HAPPY READING GUYS💚💚
Dalam perjalanan pulang, haechan sudah mulai tenang, dia sudah tidak berteriak dan merintih kesakitan lagi. Dia tertidur sesekali nampak haechan tidak nyaman dalam tidurnya.
Setelah tiba di rumah, Jhonny bermaksud untuk menggendong haechan namun haechan sudah lebih dulu bangun dari tidurnya.
"Biar kakak antar kamu ke kamar?" Kata jungwoo. Namun dengan halus haechan melepaskan genggaman jungwoo.Lalu dengan lemas haechan berjalan memasuki rumah, jungwoo hendak menyusul haechan namun di cegah oleh Jhonny.
"Biarkan haechan sendiri dulu" kata Jhonny dengan wajah sendu.Setelah memasuki kamar, haechan segera mengunci kamar itu kemudian tubuhnya meluruh ke lantai yg dingin, air matanya kembali mengalir jatuh. Berkali kali dia memukul dadanya dengan lumayan keras.
"It's not fine hiks hiks hiks it's not fine...aku lelah. Kenapa semuanya harus ku ingat lagi hiks hiks sungguh aku lelah tuhan hiks hiks hiks"Potongan potongan masalalu haechan mulai berputar dipikirannya bahkan semakin jelas. Mata haechan sembab dan merah. Dengan langkah terburu buru, haechan beranjak ke nakas lalu mencari sesuatu di dalam sana dan benda itu berhasil di temukan, sebuah cutter lipat berukuran kecil.
Haechan mulai membuka bagian tajam cutter itu, tangisannya semakin menjadi saat melihat kilat tajam dari mata cutter itu.
"Hiks hiks haaaa!!! Aku lelah!!! Aku tidak baik baik saja!!! Semuanya bohong!!!! Haaaaaa!!!"Srettt
Srettt
Srettt
Dia berhasil menggores lengannya sendiri, lagi. Di tempat yg sama, seperti saat 2 Thun yg lalu. Darah mulai menetes ke lantai bahkan mengotori baju dan celana haechan.Namun haechan hanya terdiam dengan tatapan kosong bahkan air matanya masih mengalir.
"Bunda.,."lirih haechan
"Aku ingin bahagia hiks hiks hiks aku ingin bahagia!!!!!"
Prangggg!!!!!!!Jungwoo tiba tiba merasa tidak tenang memikirkan haechan. Lalu dia bergegas mencari kunci cadangan untuk kamar haechan.
"Jngan, haechan butuh sendiri" cegah Jhonny.
"Kak, haechan sekarang butuh tempat mengadu, butuh sandaran, butuh penguat. Kita tau bagaimana haechan kalau sedang kambuh bukan, aku khawatir kak"Tiba tiba Jhonny merebut kunci cadangan itu dan segera berlari ke kamar haechan disusul oleh jungwoo sedangkan Irene diminta menunggu di bawah.
Sampai di depan kamar haechan, perlahan Jhonny mengetuk pintu kamar haechan.
Tok tok tok
"Haechan, ini kak Jhonny. Bisa kakak masuk? Ada yg ingin kakak katakan padamu". Namun tidak ada jawaban, Jhonny dan jungwoo saling memandang lalu meyakinkan diri untuk membuka kamar haechan dengan kunci cadangan.Namun sebelum kunci cadangan itu masuk tempatnya, haechan terlebih dahulu sudah membuka pintu. Dapat mereka lihat sosok haechan yg sudah berganti pakaian dengan rambut basah dan tidak bisa ditutupi mata sembabnya.
"Maaf kak, tdi aku mandi sebentar. Ada apa kak?"Yang di tanya hanya saling menatap bingung.
"Boleh kami masuk?" Kata jungwoo, lalu haechan mempersilahkan kedua kakaknya masuk. Mereka melihat sekeliling kamar haechan, masih rapi dan bersih. Itulah haechan, dia bisa dengan cepat membereskan kekacauan yg baru saja dia buat."Apa kamu mau makan sesuatu?" Tawar Jhonny.
"Emmm,.aku ingin ice cream coklat kak"
"Baiklah kalau begitu, ayo ikut dengan ku" kata jungwoo sambil menarik lengan haechan pelan. Tapi..
"Akhhhh" haechan merintih.Lalu Jhonny dengan segera menggulung lengan kemeja milik haechan, akhirnya terpampang lah perban yg basah karena darah.
"Kita kerumah sakit" kata jungwoo.
"Aku baik baik saja kak, kita tidak perlu ke rumah sakit". Perlahan air mata Jhonny jatuh."Aku gagal..aku gagal jadi sosok pelindungmu Chan"
"Tidak kak tidak. Kak Jhonny tidak gagal, aku yg salah kak hiks hiks maafkan aku kak hiks hiks". Haechan menangis sambil memeluk Jhonny dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
F.I.N.E
Random⚠️ Trigger warning ⚠️ semua cerita hanya fiksi dan karangan author. jadi jangan terbawa sampai ke kehidupan real. bacalah dengan bijak ya😁💚💚💚