga tidak seharusnya sangat membenci haechan, karna dia juga tidak tahu apapun" kata renjun. Lalu keheningan mulai menyelimuti mereka.Disisi lain, jisung berjalan sambil terus mendumel tentang Mark terus menerus. Lalu ia melihat orang yg menjadi penyebab dia kesal dengan Mark, dia adalah haechan. Karena jisung penasaran, ia pun mengikuti haechan. Haechan naik bus, dia naik taksi untuk mengikuti bus yg di tumpangi haechan.
Setelah beberapa menit, haechan sampai di gedung krematorium. Jisung pun ikut masuk ke dalam gedung itu, mengikuti haechan. Taklama jisung melihat haechan berdiri di sebuah kaca berisi foto wanita cantik. Haechan tersenyum melihat foto itu.
Haechan mengusap kotak kaca itu dengan lembut, lalu air matanya mulai jatuh. Di dalam sana ada gambar dirinya ketika kecil dan foto sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.I.N.E
Random⚠️ Trigger warning ⚠️ semua cerita hanya fiksi dan karangan author. jadi jangan terbawa sampai ke kehidupan real. bacalah dengan bijak ya😁💚💚💚