25

5.9K 531 27
                                    

HAPPY READING GUYS 💚💚
TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA HARAP MAKLUM🤗🤗














Pagi hari tiba, haechan masih setia dengan alam mimpinya. Irene juga masih setia menemani adik iparnya yg satu itu, sambil sesekali mengompres kening haechan yg terasa panas.

Taklama jungwoo dan Jhonny masuk ke kamar haechan.
"Apa masih panas kak?" Tanya jungwoo
"Iya, badan haechan sangat panas. Aku jadi khawatir"
"Itu karena efek syok semalam. Nanti kalau dia sudah bangun, beri dia obat ini" jelas jhonny sambil mengulurkan obat kepada istrinya.

Hari mulai siang, haechan perlahan mulai membuka matanya. Dengan pelan, dia berusaha untuk duduk, sesekali haechan memegangi kepalanya yg berdenyut. Lalu pandangannya beralih ketangan kanannya yg berbalut perban.

"Terjadi lagi" ucap haechan lirih sambil tersenyum miris kepada dirinya sendiri. Kemudian haechan turun dari ranjangnya lalu berjalan ke kamar mandi. Didalam kamar mandi, haechan berdiri di depan cermin sambil mengenggam obat yg tadi pagi di tinggalkan Jhonny.

"Persetan dengan obat ini". Haechan melempar obat itu kesembarang arah, hingga berceceran di lantai. Air matanya mulai jatuh di pipi, dengan kasar haechan mengusap air matanya. Hingga suara Irene menyadarkan haechan dari lamunannya.

"Haechan, apa kamu di dalam?"
"I..iya kak, aku sedang mencuci muka. Sebentar lagi aku keluar".
Tak menunggu waktu lama, haechan pun keluar dari kamar mandi. Dia melihat Irene sedang mencari cari sesuatu, yg sudah ia tebak pasti obat yg di berikan Jhonny tadi pagi.

"Kak mencari apa?"
"Obat, tdi pagi kakakmu meninggalkan obat untukmu. Tpi di mana ya, sepertinya aku letakkan di atas nakas ini"
"Aku sudah meminumnya kak". Irene segera menghentikan aktifitasnya mencari obat itu.

"Kenapa tidak menunggu kakak?"
"Aku bisa sendiri. Lagi pula obat itu bisa di minum sebelum makan juga" jawab haechan sambil tersenyum lebar. Irene mendekati haechan, merapikan Surainya.
"Tetaplah tertawa seperti ini Chan. Melihatmu menangis kesakitan seperti tadi malam adalah hal buruk dalam hidup kami"

"Kak Irene kenapa? Apa haechan berbuat salah?"
"No honey, kakak bersyukur bisa menjadi kakakmu. Sekarang kmu ganti baju, kita makan. Kakak sudah siapkan makanan favorit mu" ucap Irene lalu pergi dari kamar haechan.

Sore ini haechan benar benar merasa jenuh berada di rumah sendiri. Jungwoo pergi bertemu kawan lamanya, Jhonny berkerja sedangkan Irene sedang ke rumah sakit tempat Jhonny bekerja untuk kontrol kehamilan. Akhirnya dengan ke beraninya haechan memutuskan untuk jalan jalan sendirian ke sungai han.

Sampai di sungai Han, haechan berdiri di tepi danau menikmati pemandangan sore sungai Han dan juga angin yg sejuk.
"Kenapa aku seperti melupakan sesuatu ya, tpi apa?" Gumam haechan.
"Ah sudahlah, nnti juga ingat" lalu haechan mulai berjalan jalan sambil sesekali tertawa.

Namun tiba tiba ponselnya berdering dan terpampang Nama kak jungwoo disana.
"Isss pasti aku kena omel". Lalu haechan menjawab panggilan dari jungwoo.
"Yakkk!!! Pergi kemana kmu?!!!"
"Jangan berteriak,,,aku tidak budeg"
"Sudah kubilang jngan pergi sendirian. Bahaya"

"Ok ok, sorry...aku di sungai Han sekarang. Tolong jemput ya"
"Dasar bocah tengil, tunggu di situ. Jngan kemana mana"
"Ok ok...bye bye" kemudian haechan mematikan sambungan teleponnya.
"Selalu saja marah marah, kurasa dia akan cepat punya keriput".

Saat sedang berjalan jalan, haechan tidak sengaja di tabrak oleh seorang perempuan, hingga membuat bajunya basah terkena jus.
"Ohh maaf maaf, aku benar-benar tidak sengaja"
"Issss it's okay, no problem".

Perempuan itu adalah Karina. Karina terkejut seperti tidak percaya bahwa di hadapannya sekarang ada adik dari kekasihnya yg sudah lama hilang.
"Hae...haechan?". Haechan menatap Karina dengan bingung.
"Kamu mengenalku?"
"Kamu haechan kan? Ini benar-benar haechan. Tunggu aku akan menyuruh kakakmu kemari"

Dengan bingung haechan masih sibuk dengan bajunya yg basah. Ditempat lain, taeyong segera berlari untuk menemui Karina karena kabar yg Karina berikan adalah hal yg selama ini dia dan keluarganya harapkan.

"Kamu tidak mengenalku?" Tanya Karina pada haechan, lalu haechan hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Aku harus pergi, kakak ku sudah menunggu"
"Tunggu Chan, kakakmu sedang kemari"
"Tidak, mungkin kamu salah orang. Saya permisi"

Saat haechan membalikkan badan, dia bertemu dengan taeyong. Taeyong bener bener tidak menyangka bahwa dia adalah haechan yg ia dan keluarganya cari selama ini. Mata taeyong mulai berkaca kaca, perlahan dia mendekati haechan.
"Haechan" katanya lirih.

"Who are you?" Sahut haechan. Bagai tersambar petir, taeyong terkejut karena haechan tidak mengenalinya.
"Chan, ini aku. Kak taeyong. Aku kakakmu Chan, kita pernah tinggal satu rumah. Ayo kita pulang Chan, papa pasti bahagia sekali melihat mu"
"Maksudmu apa? Aku tidak mengenal kalian" ucap haechan sambil berjalan mundur menjaga jarak dari taeyong dan Karina.

"Kami merindukanmu Chan" kata taeyong ingin memegang tangan haechan. Namun tiba tiba tangan taeyong tertolak secara kasar dan pelakunya adalah jungwoo.
"Sepertinya kalian membuat adikku takut" ucap jungwoo dingin.
"Adik...jelas jelas dia haechan, adikku. Bagaimana bisa dia adikmu?"
"Kawan, sepertinya kamu salah orang. Dia adikku" ucap jungwoo dengan tatapan tajam.

"Haechan,Masuk ke mobil. hari mulai petang". Haechan hendak pergi namun tiba tiba tangan kanannya di tahan oleh taeyong hingga dia meringis kesakitan, karena tangan haechan masih terluka.
Jungwoo langsung melepaskan kasar tangan taeyong dari haechan
"Yakkkk!!! Kau menyakiti adikku brengsek!!!" Bentak jungwoo.

Haechan membungkuk kesakitan karena genggaman taeyong berhasil membuat tangan nya kembali berdarah.
"Aisss sial, berdarah lagi" kesal jungwoo.
"Akhhhh shhhh sakit.. akhghhh" rintih haechan. Taeyong terkejut karena perban haechan mulai berwarna merah.

"Aku tidak bermaksud"
"Diam!! Sudah kubilang, kau salah orang. Sialan!!". Taeyong hanya diam, dia tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana. Akhirnya dengan berat hati, dia melihat haechan yg selama ini dia cari, pergi bersama orang lain.
"Aku yakin dia haechan yg ku kenal Rin"
"Pasti dia kembali Tae, pasti"
"Harus Rin. Dia adalah haechan kami"

Dalam perjalanan pulang, haechan tertidur meski sesekali dia merasa nyeri di tangannya.
"Chan..kita kerumah sakit saja ya"
"Tidak usah kak, kita pulang saja. Aku lelah sekali" lalu dia melanjutkan tidur.

Setelah sampai dirumah, Irene langsung menghampiri haechan dengan wajah khawatir di tambah melihat darah di perban haechan.
"Astaga Chan, ini kenapa bisa begini?"
"Tidak apa-apa kak" jawab haechan singkat. Tiba tiba haechan merasa mual, ia langsung bergegas ke kamar mandi.

"Huekkk huekkk uhuk uhukk huekkk" haechan memuntahkan semua isi perutnya. Jungwoo langsung melesat menghampiri haechan, sesampainya di kamar mandi, jungwoo melihat haechan masih terus memuntahkan isi perutnya. Nafas haechan mulai memburu,

"Kita kerumah sakit ya"
"Iya Chan, kita kerumah sakit ya sayang. Biar kak Irene telpon kak Jhonny". Namun haechan masih tetap menggeleng, air matanya sudah jatuh berderai. Jungwoo membawa haechan dalam pelukannya, tiba tiba tubuh haechan memberat. Tubuh haechan lunglai, matanya tertutup rapat. Haechan kehilangan kesadaran di dalam pelukan jungwoo, itu membuat Irene dan jungwoo semakin khawatir dengan kondisi haechan.

 Haechan kehilangan kesadaran di dalam pelukan jungwoo, itu membuat Irene dan jungwoo semakin khawatir dengan kondisi haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








F.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang